. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 09 Februari 2017

Kopi Original Racikan Joas, Bikin Kepingin Balik Lagi ke Ambon

Kedai peracik kopi memang ada dimana-mana. Coba saja ke sejumlah tempat di Aceh, Mandar di Belitung, Singkawang dan Toraja di Sulsel, Mandailing Natal dan Medan di Sumut, serta Kalianda dan Bandarlampung di Lampung, masing-masing punya keistimewaan dalam peracikan dan citra rasanya. Begitupun kopi khas Maluku racikan Joas di Ambon. Entah kenapa bikin ketagihan dan kepingin balik lagi ke sana. Koq bisa?

Usai menyantap Nasi Kuning di Warung Nasi Kuning Bu Nanik, Danny salah seorang Even Organizer kegiatan Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara (Asdep SP2N) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di HPN 2017, mengajak kami minum kopi di Kedai Kopi Original Joas yang lagi nge-hits di Kota Ambon, Maluku.

Dari Warung Nasi Kuning Bu Nanik, tak sampai 15 menit kami sampai di kedai kopi yang berada dekat Hotel Amaris tersebut.

Di kedai tersebut tinggal beberapa pengunjung yang sedang menyeruput kopi, maklum kami datang di saat mendekati kedai kopi itu tutup.

Untungkah pemiliknya, masih menerima kami. Kami pun segera memesan kopi susu di kedai yang mampu menampung sekitar 200 orang di lantai dasar dan lantai atas serta di halaman depan.

Saat kopi tersebut diracik Joas, saya pun menghampirinya lalu bertanya dan mengabadikan aksinya meracik kopi pesanan kami tersebut.

Sepintas aksinya bak peracik kopi di Aceh dengan menggunakan saringan seperti kaos. Bedanya tidak tarik sebagaimana pembuatan kopi atau teh tarik di Aceh.

Setelah selesai, kami pun menikmati kopi yang ditempatkan di gelas beling unik bermotif dengan penutup dan tatakan yang selaras dengan gelasnya.

Alamak segelas kopi yang di dalamnya ada beberapa butiran biji kopi asli, rasanya mantap sekali. Sumpah, saya langsung jatung hati dengan kopi khas Maluku yang ada di Ambon ini. Beberapa rekan pun mengutarakan hal yang sama.

Sayangnya menu teman kopinya seperti pisang dan singkong goreng yang biasa disajikan di kedai ini sudah habis. Karena tak ada teman minum kopi, Danny pun meminta buah duren yang tadi dibelinya untuk dibuka.

Aneh juga makan duren juga khas Maluku sambil minum kopi. Tapi tetap saja enak, karena kopi dan durennya sama-sama luar biasa enak.

Berkat aneka hidangan kopi mulai dari kopi hitam, kopi susu, kopi jahe, kopi susu jahe dan lainnya yang serba nikmat, pantas saja kedai kopi yang baru dibuka akhir 2016 ini langsung nge-hits karena mendapat tempat di hati para penggila kopi di Ambon.

Bahkan menurut Joas sejumlah pejabat, artis, dan tokoh terkenal pernah menyambangi kedainya kopi yang buka mulai pukul 7 pagi sampai 10 malam dan dilengkapi WiFi gratis serta organ tunggal.

Joas pun membocorkan sedikit rahasia kenikmatan kopinya. “Kopi yang saya pakai berasal dari Pulau Seram. Kemudian saya racik sendiri. Saya goreng dengan alat khusus yang saya buat sendiri. Lalu digiling pakai mesin sampai berbentuk butiran-butiran kasar, baru dikasih rempah-rempah khusus Kemudian didinginkan, setelah itu digiling lagi sampai halus,” terang Joas yang mengaku pernah bekerja di kedai kopi milik orang China di Kota Ambon sejak tahun 1981.


Saking enaknya kopi itu, Setiady salah satu Tim HPN dari Asdep SP2N sampai memesan lagi kopi hitamnya untuk dibawa ke Swiss-bel Hotel Ambon, tempat kami bermalam.

Lantaran ketagihan juga, saya pun ikut memesan satu gelas kopi susu lagi untuk menemani aktivitas mengetik tulisan hasil liputan HPN 2017.

Dan entah kenapa, sewaktu menyeruput kopi kedua di kamar 510 dini hari itu, saya tergila-gila lagi dan berharap bisa kembali lagi ke Kedai Kopi Joas untuk menyeruput kopi originalnya suatu saat nanti.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & andre

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP