. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 15 Februari 2017

Pantai-Pantai Ini Tenar Namanya Berkat Nyale Jelmaan Putri Mandalika

Ketenaran pantai hingga diminati wisatawan, bisa karena bentangan pantainya yang berpasir putih, halus, dan bersih. Bisa juga lantaran pesona sunset ataupun sunrise-nya yang memukau, gugusan karangnya yang unik, ombaknya yang tinggi dan bergelombang hingga cocok buat surfing, atau suasananya masih alami dan sunyi hingga memberi ketenangan. Umumnya karena pemandangannya. Namun pantai-pantai di kawasan Mandalika ini, tersohor justru karena jutaan Nyale.

Apa itu Nyale? Sejenis cacing laut yang hidup di lubang-lubang batu karang di bawah permukaan laut di sekitar perairan Mandalika, Lombok Tengah (Loteng), Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Uniknya jutaan Nyale itu muncul setahun sekali, dan tanggalnya tidak tentu, biasanya antara Februari dan Maret. Uniknya lagi Nyale kemudian diburu orang Sasak, suku asli Pulau Lombok yang banyak menetap Mandalika, sebuah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang ditetapkan Pemerintah Pusat.

Kegiatan menangkap cacing laut atau dalam bahasa lokal disebut Bau Nyale ini sudah jadi tradisi karena sudah berlangsung sejak puluhan bahkan mungkin ratusan tahun lalu. Dan tradisi itu sampai sekarang tetap hidup bahkan makin eksis dan menarik.

Cacing laut yang dalam bahasa ilmiahnya bernama Polychaeta sp itu sengaja dicari dan ditangkap, ternyata bukan sekadar untuk disantap karena Nyale itu mengandung banyak gizi berdasarkan penelitian, melainkan pula karena memiliki ‘keistimewaan’ lain berupa manfaat lebih bagi pemakannya.

Misalnya kalau perempuan yang menyantapnya, banyak yang percaya akan bertambah cantik, secantik Putri Mandalika, sehingga banyak yang meyakini cacing-cacing yang berwarna-warni itu  (ada hijau, kemerahan,merahan, kuning dan lainnya), merupakan jelmaan Putri Mandalika dari kerjaaan tempo dulu di sana.

Sementara banyak pula laki-laki yang percaya kalau memakan Nyale itu baik mentah maupun sudah diolah menjadi beragam menu seperti Nyale Goreng, Pepes Nyale, dan Nyale dibungkus daun lalu dimasak santan atau Daun Nyale Kelak Santan, akan bertambah gagah bahkan bisa menguatkan vitalitasnya.

Akhirnya setiap kali jutaan cacing laut itu muncul di perairan pantai-pantai di Mandaika, terutama di Pantai Seger dan Pantai Kuta, kemudian ditangkap oleh ribuan warga, lalu menarik perhatian wisatawan baik lokal, nusantara maupun mancanegara hingga mereka berdatangan, lambat-laut membuat nama pantai-pantai itu jadi terkenal.

Pantai Seger, terletak kira-kira 65 kilometer dari Kota Mataram. Selain karena keindahan alamnya, Pantai Seger ini menjadi tersohor lantaran setiap tahun menjadi pusat penyelenggaraan Tradisi Bau Nyale yang berhasil menjaring ribuan wisatawan.

Melihat kehebatan tradisi ini menjaring wisatawan, membuat sejumah pihak ikut memberi dukungan beberapa tahun belakangan, antara lain dukungan dari Pemeritah Pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata (Kemenpar), terutama melalui Bidang Promosi Wisata Budaya, Asdep Seqmen Pasar Personal, Deputi Bidang Pemgembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara.

Seperti pelaksanaan Tradisi Bau Nyale tahun ini, bentuk dukungan yang diberikan Kemenpar berupa promosi dan publikasi, dimana tradisi itu dikemas dalam bentuk sebuah festival agar lebih menarik dan menjual dengan nama Festival Pesona Bau Nyale yang berlangsung 2 hari 16-17 Februari 2017.

Begitupun Pantai Kuta, namanya juga tenar berkat kehadiran Nyale setiap tahun. Bahkan tahun lalu, pantai ini sukses menjadi lokasi acara puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2016 yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri, di antara Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

Berkat Nyale, pantai yang oleh penduduk setempat dijuluki Pantai Merica lantaran pasirnya berbentuk seperti merica atau lada, bulat-bulat kecil ini ini kerap dikunjungi wisatawan. Ada yang bersantai, berjemur, berenang, snorkeling, dan bahkan berselancar.

Pantai yang berada di Desa Kuta ini dikelilingi deretan perbukitan. Di pagi hari pemandangan yang menakjubkan berupa pesona sunrise atau matahari terbit yang dapat dilihat dari puncak perbukitan tersebut.

Pantai-pantai lain yang ikut terdongkrang namanya gara-gara Nyale adalah Pantai Selong Belanak, Pantai Mawi Lombok, dan Teluk Gerupuk serta Tanjung Aan.

Pantai Selong Belanak dapat ditemouh sekitar 45 menit dari Lombok International Airport (Lia) di Praya. Pantai ini berbentuk cekungan (teluk), berpanorama sangat indah karena kanan kiri diapit gugusan bukit hijau yang bergradasi ketinggiannya. Pantainya landai memanjang berpasir putih nan lembut seperti tepung dengan ombaknya yang kecil.

Pantai Mawi Lombok yang terletak sekitar 5 km dari Pantai Selong Belanak menjadi salah satu tempat di KEK Mandalika yang disukai oleh para peselancar baik lokal maupun surfer dari mancanegara. Ketinggian ombak perairannya memang sangat cocok untuk berselancar.

Teluk Gerupuk yang berlokasi di Desa Gerupuk, sekitar 9 Km dari Pantai Kuta ke Timur ini sudah dikenal baik oleh para peselancar karena ombaknya selalu besar sepanjang musim.

Tempat ini pun sudah dilengkapi dengan fasilitas penginapan, restoran, dan pos pengamanan pariwisata. Sedangkan Tanjung Aan berpanorama alam cantik dengan bukit-bukit dan tentunya saja pantai berpasir putih dan landau.

Objek wisata bahari di KEK Mandalika ini, cocok untuk berenang, berjemur di pasir putih, melihat dan mengabadikan panoramanya dari bukit, surfing, ataupun sekadar duduk-duduk sambil menikmati kelapa muda.

Keistimewaan Tanjung Aan memiliki beberapa pantai berpasir putih dengan perairan tenang berair biru ditambah bukit-bukit kecil yang miskin vegetasi atau telanjang sama sekali tanpa tutupan vegetasi.

Bukit-bukitnya itu didominasi batuan vukanik dengan sisipan batu gamping di beberapa tempat.

Sejumah wisatawan yang datang ke Mandalika untuk menyaksikan Festival Pesona Bau Nyale, biasanya usai melihat atau bahkan ikut menangkap Nyale, kemudian melanjutkan kunjungan dan aktivitas wisatanya ke Pantai Selong Belanak, Pantai Mawi Lombok, dan Teluk Gerupuk serta Tanjung Aan. Alhasil nama keempat tempat itu pun semakin tenar.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji, rani & rico

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP