. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 10 Maret 2017

Ke Labuan Bajo Jangan Lupa Melongok Kerajaan Komodo

Selagi bertandang ke Labuan Bajo, sayang sekali kalau Anda tak mengunjungi Taman Nasional Komodo yang disebut-sebut sebagai kerajaan kadal purba raksasa, Komodo terluas di dunia. Dijuluki demikian, karena Komodo yang disebut Ora oleh warga setempat, benar-benar menjadi sang penguasa di sana.

Kenapa harus ke sana? Ya karena kawasan yang sejak 6 Maret 1980 ditetapkan pemerintah sebagai taman nasional untuk melindungi komodo beserta habitatnya ini memiliki banyak keistimewaan.

Pertama, kawasan konservasi ini sudah dinobatkan sebagai lokasi warisan alam dunia (Natural World Heritage Site) oleh UNESCO pada siding World Heritage Committee di Tunisia pada tahun 1991. Kemudian sejak 1997, UNESCO pun menetapkannya sebagai Man and Biosphere Reserve.

Tak cuma itu, taman nasional yang berada di antara dua lautan bebas, yakni Laut Cina Selatan di sebelah Utara dan Lautan Hindia di Selatan di Flores Barat, Pulau Flores, Nusa tenggara Timur (NTT) ini berluas 220.000 hektar yang meliputi 3 pulau besar yaitu Pulau Komodo (33.937 hektar), Pulau Rinca (19.625 hektar), dan Pulau Padar (2.017 hektar).

Sejak 2016, kawasan ini termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai Destinasi Prioritas Pariwisata atau ‘Bali Baru’ oleh pemerintah pusat bersama dengan Labuan Bajo dan wilayah sekitarnya.

Keistimewaan lain khususnya bagi Anda sebagai wisatawan, beragam aktivitas seru dapat dilakukan di sejumlah obyek wisata yang ada di pulau-pulaunya. Di Pulau Komodo misalnya, Anda bisa menjelajahi mulai dari Banu Nggulung, Pantai Merah, Poreng Sabieta, Gunung Ara samapaiGunung Satalibo yang sejajar ke arah Timur, dan Kampung Komodo ke arah Barat dari pos Loh Liang.

Di Banu Nggulung, Anda bisa melihat dan memotret komodo dengan leluasa. Bila ingin ke sana Anda wajib didampingi petugas taman nasional atau biasa disebut jagawana. (Baca juga: Serunya Mengamati Kelakukan Sang Predator Licik di Habitatnya).

Jarak Banu Nggulung sekitar 2 Km ke arah Timur dari Pos Loh Liang, dapat ditempuh selama kurang lebih 45 menit dengan berjalan kaki santai menyusuri jalan setapak alami di antara pepohonan yang sebagian besar memiliki kesamaan dengan pepohonan yang ada di Kota Darwin, Australia.

Selama perjalanan menuju Banu Nggulung Anda bakal menemukan beberapa komodo berukuran besar dan kecil sedang istirahat atau bahkan menangkap mangsanya.

Anda pun bisa ber-snorkeling di Pantai Merah atau yang dikenal turis asing Pink Beach. Pantainya landai dan berpasir kemerah-merahan menjadi pilihan untuk berjemur sepuasnya. Perairannya memiliki pemandangan bawah laut dengan beragam terumbu karang serta ikan hias yang menakjubkan. Dan yang membuatnya unik, tak jauh dari Pantai Merah yang juga pantai, pasirnya justru berwarna putih. Kalau tak percaya, coba saja naik ke bukit di atas Pantai Merah, pasti Anda akan menemukan keunikan itu.

Lokasi Pantai Merah dapat dicapai lewat darat maupun laut. Kalau dengan perahu motor sekitar 30 menit dari Loh Liang tapi bila menyusuri pantai dari Loh Liang memakan waktu lebih kurang 4,5 jam melewati hutan bakau dan gugusan tebing karang.

Kalau Anda bermaksud melihat kerbau liar dan panorama laut dari atas perbukitan, pergi saja ke Poreng Sabieta. Letaknya 10 Km ke arah timur Loh Liang. Poreng Sabieta yang memiliki hamparan padang rumput (savanna), dapat dicapai lewat jalur pendakian alami (natural trail). Tapi harus ditemani jagawana.

Bila Anda belum puas mendaki, lanjutkan pendakian ke Gunung Ara yang berada pada ketinggian 510 meter di atas permukaan laut (mdpl). Di sana terdapat areal perkemahan buat wisatawan yang ingin berkemah di alam bebas. Untuk mencapai lokasinya Anda harus menapaki jalur pendakian sepanjang 8 Km dari Loh Liang. Objek yang sama juga ada di Loh Lima.

Masih di Pulau Komodo, bila Anda ingin melihat kehidupan masyarakat yang sudah lama mendiami beberapa bagian di pulau ini singgah saja ke Kampung Komodo, sekitar 3 Km ke arah Barat dari Long Liang.

Banyak aktivitas menarik yang dapat Anda lihat di sana, bukan sekadar deretan perumahan panggung sederhana dengan lorong-lorong jalannya. Pun beragam kegiatan keseharian masyarakatnya yang sebagian besar bermatapencaharian sebagai nelayan.

Setelah puas menjelajahi Pulau Komodo, lanjutkan saja perjalanan Anda ke Pulau Kalong untuk melihat ribuan populasi kalong atau kelelawar (Pteropus sp) keluar dari sarangnya lalu berterbangan ke sejumlah pulau saat jelang matahari terbenam. Sambil merebahkan diri di atas kapal Anda bisa memandangi pemandangan menakjubkan itu.

Jangan lupa teruskan ke Pulau Rinca. Di pulau ini Anda bisa trekking dengan 3 track pilihan yakni short, medium, dan atau long track. Di pulau ini Anda akan mendapati medan dan terjalnya jalur track yang lebih menantang dibanding di Pulau Komodo.

Selama mengeksplor Pulau Komodo, Kalong, dan Rinca jangan lupa Anda membawa kamera atau video untuk memotret atau memvisualisasikan keindahan pesonanya yang khas, beda dengan di pulau-pulau di luar Flores, termasuk ber-selfie dan ber-narsis ria.

Pulau-pulau di kawasan ini sebagian besar berbukit-bukit. Daratannya berasal dari batuan vulkanik yang mengalami proses geologi sejak ratusan tahun silam. Beberapa pulau kecil lainnya terbentuk dari bekas terumbu karang yang muncul 200-400 meter di atas permukaan laut (dpl). Iklimnya secara keseluruhan relatif kering dengan curah hujan tahunan rata-rata 800-1000 mm.

Semua itu membuat suasana kerajaan komodo itu seperti dunia tersendiri. Anda akan merasakan seperti berada di planet lain.

Travel Tips
Tak sulit menjangkau Taman Nasional Komodo (TNK). Dari kota tinggal, Anda bisa naik pesawat menuju Bandara Ngurah Rai, Denpasar Bali. Kemudian lanjut dengan pesawat ke Bandara Komodo, Labuan Bajo.

Dari Labuan Bajo yang menjadi lokasi syuting film layar lebar berjudul Labuan Hati karya Lola Amaria yang dibintangi Ramon Tungka dan Kelly Tandiono dan akan tanyang serempak tanggal 6 April 2017, Anda bisa menyewa kapal nelayan ataupun speedboat ke TNK, baik itu ke Pulau Komodo maupun ke pulau Rinca dan pulau-pulau kecil lainnya.

Kalau mau yang lebih murah. Dari Bali, Anda bisa naik kapal laut Pelni ke Labuan Bajo lalu di lanjutkan dengan perahu nelayan ke TNK. Namun Anda harus tahu jadual kapan Kapal Pelni berlabuh di Pelabuhan Benoa, Bali.

Jika punya dana lebih, tak ada salahnya Anda bisa menyewa kapal pesiar phinisi ataupun yacht yang berfasilitas wah dan lengkap dari Bali langsung ke TNK.

Soal penginapan selama di TNK, Anda tak perlu cemas. Akomodasi di Loh Liang, Pulau Komodo dan Loh Buaya, Pulau Rinca cukup lengkap. Juga ada kafetaria yang menyediakan menu khas laut (sea food) serta koperasi yang menjual cenderamata menarik.

Pilihan lain, Anda bisa bermalam di sejumlah penginapan kelas melati ataupun hotel berbintang lima di Labuan Bajo, berikut bar, money changer, bank, ATM, mini market, beragam resto & café serta diving shop yang menyewakan pelengkapan untuk Anda menyelam.

Disarankan sebelum Anda melakukan penjelajahan di kerajaannya komodo, TNK dengan tur kapal lalu menyusuri pantai, hutan, dan trekking ke bukit serta gunungnya, sebaiknya memakai suncare NIVEA Sun untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung. Tak lupa membawa air putih mineral yang banyak untuk diminum agar terhindar dari dehidrasi.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP