. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 08 Februari 2017

Paket-Paket Wisata Jalur Rempah, Bakal Gairahkan Pariwisata Maluku

Usai Talkshow dan Pameran bertema tematik Jalur Wisata Rempah yang berlangsung dalam perhelatan Hari Pers Nasional (HPN) 2017 di Kota Ambon (5-9/2), langkah selanjutnya pihak-pihak terkait harus segera mereaslisasikan pembuatan paket-paket wisata jalur rempah untuk menggairahkan pariwisata Maluku dan daerah-daerah lain yang termasuk dalam jalur rempah.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kepada Travelplus Indonesia, usai membuka acara Seminar 'The Power of Branding: Mem-branding Maluku' sekaligus menyampaikan makalah seminar yang bertema “Strategi dan Kebijakan Pariwisata Kementerian Pariwisata” di Islamic Center, Ambon, Selasa (7/2) atau sehari sebelum berlangsungnya talksow bertajuk “Target Pasar Wisata Tematik Jalur Rempah” yang juga digelar (Asdep SP2N), Kemenpar di Lapangan Merdeka, Kota Ambon (8/2).

“Paket-paket wisata terkait jalur rempah itu harus segera dibuat, terutama oleh pihak pelaku usaha atau industri wisata. Karena ini sangat menarik,” ujar Esthy.

Untuk mendukung itu, lanjut Esthy pihaknya sudah memberitahukan rekan-rekan di Deputi Destinasi untuk membuat travel patterns jalur rempah seperti membuat paket-paket wisata jalur Chengho itu.

“Nanti dari kita (deputi pemasaran pariwisata nusantara-red) yang akan mempromosikannya,” tuturnya.

Menurut Esthy kalau tidak dipaketkan dalam bentuk paket-paket wisata jalur rempah yang menarik, tentu tidak ada yang bisa yang dijual.

“Kita mau tawarkan apa kepada masyarakat selaku calon wisatawan, kalau tidak ada paket-paket wisatanya. Jadi jangan berhenti di tataran talkshow dan pameran saja, melainkan harus dipaketkan dalam bentuk paket-paket wisata,” imbaunya lagi.

Lebih lanjut Esthy menjelaskan lokasi yang ada di paket wisata jalur rempah itu tentu saja Maluku mengingat provinsi ini menjadi salah satu lokasi jalur rempah sebagai penghasil cengkeh. “Lokasi lainnya Pulau Timor sebagai penghasil cendana dan Pulau Banda sebagai penghasil pala,” terangnya.

Jika paket-paket wisata tersebut sudah ada dan diminati, tentu akan mempermudah Maluku menjadikan wisata jalur rempah sebagai branding pariwisatanya. “Tentunya dengan tagline yang menarik, mudah diingat, dan mendunia bukan bersifat lokalan,” kata Esthy.

Taufik Rahzen salah satu naras sumber Talksow: “Target Pasar Wisata Tematik Jalur Rempah” menjelaskan semenjak akhir abad ke-15, penjelajahan dan pencarian Kepulaun Rempah Maluku pun dimulai, yang kemudian mempengaruhi wajah peradaban dunia.

Salah satu catatan awal dan terpenting tentang pencarian rempah, lanjutnya  adalah catatan Tome Pires, Suma Oriental.

“Catatan itu diterbitkan tepat 500 tahun yang lalu, Suma Orental diartikan sebagai Kumpulan Catatan Lengkap tenteng Dunia Timut,” terang Taufik Rahzen yang juga menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Budaya.

Pembicara berkompeten lainya, pendiri Penerbit Ombak M Nursyam yang juga menerbitkan kembali Suma Oriental dalam versi Bahasa Indonesia mengatakan penyelamatan Serrao di Ambon menjadi titik tolak berubahnya arah sejarah. “Ini menjadi awal dari penguasaan Kepulauan Rempah Maluku oleh Portugis,” ungkapnya.

Sejak itu, lanjut M Nursyam, silih berganti imperium Eropa mencoba keberuntungannya ke Maluku, menggantikan dominasi pedagang Jawa, Arab, dan China yang telah menguasai terlebih dahulu.

Nara sumber berikutnya JJ Rizal, sejarawan sekaligus penerbit edisi Indonesia dari karya Wallace : Kepulauan Nusantara, mengatakan ada dua peristiwa penting yang terjadi di Maluku yang memikat para pejalan dunia, yakni legenda Pulau Run dan penjelajahan Alfred Russel Wallace dalam pencarian Bird of Paradise.

“Penjelajahan Wallece di Maluku yang dicatatnya dalam sura-surat, dan bukunya Malay Archipelago, merupakan tonggak penting dalam tradisi ilmiah, terutama tentang biogeografi, teori evolusi, dan koleksi flora-fauna yang dranatis. Ini bisa menjadi pengalaman perjlanan yang sangat menegsankan,” papar JJ Rizal.

Seluruh warisan tradisi rempah ini, dipaparkan dalam talkshow (8/2) dan pameran bertajuk "500 Tahun Suma Oriental "selama HPN 2017 (5-9/2) di Lapangan Merdeka.

“Kesemua materi talkshow dan pameran ini merupakan dasar bagi Kemenpar untuk memperkaya, memperdalam, dan memperluas tafsiran dari branding Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia, termasuk sebagai bahan dasar pembuatan paket-paket wisata jalur rempah,” ujar Hariyanto selaku plt. Asdep SP2N Kemenpar.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: setiady & WAG Tim HPN Kemenpar

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP