. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 19 Februari 2017

Musikalisasi Puisi Meriahkan Festival Pesona Budaya Bauran Cap Go Lak 2017

Bandung memang pantas mendapat predikat kota kreatif. Bukti kecilnya, soal nama dalam perayaan terkait Hari Raya Imlek dan Cap Go Meh saja, Kota Paris van Java ini tak mau sama dengan kota/daerah lain yang menyelenggarakan even budaya serupa. Kalau di Bali, Manado, Singkawang, Medan, Palembang, Solo, Jogja, Surabaya, Jakarta, Bogor dan lainnya mengunakan judul Cap Go Meh, lain halnya dengan Bandung memakai label Cap Go Lak. Jadi unsur budaya lokalnya dalam hal ini kesenian asli Tatar Sunda lebih ditonjolkan, salah satunya lewat pertunjukan Musikalisasi Puisi.

Adalah Komunitas Seni Reak, Helaran, Badawang, dan Kuda Lumping Cibiru Kota Bandung yang dikomandani Bah Enjum dan Bah Nanu selaku pengiat seni budaya tradisi kreatif, menggelar perhelatan akulturasi budaya bernama.

Lokasinya di Pasir Biru, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (18/2) dari pukul 9 pagi sampai tengah malam.

Kenapa memakai kata Bauran? Karena dalam festival tersebut terjadi pembauran atau bersatunya seni dan budaya yang lain dalam satu bingkai acara.

Banyak yang belum tahu bahwa di Ibukota Provinsi Jawa Barat ini, terdapat banyak jenis kesenian, mulai dari seni teater, musik, dan tari antara lain Jaipongan, Dogcing sampai seni yang berbau mistis seperti Debus yang selama ini orang awam hanya tahu itu berasal dari Banten.

Selain itu ada Benjang, yang juga merupakan salah satu kesenian dari Tatar Sunda. Kesenian Benjang berkembang di kaki Gunung Manglayang, lebih tepatnya di daerah sekitar Ujungberung, Cibolerang sampai ke Cinunuk. Sampai saat ini belum diketahui siapa yang menciptakan kesenian tersebut.

Menurut Adang Hakim, tokoh Benjang di Kampung Ciborelang, Benjang mulai diperkenalkan di daerah Cibiru oleh Hj. Yayat sekitar tahun 1918.

Dalam festival ini para seniman menggelar doa bersama bertajuk “Ruwatan Jagat”. Tujuannya memohon kedamaian di Ibu Pertiwi ini, mengingat akhir-kahir ini terjadi bencana, kegaduhan dalam rangka pilkada, teror bom, dan masih banyak yang lainnya.

Setelah Gelar Do'a Bersama, festival dilanjutkan dengan acara Helaran Budaya.

Beragam etnik seni tradisi yang hidup dalam masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya  saling unjuk kebolehan.

Ada Seni Reak, Benjang Helaran, Debus, Kuda Lumping, Kuda Renggong, Pencak Silat, Sisingaan, Badawang, Jajangkungan, Arak-Arakan Babantengan, Gagarudaan, dan tak ketinggalan seni nuansa Tionghoa seperti Liong dan Barongsai.

Selepas Shalat Zuhur, festival dilanjutkan dengan Gembrong Liwet atau makan nasi liwet bersama. Selanjutnya penampilan atraksi peserta Bauran sampai jelang Maghrib.

Pada malam harinya, Ba’da Isya, festival dimeriahkan dengan pertunjukan Musikalisasi Puisi oleh penyair Ridwan C. Madris. Dilanjutkan dengan pertunjukan Seni Bantengan dan Seni Bajidoran Bauran.

Dalam kesempatan itu Kepala Bidang (Kabid) Promosi Wisata Budaya, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Wawan Gunawan yang juga seorang dalang dari grup Wayang Ajen didaulat membacakan sajak sufi berjudul “Sarwa Suluk Dewa Ruci” bersama Ridwan dengan iringan Grup Musikalisasi Puisi Bandung.

Secara keseluruhan festival yang terselenggara atas kerjasama Masyarakat dan Komunitas Budaya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dinas Pariwisata Kota Bandung, serta dukungan penuh dari Kemenpar lewat Bidang Promosi Wisata Budaya, Asdep Seqmen Pasar Personal, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara berlangsung semarak dan berhasil menjaring ribuan pengunjung, terutama warga sekitar Bandung dan wisatawan nusantara dari luar Bandung.

Menurut Wawan seni tradisi apabila dikemas sedemikian rupa hingga menarik dan layak jual, dapat menjadi daya tarik pariwisata.

“Alhasil tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seperti meminjam istilah Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bahwasanya apabila budaya semakin dilestarikan semakin mensejahterakan masyarakat,” ungkapnya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: wawan & wayang ajen

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP