. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 20 April 2017

Ini 9 Event Sisa Kalender Wisata Wakatobi 2017, Wakatobi Wave Jadi Andalan

Lebih baik telat, dari pada tidak sama sekali. Mungkin penilaian itu tepat ditujukan buat Kabupaten Wakatobi. Bagaimana tidak, kalender wisata atau Calendar of Event-nya tahun ini, baru saja dirilis padahal sudah masuk bulan keempat. Idealnya, harus di-launching minimal akhir tahun lalu secara nasional.

Calendar of Event (CoE) Wakatobi 2017 yang secara resmi di-launching oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bersama Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Nur Alam dan Bupati Wakatobi H. Arhawi di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Kamis (20/4) malam sebenarnya berjumlah 16 event.

Sama seperti kebanyakan CoE lainnya, CoE Wakatobi 2017 yang bertema Shine on Wakatobi atau Wakatobi Melalla atau Wakatobi Bersinar ini pun sudah dimulai sejak bulan Januari 2017.

Namun lantaran launching CoE-nya secara nasional telat, jadi yang bisa dipromosikan hanya 9 event saja. Sedangkan 7 event lainnya sejak Januari sampai April boleh dibilang basi alias sudah lewat.

Di bulan Mei, di salah satu kabupaten andalan Sultra di sektor pariwisata ini ada event bertajuk Wowine Festival yang digelar selama 3 hari tanggal 17-20 Mei.

Meskipun pelaksanaan event tersebut terbilang mepet, setidaknya masih ada beberapa pekan buat wisatawan lokal (se-Sultra) dan wisatawan nusantara (wisnus) dari provinsi lain mengatur jadual dan keuangan untuk berkunjung ke Wakatobi, menyaksikan event tersebut. Wowine sendiri bahasa setempat yang berarti perempuan.

Bulan berikutnya ada Festival Pulau Tomia juga selama 3 hari (28-30 Juni). Event ini salah satu dari festival berbasis pulau.

Selanjutnya ada Kunjungan Kapal Pesiar “Celedonian Sky” pada 13 Juli. Kedatangan kapal pesiar tersebut membuktikan Wakatobi menjadi salah satu jalur wisata cruise dunia.

Di bulan HUT Kemerdekaan RI, ada Wonderful Sail 2017 yang berlangsung 3 hari, pada 10-13 Agustus. Kegiatan sail di Wakatobi ke-9 ini akan diikuti sekitar 50 kapal sail yang berlabuh di Water Front City Pulau Wangi-Wangi.

Masih di bulan spesial bagi bangsa Indonesia itu, ada Festival Sampea Liya yang digelar 3 hari, 28-30 Agustus. Kegiatan ini merupakan festival budaya masyarakat Liya.

Bulan berikutnya, ada Festival Barata Kahedupa yang dihelat selama 4 hari, tanggal 15-18 September. Even ini menjadi festival kebudayaan masyarakat Pulau Kaledupa.

Masih di bulan yang sama ada acara berlabel Semalam di Liya Togo, tepatnya tanggal 28 September 2017. Kalau event satu ini merupakan festival budaya masyarakat Liya Togo.

Kemudian ada Wakatobi Wave yang juga berlangsung selama 4 hari, tanggal 19-22 Oktober. Even ini merupakan puncak dari kegiatan festival di Wakatobi yang sudah masuk dalam kalender pariwisata nasional.

Keistimewaan Wakatobi Wave menyuguhkan banyak pagelaran budaya dan kearifan lokal yang diminati wisman antara lain Kandadio (lagu tradisional Wakatobi), Kansoda’a (anak gadis yang dipikul), Liwo Raksasa (makanan khas tradisional Wakatobi yang disimpan di dalam piring lalu disusun pada satu talang), dan tari kolosal. Semua itu bagian dari tagline  Experience The cultures yang menyatu dalam gebyar budaya yang memikat hati.

Ada 3 tagline utama pariwisata Wakatobi lainnya yang diangkat di event andalan tersebut yakni explore the Islands atau menjelajahi untaian mutiara kepulauan Wakatobi, Enjoy The Nature (mengajak menikmati indahnya alam yang mempesona, dan  Engage The People yakni menyatu dalam kebersamaan dengan warga yang ramah dan murah senyum.

CoE Wakatobi 2017 akan diakhiri dengan event menyambut dan HUT Wakatobi pada tanggal 18 Desember, sekaligus perayaan akhir tahun.

Arief Yahya sempat menegur pihak Wakatobi karena masih ada bulan yang tidak ada event-nya, yakni bulan November.

Menurut Arief Yahya semakin banyak event itu kemungkinan wisatawan yang datang jadi semakin banyak.

Semua itu akan berujung pada peningkatan penghasilan masyarakat dan pendapatan daerah setempat, asalkan dipromosikan lebih awal secara gencar melalui media online maupun offline dan dengan catatan waktu dan tempat pelaksanaan event-nya sudah pasti.

“Saya kasih contoh Kota Solo dan Kabupaten Banyuwangi cepat maju karena memiliki CoE yang banyak dan sudah dirilis setahun sebelumnya dengan lokasi dan waktu yang juga sudah fix,” ungkapnya.

Dari sembilan even wisata Wakatobi yang tersisa tahun ini, Arief Yahya menilai event Wakatobi Wave-lah yang paling pasa dijadikan event andalan Wakatobi karena sudah bertaraf internasional.

“Dua event lainnya agar menjadi top three events, harus segera ditentukan karena ini terkait pendukungan dari Kemenpar,” imbaunya.

Soal keinginan Wakotobi agar Presiden Jokowi bisa menghadiri sekaligus membuka secara resmi event Wakatobi Wave, sudah dikabarkan.

"Saya sudah mengirim surat ke Pak Jokowi. Saya belum tahu beliau bisa atau tidak. Kalau dia ok, panitianya harus benar-benar menyiapkan acara tersebut dengan baik, mulai dari tarian, suguhan musik dan lainnya harus sesuai dengan kelas event tersebut yang sudah berkelas dunia. Minimal koreografer dan arranger musiknya bertaraf nasional,” imbau Arief Yahya.

Tahun ini Wakatobi yang menjadi salah satu dari  10 destinasi prioritas pariwisata atau 'Bali Baru' ini mentargetkan jumlah kunjungan sebesar 40.000 wisatawan. Meskipunn launching CoE-nya secara nasional terbilang telat, target tersebut diharapkan dapat tercapai.

Wakatobi merupakan salah satu dari 18 kabupaten di Sultra. Nama Wakatobi sendiri merupakan akronim dari nama empat pulau besarnya yang berpenghuni yakni Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko.

Wilayah Wakatobi didominasi  laut mencapai 97% dan daratannya hanya seluas 3% dari total luas wilayah ± 19.200 km2. Tak heran kalau potensi sumberdaya alam unggulannya adalah pariwisata bahari (marine tourism), kelautan/perikanan, dan sektor perdagangan antar-pulau.

Bupati Wakatobi H. Arhawi menjelaskan salah satu andalan wisata bahari Wakatobi adalah taman nasional lautnya yang memiliki sekurangnya 25 titik menyelam (dive spot) dengan 112 jenis terumbu karang dan 93 jenis ikan.

Belum lagi sederet pantai eksotisnya seperti Nirvana Beach, Sousu, dan Pantai Cemara. Juga sejumlah pulau cantiknya antara lain Pulau Hoga, Sawa, Anano, dan Pulau Runduma serta Goa Lakasa, Benteng Liya Togo, Puncak Kahyangan, dan Desa Suku Bajo di Pulau Kaladupa.

Untuk menjangkaunya bisa dengan sarana tranportasi laut dari jalur Kendari (Ibukota Sultra) - Wakatobi maupun Baubau - Wakatobi.

Namun yang  lebih praktis lewat udara. "Setiap hari sudah ada 4 kali penerbangan yakni Garuda Indonesia, Batik, Lion, dan Wings dari Jakarta atau Bali transit Makasssar ke Bandara Matohara Wakatobi. Bandara tersebut pun kelak akan menjadi bandara internasional sebagaimana bandara di Belitung dan Labuan Bajo seperti diucapkan Menpar Arief Yahya tadi," tutup H. Arhawi.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Menu event wissata dan budaya dalam Calender of Events (CoE) Wakatobi 2017
2. Menpar Arief Yahya me-launching CoE Wakatobi 2017 di Jakarta bersama Gubernur Sultra dan Bupati Wakatobi.
3. Salah seorang gadis Wakatobi nan cantik menyambut kehadiran Arief Yahya di acara launching CoE Wakatobi 2017.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP