. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 18 April 2017

Merayakan Hari Jazz Internasional Lewat #JazzDayJakarta 2017

“Jazz memiliki kekuatan untuk membuat pria melupakan perbedaan mereka dan datang bersama-sama… Jazz adalah personifikasi mengubah keadaan sangat negatif dalam kebebasan, persahabatan, harapan, dan martabat,” begitu kata musisi jazz dan produser musik senior AS, Quincy Jones.

Dalam rangka merayakan Hari Jazz Internasional atau International Jazz Day 2017 yang dirayakan seluruh dunia setiap tanggal 30 April, sebuah pagelaran bertajuk Internatiopnal Jazz Day #JazzDayJakarta 2017 digelar untuk kali pertama di Indonesia.

Venuenya di foreground FX Sudirman, Jakarta pada Sabtu (30/4) pukul 09.00 sampai 23.00 WIB.

Konser musik jazz berskala dunia yang dihelat ICSL (iCanStudioLive) ini diramaikan sejumlah musisi jazz seperti Brass Mardi Gras, Rafi Muhammad, Soft East, Bass G, Batman Quartet, Zoltan Renaldi, David Manahutu, Nona Ria, Benny Likumahuwa, Dimas Pradipta, Ricad Hutapea feat Renata Tobing, Saxx in the City, HWP feat Jamie Aditya dan Barry Likumahuwa dengan nuansa best quality-sound khas ICSL.

Dalam akun Instagram @icanstudiolive dijelaskan ICSL merupakan Intergrated Content Producer and Distribution Services Provider untuk semua jenis konten multimedia (video, audio, dan tentu saja musik).

Sejak 2015, ICSL rutin menggelar Freedom Jazz Festival setiap tanggal 1-17 Agustus dalam rangka merayakan HUT RI dan Freedom Jazz Award pada setiap 28 Oktober dalam rangka merayakan Hari Sumpah Pemuda.

Dalam situs jazzday.com diterangkan bahwa International Jazz Day (IJD) ditetapkan secara resmi oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada bulan November 2011.

Tujuannya untuk menyoroti jazz dan peran diplomatiknya dalam menyatukan orang di seluruh penjuru dunia sebagaimana kutipan Quincy Jones di atas. 

Di situs tersebut juga dijelaskan bahwa IJD diketuai dan dipimpin oleh Irina Bokova selaku direktur jenderal UNESCO Direktur Jenderal dan legendaris jazz pianis dan komposer Herbie Hancock selaku Duta Besar UNESCO untuk Dialog Antarbudaya serta ketua Thelonious Monk Institute of Jazz, yakni organisasi nirlaba yang bertugas merencanakan, mempromosikan, dan memproduksi perayaan even jazz tahunan ini.

IJD digelar setiap tahun untuk menyatukan masyarakat, sekolah, seniman, sejarawan, akademisi, dan penggemar jazz di seluruh dunia.

“Jazz bukan milik satu rasa tau budaya tetapi hadiah bahwa Amerika telah memberikan dunia,” kata musisi jazz peniup saxophone kelahiran Kansas City, AS, Ahmad Alaadeen.

Selain perayaan, event ini sekaligus ajang pembelajaran tentang jazz dan akarnya, masa depan dan dampaknya yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya dialog antarbudaya dan saling pengertian dan memperkuat kerjasama dan komunikasi internasional.

Tahun ini Havana, Cuba dipilih sebagai Global Host City IJD 2017. Sejumlah musisi jazz terkenal dari Kuba dan seluruh dunia berpartisipasi dalam perayaan IJD 2017 yang digelar tanggal 24 sampai 30 April.

Acaranya gratis, selain suguhan jazz ada workshop improvisasi, dan lainnya. Workshop-nya berlangsung di sekolah-sekolah, tempat seni, pusat-pusat komunitas, klub jazz, dan taman di seluruh kota Havana dan seluruh Kuba, menjelang perayaan pada tanggal 30 April. 

Selain itu, sejarah jazz dan program pendidikan akan diberikan untuk puluhan ribu siswa di lebih dari 11.000 sekolah di seluruh Kuba.

Konser All-Star Global sendiri berlangsung di Gran Teatro de La Habana Alicia Alonso, di bawah naungan Departemen Kebudayaan Kuba, Kuba Institute of Music dan Komisi Nasional Kuba untuk UNESCO. 

Konser ini diramaikan Ambrose Akinmusire (Amerika Serikat), Marc Antoine (Perancis), Richard Bona (Kamerun), Till Bronner (Jerman), A Bu (Cina), Igor Butman (Federasi Rusia), Takuya Kuroda (Jepang), Ivan Lins (Brazil), Sixto Llorente (Kuba), Youn Sun Nah (Republik Korea), Julio Padrón (Kuba), Gianluca Petrella (Italia), Gonzalo Rubalcaba (Kuba), Antonio Sánchez (Mexico), dan lainnya.

IJD tahun lalu Washington DC menjadi tuan rumahnya. Acaranya ditayangkan khusus oleh jaringan televisi AS dan disiarkan di seluruh dunia melalui PBB, UNESCO dan Departemen Luar Negeri AS.

Sejumlah legenda jazz meramaikan acara tersebut seperti pianis Joey Alexander (Indonesia), Till Bronner (Jerman), Hugh Masekela (Afrika Selatan), James Morrison (Australia); vokalis Dee Dee Bridgewater, Jamie Cullum (UK), Kurt Elling, Aretha Franklin, Al Jarreau, Diana Krall (Kanada), Dianne Reeves, Sting (UK), dan lainnya.

"Musik tertentu, jazz khususnya, memiliki kemampuan untuk membuat Anda lebih baik sebagai warga dunia. Ini membantu Anda memperluas pandangan dunia Anda dan memberi Anda lebih percaya diri dalam prestasi budaya Anda. Jazz improvisasi mengajarkan Anda tentang diri Anda saat ayunan di jazz mengajarkan Anda bagaimana bekerja dengan orang lain,” begitu kata Wynton Marsalis, musikus jazz, pemain trompet dan pencipta lagu asal AS.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: @icanstudiolive, alaadeen.com & jazz.org

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP