. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 09 Februari 2017

Paduan Resep Jawa dan Lidah Ambon, Bikin Nasi Kuning Bu Nanik Terus Menggoda

Kuliner Nasi Kuning memang ada di Jawa, Sulawesi, dan Sumatera. Tapi Nasi Kuning buatan Bu Nanik yang ada di Ambon, Maluku rasanya bikin pingin nambah dan nambah lagi. Ah masa?

Ceritanya begini, sewaktu bertandang ke Kota Ambon Manise untuk meliput rangkaian acara yang digelar Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara (Asdep SP2N), Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam rangka meramaikan dan mensukseskan Hari Pers Nasional (HPN) 2017 di ibukota Provinsi Maluku tersebut, Travelplus Indonesia bersama beberapa rekan yang tergabung dalam Tim HPN Kemenpar melakukan wisata kuliner yang tetap eksis di Kota Ambon.

Tempat wisata kuliner yang sudah lama ada dan bertahan sampai sekarang itu, salah satunya Warung Nasi Kuning Bu Nanik. Kami datang malam hari ke warung nasi yang berada di seberang Masjid Raya Al-Fatah, Kota Ambon, tepatnya di Jalan AM Sangaji.

Lokasinya di deretan ruko (rumah toko), yang ukurannya terbilang kecil. Di dalamnya hanya memuat dua meja panjang berikut beberapa kursi makan.

Di depannya ada lemari kota dari kaca yang memuat beragam lauk-pauk, teman bersantap Nasi Kuning. Sedangkan nasi kuningnya ditempatkan dalam wadah berukuran besar yang diletakkkan di bawah dekat lemari kaca tersebut.

Saat kami datang, seorang karyawan tengah mencuci piring bekas para tamu yang bersantap di warung tersebut.

Aktivitas mencuci piringnya persis di depan warung nasi itu. Jujur agak mengganggu pemandangan. Tapi pungkin karena tidak ada tempat lagi lantaran ruang bagian dalamnya terbilang empit, jadi aktivitas mencuci piringnya terpaksa dilakukan di situ.

Dua pelayan lagi, semuanya perempuan sibuk melayani pembeli. Di sana sudah ada beberapa tamu yang sedang bersantap Nasi Kuning Bu nanik, sementara rombongan kami duduk di meja bagian belakang.

Beberapa tamu lainnya juga tengah mengantri untuk membeli nasi kuning bungkus untuk dibawa pulang.

Di sisi kiri dalam ruang warung nasi tersbut, ada meja kasir. Dan yang menjadi petugas kasirnya tak lain Bu Nanik (49 thn), pemilik RM tersebut.

Kata ibu 4 anak dan 1 cucu asli Surabaya, Jawa Timur ini, sudah 30 tahun dia berjualan nasi kuning di Kota Ambon. “Resepnya dari dulu tidak berubah. Cuma jenis lauknya ditambah dan disesuaikan dengan selera atau lidah orang Ambon di sini,” ungkapnya.

Biasanya menu yang disukai orang Ambon di sini, lanjut Nanik terdiri atas Nasi Kuning, sambal goreng, laksa, serundeng, dan ikan tongkol dengan harga Rp 15 ribu per porsinya.

Selesai ngobrol sekilas dengan Bu Nanik, saya pun memesan seporsi nasi kuning seperti kesukaan orang Ambon, ditambah satu menu lagi telor dadar. Sementara rekan-rekan lainnya sudah hampir selesai menyantap masing-masing nasi kuningnya.

Ternyata setelah saya cicipi, hemmm.., rasa nasi kuningnya luar biasa enak. Terasa sekali gurihnya, begitupun dengan semua lauknya.

Pantas saja rumah makan yang buka 24 jam nonstop ini tak pernah sepi pembelinya dan tetap eksis sampai sekarang.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP