. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 18 April 2017

Istilah Tamasya Al Maidah Berdaya Pikat, Apa Kaitannya dengan Wisata?

Istilah Tamasya Al-Maidah tak bisa dipungkiri punya magnet tersendiri. Buktinya istilah yang muncul jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua ini sampai hangat diperbincangkan lantaran bikin banyak orang penasaran.

Kalau ditelisik, kata tamasya sendiri bermakna perjalanan untuk menikmati pemandangan alam, keindahan, dan sebagainya.

Begitupun dengan Tamasya Al Maidah, kegiatan ini layaknya orang bertamasya, cuma yang dikunjungi adalah sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di sejumlah titik di provinsi DKI Jakarta, terkait pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada, Rabu, 19 April 2017.

Demikian penjelasan ketua kegiatan Tamasya Al Maidah, Ustadz Sambo dalam jumpa pers di Masjid Al-Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan sebagaimana dilansir panjimas.com, Sabtu (15/4).

Setiap TPS, lanjut Ustadz Sambo nanti akan dijaga dan diawasi oleh masyarakat dari berbagai wilayah yang datang dari luar Jakarta.

Tujuannya untuk menciptakan kondisi Pilkada agar berjalan aman, tertib dan lancar, tanpa adanya praktek kecurangan dan pelanggaran.

Ustadz Sambo mengajak masyarakat berpartisipasi dalam program Tamasya Al Maidah untuk menegakkan Al Quran Surat Al Maidah 51 dalam memenangkan Gubernur Muslim di Jakarta.

Adapun bentuk partisipasinya dengan cara meluangkan waktu dan tenaga dengan ikut membantu panitia dalam mengkordinasikan para muhajirin dari luar Jakarta dan Anshor dari Jakarta.

Bisa pula dengan menyediakan tempat di rumah sendiri, mushalla atau masjid dilingkungan dekat rumah untuk menginap para muhajirin. Atau bisa juga turut menyiapkan konsumsi bagi para muhajirin yang datang ke Jakarta atau bantuan lainnya yang dapat diberikan untuk suksesnya Program Tamasya Almaidah pada 19 April 2017.

Front Pembela Islam (FPI) sendiri sebagaimana dilansir langsung dari laman Instagram FPI @dpp_fpi, secara resmi sudah menerbitkan banner-el visual agenda Tamasya Almaidah 51 pada Senin (17/4/2017).

Ada lima agenda Tamasya Al Maidah tertera di banner bergambar ilustrasi Habib Rizieq Shihab dan kawasan Tugu Monas tersebut.

Pertama, mengajak seluruh umat Islam Shalat Subuh Berjamaah di setiap masjid dan mushola di seluruh Jakarta dengan pakain serba putih.

Ba'da Shalat Subuh, semua jamaah diajak membaca surat Alfath, surat Annashr, dan memperbanyak Sholawat lalu Hizbunashr dan doa untuk kemenangan cagub Muslim.

Setelah itu mengajak umat Islam ke TPS masing-masing untuk memenangkan cagub Muslim, lalu awasi dan jaga setiap TPS dari segala bentuk terror dan intimidasi dari siapapun.

Peserta Tamasya Al Maidah dihimbau merekam semua kejadian di tiap TPS termasuk hasil perhitungan suara, lalu dikirim ke aplikasi “Suara RI” dan Web FPI maupun ormas Islam lainnya.

Agenda terakhir atau kelima, menggelar tasyakuran kemenangan cagub Muslim dan Shalat Maghrib Berjamaah di Masjid Istiqlal untuk konsolidasi keamanan Ibukota Jakarta dari rencana jahat para penista agama.

Terkait Tamasya Al Maidah, Kepolisian Polda Metro Jaya, Polda Banten, dan Polda Jabar sampai mengeluarkan maklumat bersama di Mabes Polri, Jakarta, Senin (17/4).

Maklumat tersebut berisi larangan dilakukannya mobilisasi massa yang dinilai dapat mengintimidasi masyarakat lainnya baik secara fisik maupun psikis selama penyelenggaraan pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

Ada 3 poin dalam maklumat bersama yang dikeluarkan berdasarkan aturan UU no 2 tahun 2002 tersebut, di antaranya mengatur tentang pencegahan pergerakan massa secara massif ke Jakarta dalam rangka seruan Tamasya Al Maidah yang digelorakan FPI.

Padahal menurut FPI Tamasya Al Maidah murni kegiatan masyarakat umum yang peduli untuk memantau dan mengawasi jalannya Pilkada DKI Jakarta putaran kedua agar berjalan tertib dan lancar, serta terhindar dari praktek kecurangan.

“Kenapa Habib harus dijaga? Karena di putaran pertama kite kecolongan. Ada Iwan Bopeng.., datang bawa baju kotak-kotak maksa-maksa di TPS. Petugas KPPS dipaksa, diintimidasi. Besok tidak boleh terjadi lagi,” ungkap Habib Rizieq sebagaimana termuat dalam video part 1 yang ditayangkan pemilik akun instagram @islamic_center_indonesia, Selasa (18/4).

Dari kacamata pariwisata, TravelPlus Indonesia melihat Tamasya Al Maidah sama sebagaimana dilontarkan ketua panitianya di atas, yakni seperti tamasya pada umumnya.

Tujuan dan agendanya pun sudah jelas, begitupun lokasi yang dituju. Pesertanya tentu saja ummat Islam yang berminat dan sudah mendaftar.

Jika pesertanya datang dari berbagai daerah, seperti Banten dan Jawa Barat, berlangsung lancar, tertib, dan aman, tentu dari sisi pariwisata akan memberikan dampak keuntungan, antara lain buat subsektor terkait seperti pengusaha/pemilik alat transportasi, pedagang makanan/minuman, dan lainnya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok @dpp_fpi

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP