Menpar Arief Yahya: Kue Pasar Muslim Dunia Menggiurkan
Pertumbuhan pasar muslim duni ini diperkirakan akan mencapai USD 2,6 triliun pada 2020 atau rata-rata 6,3% per tahun, sedangkan pertumbuhan turis muslim dunia diprediksi lebih tinggi lagi yaitu 9,1% per tahun.
“Itulah data-data terkait global halal tourism. Betapa menggiurkan pasar ini untuk pariwisata kita,” begitu kata Menteri Arief Yahya dalam CEO Message #21 perihal 'Raja Salman dan Halal Tourism' yang di-publish di Jakarta belum lama ini.
Untuk Indonesia, lanjutnya konsumsi penduduk muslim Indonesia hanya sekitar USD 225,7 Milyar atau 12,5% dari konsumsi muslim global.
“Kalau kita lihat peringkat di Crescent-Rating Global Muslim Travel Index (GMTI) sebagai acuan global untuk daya saing halal tourism, lagi-lagi ketinggalan dari Malaysia yang menduduki peringkat puncak atau nomor 1, kita baru bisa mencapai peringkat 4 (tahun 2015), itupun sudah naik 2 peringkat dari tahun sebelumnya,” akunya.
Jumlah wisman muslim yang ke Indonesia pada tahun 2015 hanya sekitar 2,2 juta. “Masih kalah dengan Singapura (3,6 juta), Thailand (4,8 juta), maupun Malaysia (6,18 juta),” bebernya.
Menurut Arief Yahya halal tourism adalah portfolio penting bagi pariwisata nasional untuk mencapai target 20 juta wisman dengan menjaring wisatawan muslim global. “Target kita pada 2019 nanti adalah 5 juta wisman muslim dan 242 juta perjalanan wisnus muslim, serta menduduki peringkat 1 GMTI,” tegasnya.
Arief Yahya optimis itu dapat tercapai mengingat Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. “By default bisa dikatakan pariwisata kita adalah pariwisata halal,” terangnya.
Kemenpar, lanjutnya juga sudah membentuk Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal yang diketuai Pak Riyanto Sofyan, yang sudah malang-melintang bertahun-tahun di industri halal terutama bidang hospitality.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis @yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: humas kemenpar
0 komentar:
Posting Komentar