. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 01 Maret 2017

Nonton MXGP Pangkalpinang Naik POWNIS, Pasti Berbuah Kenangan Manis

Pangkalpinang itu jantungnya Pulau Bangka yang tengah menjadi sorotan media online/blog, cetak, dan media elekronik nasional bahkan internasional lantaran menjadi tuan rumah ajang balap motorcross seri dunia, Motorcross Grand Prix (MXGP) 2017, tanggal 4 & 5 Maret ini. Meskipun pemberitaannya tersaingi gempita kedatangan Raja Salman, sang penguasa Kerajaan Arab Saudi, tetap saja kabar seputar kota berluas 118.408 kilometer persegi ini punya daya pikat tersendiri, salah satunya berkat kehadiran Pownis.

Makhluk apa itu Pownis? Koq, namanya seperti kuda? Ya memang benar kuda. Tapi kuda bermesin yang berbentuk mobil bukan sepeda motor.

Mobil atau oto Pownis adalah angkutan umum yang pernah jadi dambaan warga Pangkalpinang era tahun 70-an. Trayek oto Pownis ketika itu menghubungkan Pangkalpinang (Pingkong) dengan Sungailiat (Liatkong).

Nama POWNIS sendiri merupakan singkatan dari kepanjangan “Persatuan Oto-oto Warga Negara Indonesia” yang dijalankan oleh orang Tionghoa Warga Negara Indonesia untuk mempertegas eksistensi usaha mereka sebagai implementasi dari kebijakan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1959.

Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk mematahkan keterlibatan etnis Tionghoa Warga Negara Asing dalam perdagangan dan usaha lainnya di kampung-kampung Indonesia, yang kebanyakan dikuasai mereka.

Realitanya, kebijakan tersebut nyaris tidak berlaku sepenuhnya di Pulau Bangka lantaran sejarah kedatangan orang Tionghoa ke Bangka kemudian membangun pemukiman, sudah terbentuk sejak Pulau Bangka di bawah kekuasaan Kesultanan Palembang Darussalam.

Pemukiman orang Tionghoa tersebut kemudian berkembang di hampir 10 distrik di Pulau Bangka pada masa Hindia Belanda seperti Toboali, Belinyu, Merawang, dan Jebus.

****
Pownis yang berjaya di Pangkalpinang dan Sungailiat era 70-an itu bercat warna merah di bagian kepala mobil, sementara badannya bercat kuning gading.

Oto tersebut dulu dibuat oleh para tukang di Pulau Bangka dengan menggunakan mesin merek mitsubishi dan lainnya dengan menggunakan bahan bakar bensin dan solar.

Sebagian besar oto antik ini berbahan kayu, mulai dari badan mobil, tempat duduk, jendela sampai pintu. Jendelanya dapat dinaik-turunkan sesuai kondisi cuaca. Daun jendelanya terbuat dari plastik berbingkai kayu.

Oto ini pun dilengkapi bagasi penumpang. Tapi tempatnya di bagian atas mobil dengan tangga pada bagian belakang. Dalam kondisi ramai penumpang, biasanya barang-barang penumpang sampai diikat di tangga lantaran bagian atas sudah penuh. Kondekturnya pun sampai bergelayutan di tangga, sambil menjaga barang-barang penumpang.

Jumlah Pownis yang beroperasi pada era 1970 hingga 1990 ada semula ratusan menjadi puluhan unit. Dulu, ngetem-nya di Terminal Pangkalpinang dan Sungailiat sesuai dengan nomor lambung.

Selain dipakai untuk menaikkan dan menurunkan penumpang di terminal dan jalan serta kampung sepanjang rute Pangkalpinang – Sungailiat, oto ini pun kerap disewa warga untuk rekreasi ke pantai, kondangan hajatan, dan acara lainnya.

Sayangnya sejak Pangkalpinang dimasuki minibus seperti L-300, membuat keberadaan Pownis pelan-pelan terpinggirkan bahkan kian tersisih. Semula jumlahnya sekitar 200 unit yang beroperasi pada masa itu, lalu turun dratis menjadi tinggal 7 unit pada 2012, kemudian raib.

Untunglah Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang lewat Dinas Pariwisata (Dispar)-nya ‘menghidupkan’ kembali ‘nyawa’ oto Pownis untuk kegiatan City Tour dalam even a Pangkalpinang Travel Mart 2, Minggu kedua April 2016.

Ketika itu, oto ini digunakan untuk mengangkut para buyer se-Indonesia berkeliling ke beberapa objek wisata di Pangkalpinang.

Saat ini ada 2 unit oto Pownis untuk City Tour Pangkalpinang yang di-launching PT Timah(Persero) Tbk di Museum Timah Indonesia Pangkalpinang pada Selasa (24/1/2017).

Setelah dirilis, kemudian Pownis membawa rombongan City Tour ke objek-objek wisata sejarah Pangkalpinang yakni Menara Air Minum (watertorren), Hoofgebouw van het Ziekenhuis van de Bangka Tin Winning te Pangkalpinang (Balai Pengobatan BTW/RS Bhakti Timah), Wisma Timah Satoe (Woonhuis te Pangkalpinang), Resident Cantoor (Kantor Residen), dan ke GPIB Maranatha (Kerkeraad der Protestancsche Gemeente te Pangkalpinang).

Selanjutnya ke Rumah Residen (Residenthuis te Pangkalpinang op Bangka), Tamansari (Wilhelmina Park), Panti Wangka (Societet Concordia), SMKN1 (Europeesche Lageree School), House of Lay, Masjid Jamik, SMPN1 (Hollandsche-Chineesche School), Kerkhof, dan kembali ke Museum Timah Indonesia.

Rombongan tur itu di antaranya jajaran direksi PT Timah Tbk, Kadispar Kota Pangkalpinang Akhmad Elvian, dan beberapa pejabat dari instansi terkait.

Kabarnya setelah peluncuran oto Pownis itu, pihak PT Timah melaporkan kepada Meteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, kemudian Menpar meminta PT Timah untuk memasang logo Wonderful Indonesia di mobil yang nge-hits diera 1970-an itu.

Arief Yahya pun menilai POWNIS ini dapat dijadikan Pemkot Pangkalpinang sebagai aikon dan ciri khas angkutan pariwisata di ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) ini.

Walikota (Walkot) Pangkalpinang Irwansyah menambahkan meskipun mobil yang digunakan untuk wisata keliling Kota Pangkalpinang ini adalah oto kuno, bukan bus wisata baru dan besar sebagaimana di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota besar lain di Indonesia. Namun justru memberikan warna tersendiri yang berbeda, unik, dan menarik bagi pariwisata Pangkalpinang.

Kemunculan kembali oto Pownis, menurut Walkot Pangkalpinang yang biasa di sapa Wawan ini, bukan sebatas membangkitkan kembali kenangan manis masa silam masyarakat Bangka bersama Pownis, pun menggairahkan pariwisata Pangkalpinang, terlebih kota yang masih dipimpinnya ini menjadi tuan rumah penyelenggaraan MXGP 2017.

Ketua Pengurus Museum Timah Indonesia, M. Subuh Wibisono mengatakan 2 unit Pownis yang dimiliki oleh Museum Timah Indonesia Pangkalpinang ini beroperasi reguler pada hari Sabtu dan Minggu serta pada hari-hari tertentu jika ada permintaan khusus dari pengunjung yang menginginkan paket wisata sejarah Kota Pangkalpinang.

Di luar Sabtu dan Minggu, oto Pownis ini difokuskan untuk melayani wisata pendidikan (edutainment tour), salah satu konsepnya adalah para pelajar akan dijemput oleh oto Pownis City Tour dari sekolahnya dan diajak berkeliling mengunjungi Museum Timah dan bangunan bersejarah lainnya yang ada di Kota Pangkalpinang dengan dipandu oleh local tour guide.

Nah, selagi Anda berada di Pangkalpinang untuk menyaksikan ajang lomba motorcross seri dunia MXGP 2017, sebaiknya selepas itu jangan langsung pulang.

Luangkanlah waktu Anda untuk naik Oto Pownis City Tour Pangkalpinang. Dijamin wisata sporttourism MXGP Anda di Pangkalpinang bakal berbuah kenangan teramat manis, sampai sulit dilupakan, seperti sepenggal lirik lagu lawas Slank; “…Terlalu manis untuk dilupakan. Kenangan terindah bersamamu, tinggallah mimpi…”

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji, akhmad elvian, bangtour & @pangkalpinang_hitz

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP