. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 18 Maret 2017

Pesona Dr. Zakir (Kian) Cerahkan Wisata Religi Tanah Air

Tur dakwah ulama kondang dunia asal India, Dr Zakir Naik bertajuk “Dr. Zakir Naik Visit Indonesia 2017” dengan berceramah terbuka di 6 kota Indonesia, tak bisa dipungkiri semakin mencerahkan wajah sektor pariwisata Tanah Air, khususnya wisata religi Islami.

Pesona cendikiawan muslim bernama lengkap Dr. Zakir Abdul Karim Naik ini bukan cuma bakal menjaring ratusan ribu pengunjung ke Kota Wisata Cibubur, Bandung, Jogja, Bekasi, Ponorogo, dan Makassar, pun mendatangkan keuntungan bagi industri wisata mulai dari hotel, transportasi, kuliner, dan sub sektor pariwisata lainnya.

TravelPlus Indonesia memprediksi pengunjung ceramah terbukanya nanti di 6 kota, bukan cuma warga di dalam dan sekitar kota yang didatangi istri dan Dr. Zakir sendiri, melainkan juga dari luar kota bahkan dari luar negeri, terutama dari negara tetangga, terutama warga jiran Malaysia.

Soalnya mereka yang datang dari daerah/kota jauh, pasti akan mengunakan alat transportasi entah itu pesawat terbang, kereta api, bis, kapal laut, rental car, dan lainnya. Mereka tentunya ada yang bermalam di sejumlah jenis penginapan seperti hotel dan lainnya. Dan selama di sana, mereka tentu ada yang sekalian mencicipi kuliner khas kota tersebut, minimal membeli oleh-oleh sebagai buah tangan, dan sekaligus berwisata ke objek-objek wisata religi setempat.

Kenapa warga Malaysia diperkirakan akan datang juga ke safari dakwah Dr. Zakir di Indonesia? Karena pria berusia 51 tahun kelahiran Mumbai, 18 Oktober 1965 ini pernah mendapatkan penghargaan dari pemerintah Malaysia pada 5 November 2013.

Ketika itu Raja Malaysia, menganugerahkan penghargaan tertinggi dari Malaysia kepada Dr. Zakir sebagai ‘Tokoh Ma’al Hijrah Distinguished International Personality Award for the Year 2013’ untuk layanan dan kontribusi yang signifikan pada perkembangan Islam.

Bentuk penghargaannya berupa sebuah plakat yang ditandatangani oleh Perdana Menteri Malaysia Moh. Najib Razak.

Kemungkinan pengunjung yang datang menyaksikan ceramahnya di 6 kota di Indonesia nanti, juga dari negara-negara lain, mengingat pesona Dr. Zakir begitu kuat lantaran lewat ceramah dan tulisannya yang luar biasa cemerlang.

Apalagi informasi mengenai kehadiran dan jadwal kegiatannya selama di Indonesia, termasuk profil luar biasa tentang dirinya, sudah terekspos luas lewat pemberitaan di media online, blog, dan media sosial.

Berkat kecendikiawan dan pengatahuannya yang luas tentang agama Islam, Dr. Zakir mampu menyerukan segala jenis masalah dalam kehidupan di dunia kembali pada pondasi Al-Quran dan Hadist, sebagai sumber segala petunjuk.

“Jangan pernah menilai mobil dari sopirnya. Jika Anda ingin menilai betapa bagusnya model keluaran baru mobil 'Mercedes', dan seseorang yang tidak bisa menyetir mobil itu menabrakkannya, siapakah yang akan Anda salahkan? Mobil itu, atau orang yang menyetirnya? Otomatis Anda akan menyalahkan sang sopir.

Untuk meneliti kebagusan mobil itu, seseorang tidak harus melihat pada sopir, tetapi lihatlah kemampuan dan keistimewaan pada mobil itu sendiri. Seberapa tinggi kecepatannya, berapa kapasitas bahan bakarnya, fasilitas kenyamanannya dan lain sebagainya.

Kita juga tidak bisa menilai Islam dari pengikutnya. Apalagi yang dinilai adalah yang buruk-buruk saja. Jika Anda ingin menilai seberapa bagus agama Islam, maka nilailah menurut sumber yang asli, yaitu Al-Qur'an dan Hadits Shahih.

Dan jika Anda ingin menyelidiki dengan mudah seberapa bagus kualitas mobil tadi, maka pilihlah seseorang yang ahli menyetir mobil. Sama seperti pengikut Islam terbaik dan patut dicontoh, dimana Anda bisa menilai Islam dari segala tindak-tanduknya, dan dialah utusan terakhir Allah SWT, yakni Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi Wasallam," papar Dr. Zakir sebagaimana di-upload di akun instagram @mozaik_islam, 10 Maret 2017 yang disukai 13.113 netizen.

Selama 20 tahun lebih berdakwah, pria berprofesi medis yang meraih gelar Bachelor of Medicine and Surgery (MBBS) dari Maharashtra ini pun sudah mendapatkan berbagai penghargaan dari berbagai negara, selain dari Malaysia tadi.

Penghargaan pertama, dia peroleh dari Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud pada tahun 2015. Dia dianugerahkan penghargaan ‘King Faisal International Prize’, semacam hadiah Nobel pada kategori ‘Layanan kepada Islam’.

Hadiahnya berupa sertifikat penghargaan, 200 gram medali emas dengan 24 karat, dan 750 ribu riyal Saudi atau 200 ribu dolar AS. Seluruh hadiah uangnya kemudian ia sumbangkan untuk program wakaf, Peace TV Network.

Penghargaan kedua, dia dapat dari Shaikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Perdana Menteri Uni Emirat Arab (UEA). Dia dianugerahkan ‘Islamic Personality of 2013’ dalam ajang penghargaan bergengsi Dubai International Al-Quran Award pada 29 Juli 2013.

Penghargaan tersebut diberikan atas pelayanan luar biasa Zakir Naik terhadap Islam dan umat Islam pada tingkat global di Media, Pendidikan, dan Filantropi. Hadiahnya berupa 1 juta Dirham 272 ribu dolar AS, lalu ia sumbangkan untuk wakaf dana pembuatan media Peace TV Network.

Ketika mendapatkan penghargaan itu, Dr Zakir masih berusia 47 tahun, dan merupakan penerima penghargaan termuda.

Award berikutnya dia peroleh dari Syekh Dr. Sultan bin Mohammed Al Qasimi, penguasa di Sharjah, yang memberikan penghargaan ‘Sharjah Award’ atas layanan sukarela kepada Islam di skala internasional, 16 Januari 2014.

Kemudian dia juga mendapatkan penghargaan dari Dr. Yahya Jammeh, Presiden Republik Gambia berupa lencana penghargaan nasional tertinggi dari Komandan Nasional Republik Gambia di Gambia pada 15 Oktober 2014.

Bukan cuma itu, Georgetown University, Amerika pada tahun 2011 hingga 2015 menerbitkan sebuah daftar umat Muslim berpengaruh di dunia. Dalam daftar itu, Zakir Naik menduduki peringkat ke 70 daftar dari 500 umat Muslim berpengaruh di seluruh dunia selama berturut turut.

Atas semua kecerdasannya, dedikasinya dan penghargaan yang sudah diperolehnya di tingkat internasional atas kecintaannya terhadap Islam dan konsisten mencerdaskan umat, tak heran kalau Dr. Zakir Naik banyak dikagumi oleh orang-orang penting dan tersohor di seluruh dunia, termasuk sejumlah ulama kondang di Tanah Air seperti KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Ustadz Yusuf Mansur, KH M. Arifin Ilham sampai Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla.

SubhanAllah walhamdulillah Allah pertemukan dg hamba pilihanNya yg menjadi wasilah jutaan manusia masuk Islam, ulama dunia, kanda ustadz DR Zakir Naik. InsyaAllah beliau akan menyirami umat Islam Indonesia dg da'wah bil hikmahnya...aamiin,” ujar KH M. Arifin Ilham dalam akun instagramnya yang disukai 27.383 netizen.

Sementara di akun @mozaik_islam, terpasang foto Dr. Zakir dengan mencantumkan ungkapan Ustadz Al Bukhari Abdul Wahid selaku panitia sekaligus representatif Dr. Zakir Naik (DZN) di Indonesia yang berbunyi: “Untuk tiket pesawat dan honor, Zakir Naik tidak mau dibayar. Bahkan Ongkos dia ke sini, dia tanggung sendiri”.

Foto yang mendapat tanda jempol sebanyak 14.888 netizen ini pun mendapat bergam respon positif. “Ini baruuuuu benerrrr demi ISLAM, bkn demi UANG, klo dsni yg uda terkenal kayanya patokannya mahal deh. Ulama yg patut di contoh, baik dlm tutur kata namun tetap TEGAS, tau islam tp ga ngomong sembarangan kya preman, bicara sesuai dgn ilmu pengetahuan dan PINTAR...,” kata pemilik akun @hanny_rhe.

“Keren ini namanya penebar dakwah sesungguhnya, benar2 mengharapkan ridho Allah semata, sudh sngat jrang untk saat ini, yg ada skrng orang mau pakai patok harga, bru mau datang diundang, TOP BANGET DAH… seperti zaman nabi, bener2 murni dakwah,” ungkap pemilik akun instagram lainnya @sri.sundari123 yang seakan ‘menampar’…

Merubah Imej
Kehadiran Dr. Zakir Naik di Indonesia selama 10 hari, juga membuat imej wisata religi Islami pun sedikit berubah ke arah yang lebih ‘bersinar’.

Bila sejak dulu wisata religi Islami identik dengan berziarah ke makam-makam tokoh penyebar agama Islam yang berjasa di suatu daerah, dan ke sejumlah makam yang dianggap keramat karena berbagai alasan/penilaian lain, kini citranya terkesan lebih intelek.

Para jamaah dari berbagai kota dan daerah bahkan mungkin dari negara tetangga dan negara lainnya, bukan cuma umat Muslim pun agama lain bakal berbondong-bondong menyaksikan dan menyimak ceramah terbukanya dengan teman-tema yang kekinian, keren, dan global.

Di Bandung, tepatnya di Auditorium Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), pada Minggu, 2 April 2017, pukul 08.00-12.00 WIB, Dr. Zakir Naik akan menyampaikan ceramahnya dengan judul “Da’wah or Destruction”.

Kabarnya dia akan berceramah dengan menggunakan Bahasa Inggris namun ada penterjemahnya. Adapun target pengunjungnya sebesar 10 ribu orang.

Bandung merupakan tempat pertama Dr. Zakir melakoni rangkaian safari dakwahnya di Indonesia, sebab sehari sebelumnya, bukan dia yang berceramah melainkan istrinya yang bernama Ustazah Farhat Naik yang menyampikan ceramah hanya untuk jamaah muslimah di Masjid Kota Wisata Cibubur pada Sabtu, 1 April 2017, mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB, dengan target pengunjung sebanyak 2.500 muslimah.

Selanjutnya di Kota Jogja, tepatnya di Auditorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin, 3 April 2017 mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB, Dr. Zakir akan menyampaikan ceramahnya dengan tema “Misconseption of Islam”.

Di Ponorogo, Jawa Timur, tepatnya di Auditorium Universitas Darussalam, Gontor pada Rabu, 5 April 2017 mulai pukul 08.00-12.00 WIB, Dr. Zakir Naik akan berceramah dengan judul “Religion in Right Perspective” dengan target pengunjung sekitar 10 ribu orang.

Berikutnya di Bekasi, Jawa Barat, tepatnya di Stadion Patriot pada Sabtu, 8 April 2017 mulai pukul 19.00-24.00 WIB, pria yang sejak 1991 silam menjadi ulama yang berkecimpung dalam dakwah Islam dan perbandingan agama ini akan menyampaikan ceramahnya dengan tajuk “Similarity Between Islam and Christianity” dengan target pengunjung sekitar 40 ribu orang.

Di kota terakhir Makassar, Sulawesi Selatan, tepatnya di Auditorium Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr. Zakir Naik akan berceramah dengan tema “Quran and Modern Science” pada Senin, 10 April 2017 mulai pukul 08.00-12.00 WITA dengan target pengunjungi 10 ribu orang.

Penulis dan da’i ahli perbandingan agama yang kerap menyampaikan dakwah lewat debat dan ceramah di seluruh dunia ini merupakan pendiri dan presiden Islamic Research Foundation (IRF) sebuah organisasi nirlaba yang memiliki dan menyiarkan jaringan saluran TV gratis, Peace TV dari Mumbai, India.

Kalau kita menonton tayangan video di Youtube, debat dan cermahnya ramai dihadiri ribuan jamaah, tidak melulu orang Islam, pun penganut Kristen, Hindu, Budha, bahkan Ateisme yang tak segan-segan menyampaikan pertanyaan bahkan berdebat dengan Dr. Zakir.

Setiap menjawab pertanyaan yang tak jarang menentang Islam, Dr. Zakir senantiasa memulainya dengan memuji pertanyaan yang dilontarkan penanya, baru kemudian dia jawab dengan sistematik. Dia menjawab pertanyaan tersebut dari mendasar kemudian dengan pengandaian-pengandaian yang mudah ditangkap akal sehat, dan sertai dalil-dalil yang akhirnya membuat penanya menjadi yakin.

Keistimewaan lain Dr. Zakir, dia memiliki kemampuan menghafal yang kuat. Buktinya dia bukan hanya mampu menghafalkan Al-Qur’an dan Shahih Bukhari Muslim, pun telah menguasai kitab Weda, Tripitaka, dan Bhagavad Gita.

Berkat kemampuannya itu, dia telah membuka ribuan mata hati umat lain, terutama Hindu di India dan Kristiani di sejumlah negara hingga tergerak hatinya menjadi mu’allaf.

Karakter khas Dr. Zakir lainnya yang juga menjadi pesona atau daya pikatnya, adalah dia tidak ragu-ragu mengoreksi pendeta maupun pastur, saat mereka salah dalam mengutip ayat-ayat dalam bibble atau injil.

Dr. Zakir Naik sendiri memiliki tokoh yang menjadi inspirasinya yakni Ahmed Deedat. Namun kelebihannya Dr. Zakir Naik dijuluki “Ahmed Deedat Plus” karena telah membuat pastur dan pendeta rada jiper berargumentasi dengannya.

Kalau tidak percaya, simaklah dakwah-dakwahnya yang dapat diakses melalui situs youtube, kebanyakan berasal dari saluran Peace TV yang disampaikan dalam bahasa Inggris, dan beberapa video ceramahnya pun telah disertai subtitle Indonesia.

Daripada tidak tahu apa-apa lalu bicara tentang Islam, sebaiknya belajar dari pernyataan Dr. Zakir sebagaimana dikutip dan di-upload di @mozaik_islam pada tanggal 8 Maret 2017 hingga disukai 12.881 dan dikomentari 111 netizen: “If you didn’t study Islam, please don’t say anything about Islam”.

Nah, lebih baik lagi, biar semakin yakin dan puas, seperti apa beliau ‘beraksi’ saat berceramah dan menjawab setiap pertanyaan dengan cerdas dan bernas, datanglah dan saksikan secara langsung safari dakwahnya di 6 kota yang dikunjunginya dalam rangkaian "Dr. Zakir Naik Visit Indonesia 2017", tentunya sekalian berwisata religi Islami agar lebih komplit dan sempurna.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: @mozaik_islam, @k.h.m.arifin.ilham, @ewingrachman di @yusufmansurnew & @manjadda.wajada

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP