. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 08 Juni 2017

Ini Tiga Peluang dan Tiga Tantangan Pengembangan Halal Tourism Indonesia

Dalam mengembangkan halal tourism di Tanah Air ada 3 peluang dan 3 tantangan yang harus dihadapi Indonesia. Peluang pertama adalah daya tarik pariwisata Indonesia beragam dan sudah berkembang. Tapi branding dan promosi Indonesia sebagai muslim friendly destination masih lemah.

“Dalam hal daya tarik wisata, kita punya tiga portofolio produk atau destinasi yang bisa dikembangkan untuk halal tourism yang terdiri dari wisata budaya (culture), wisata alam (nature) dan wisata buatan (man-made),” jelas Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam CEO Message #21 soal 'Raja Salman dan Halal Tourism' yang di-publish di Jakarta belum lama ini.

Peluang kedua, muslim-friendly amenities (hotel, kafe, restoran, dll) Indonesia juga sudah siap. “By default negara kita sudah pasti muslim-friendly. Kalau di Jepang atau Thailand, agar bisa muslim-friendly mereka harus secara khusus membangun masjid atau mushola. Di Indonesia, masjid dan mushola sudah tersedia di mana-mana hingga ke kampung-kampung, kita tak perlu membangun lagi,” ungkap Arief Yahya.

Ketiga, peluang kerjasama dengan lembaga atau organisasi multinasional untuk mengembangkan infrastruktur pariwisata halal pun sangat terbuka. “Terkait dengan hal ini, saya menyakini kedatangan Raja Salman akan semakin menarik minat investor dari Arab Saudi dan Timur Tengah untuk berinvestasi di bidang infrastruktur pariwisata di Indonesia,” tambahnya.

Sedangkan tantangan yang harus dihadapi Indonesia jug ada tiga. Pertama, masih lemahnya branding dan promosi Indonesia sebagai muslim-friendly destination. “Kita belum fokus dan massif mempromosikan Wonderful Indonesia menjadi rujukan halal tourism di tingkat global,” akunya lagi.

Tantangan kedua adalah masih kurangnya sertifikasi untuk muslim-friendly amenities. “Hal ini bisa dimaklumi karena mayoritas masyarakat kita adalah muslim sehingga kita merasa tak perlu mengurus sertifikasi, karena by default sudah harus halal,” ujarnya.

Padahal sertifikasi ini, sambungnya amat penting bagi wisman muslim sebagai panduan bagi mereka mengenai kehalalan produk yang mereka konsumsi.

Tantangan ketiga adalah adalah aksesibilitas dari dan ke kota-kota besar mancanegara yang harus ditingkatkan. “Dalam hal ini, sekali lagi, momentum kedatangan Raja Salman akan kita manfaatkan sebaik mungkin untuk membuka akses penerbangan dari kota-kota besar di negara-negara Timur Tengah,” jelasnya.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis @yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Wisman muslim asal Timur Tengah tengah berwisata di Indonesia.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP