. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 14 April 2017

Garuda Indonesia, Dirut Baru Harapan Lama


PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sejak Rabu (12/4) punya Direktur Utama (Dirut) baru. Namanya Pahala Nugraha Mansury yang menggantikan M. Arif Wibowo yang telah memimpin Garuda sejak 12 Desember 2014. M. Arif Wibowo sebelumnya menggantikan posisi Emirsyah Satar yang mengundurkan diri pada 8 Desember 2014.


Usai ditetapkan sebagai Dirut baru Garuda Indonesia, Pahala pun langsung berjanji akan berupaya sebaik mungkin membawa Garuda Indonesia sebagai maskapai kebanggaan bangsa untuk terus menorehkan kesuksesan di mata dunia.

Kini tugas berat itu ada di tangan Pahala. Mantan orang Bank Mandiri ini harus mempertahankan atau melebihi prestasi yang sudah didapat maskapai penerbangan pelat merah ini sebelumnya.

Sebagaimana diketahui, lewat strategi bisnis jangka panjang “Sky Beyond”, Garuda Indonesia Group (GIG) berhasil mempertahankan kinerja positif sepanjang tahun 2016 dengan mencatatkan laba bersih sebesar 9,36 juta dolar AS atau setara Rp124,5 miliar (kurs Rp13.300 per dolar AS) hingga akhir tahun dan mengangkut 35 juta penumpang baik Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia.

Sepanjang tahun 2016, frekuensi penerbangan Garuda Indonesia juga meningkat 9,89 persen menjadi 274.969 penerbangan dari total 249,974 penerbangan tahun 2015.

Peningkatan frekuensi penerbangan tersebut sejalan dengan upaya perusahaan melakukan ekspansi jaringan penerbangan baik domestik maupun internasional.

GIG juga berhasil mencatatkan peningkatan sekor pendapatan lainnya yang terdiri dari komponen ancillary revenue, pendapatan sektor strategic business unit (SBU), hingga sektor subsidiaries lainnya dengan capaian sebesar 392 juta dolar AS meningkat 13,7 persen dibandingkan tahun 2015 lalu sebesar 344,6 juta dolar AS.

Kinerja operasional Garuda Indonesia dalam hal tingkat ketepatan waktu penerbangan (OTP – On Time Performance) pada 2016 mencapai 89,51 persen atau naik dari tahun sebelumnya 88 persen yang diperoleh ditengah tantangan pengembangan infrastruktur operasional penerbangan seperti migrasi pelayanan penerbangan domestik ke Terminal 3 yang baru di Bandara Soekarno-Hatta hingga faktor cuaca yang bersifat force majeur.

Rata-rata tingkat keterisian penumpang sepanjang tahun 2016 tercatat sebesar 73,1 persen sedangkan Citilink sebesar 76,8 persen.

Mengenai perkembangan bisnis kargo, Garuda Indonesia berhasil meningkatkan jumlah angkutan kargo menjadi 415,824 ton kargo, atau meningkat 18,22 persen dari tahun 2015 yang mencapai 351,724 ton. Secara keseluruhan jumlah pendapatan pasar kargo pada 2016 tercatat 219,15 juta dolar AS, atau meningkat 16,65 persen dibandingkan tahun 2015 sebesar 187,87 juta dolar AS.

Selama tahun 2016, GIG juga melakukan penambahan kapasitas penerbangan sebagai bagian dari program pengembangan revitalisasi armada dengan mendatangkan 17 pesawat, yaitu terdiri dari empat pesawat ATR 72-600, empat pesawat A330-300, satu pesawat B777-300ER, dan delapan pesawat A330-200. Dengan demikian, hingga akhir tahun 2016, GIG mengoperasikan sebanyak 196 pesawat dengan rata-rata usia pesawat mencapai 4,6 tahun.

Di misi awalnya sebagai Dirut baru Garuda Indonesia, Pahala berjanji akan memperbaiki kondisi keuangan perusahaan, sekaligus mencoba melakukan integrasi dan sinergi dengan anak-anak perusahaan supaya lebih efektif dan menjadikan Garuda Indonesia ini lebih baik lagi.

Pria kelahiran tahun 1971, lulusan sarjana akuntansi Universitas Indonesia dan MBA program studi Finance pada Stern School of Business, New York University, Amerika Serikat ini pun berjanji akan memperkuat rute-rute Garuda Indonesia untuk area regional.

Menurutnya pertumbuhan penumpang di regional menjadi satu market yang sangat potensial selain di dalam negeri.

Di tangan Pahala, harapan lama di sektor pariwisata dengan membuka dan atau menambah penerbangan langsung (direct flight) baru ke sejumlah pasar wisatawan mancanegara potensial Indonesia seperti China, India, Arab, Eropa, AS, dan lainnya termasuk ke 10 destinasi prioritas pariwisata atau ‘Bali Baru’ dan destinasi potensial lainnya harus menjadi realita.

Mampukah Pahala mewujudkannya? Kita tunggu saja sepak terjangnya.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjiropis)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP