. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 19 Februari 2017

Industri Wisata NTB Dulang Rupiah dari Festival Pesona Bau Nyale 2017

Sejumlah industri wisata yang ada di Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai dari pengusaha hotel, rumah makan, rental car, maskapai penerbangan, travel agent, kerajinan tangan, sampai pemandu wisata turut mendulang rupiah dari penyelenggaraan Festival Pesona Bau Nyale 2017. Acara puncak culture event tahunan itu baru saja selesai di Pantai Seger, kawasan Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Pulau Lombok, NTB 16-17 Februari.

Pengusaha beragam penginapan, mulai dari homestay, vila, guest house sampai hotel berbintang yang mendapatkan keuntungan tentu saja yang ada di kawasan Mandalika atau sekitar lokasi acara puncak festival.

Contohnya penginapan Sekar Kuning Guest House di Jalan Raya Wisata Kuta Lombok, persis di seberang Pantai Kuta Mandalika, yang berjarak sekitar 2 Km dari Pantai Seger yang menjadi lokasi acara puncak festival ini. 

Saat jelang penyelenggaran acara puncaknya sejumlah kamarnya selain diinapi para surfer asal Australia dan Eropa, juga ada beberapa tamu yang datang khusus utnuk menyaksikan festival tersebut.

Menurut Nengah, owner-nya, tarif per kamarnya tetap sama Rp 150 ribu dan Rp 180 ribu utuk non AC dan Rp 250 ribu untuk kamar yang ber-AC per malam dengan fasilitas free WiFi.

Penginapan lain yang juga kebanjiran tamu adalah Novotel Hotel di Pantai Seger, Mandalika dengan tarif kamar Rp 1,9 juta per malam, dan Kuta Paradise Hotel dengan tarif Rp 900 ribu per malam.

Hotel lainnya di luar Mandalika, ada D’Max Hotel & Convention di Jalan Raya Bypass BIL, KM2, Praya, Loteng, tepatnya di depan Bandara Internasional Lombok (BIL) yang telah berganti nama menjadi LIA (Lombok International Airport).

Menurut Marina, HRM D’Max Hotel & Convention, okupasi hotel berbintang 4 yang memiliki 137 kamar dengan 4 tipe ini naik sampai 60 % berkat adanya festival ini.

“Biasanya hanya 40 % okupasinya dengan harga special promo Rp 475 ribu untuk tipe kamar superior,” akunya.

Kadisparbud Loteng H. Lalu M. Putria membenarkan bahwa seluruh jenis penginapan di Mandalika full terutama jelang hingga acara puncak, mulai dari tanggal 15-17 Februari.

“Banyak wisatawan dan tamu undangan Festival Pesona Bau Nyale tahun ini yang menginap di luar Mandalika, seperti di Kota Praya bahkan di Kota Mataram. Bahkan pada acara puncaknya tak sedikit pengunjung yang mendirikan tenda karena memang tidak kebagian penginapan, dan ini sudah terjadi beberapa tahun belakangan,” terangnya.

Pengusaha rumah makan pun kebanjiran tamu, termasuk dari pengunjung festival. Contohnya Rumah Makan Cahaya BIL di depan LIA yang menyajikan menu utama Nasi Balap Puyung, Nasi Ayam Kampung, Plecing Kangkung, Tahu dan Tempe Goreng serta Bebalung Sapi.

Menurut pemiliknya, Lalu Zulkarnain RM berlantai 2 yang mampu menampung sekitar 200 orang ini pengunjungnya bertambah berkat adanya Festival Pesona Bau Nyale 2017.

Restoran di Kota Mataram pun ikut kecipratan untung. Pasalnya sejumlah wisatawan yang datang ke festival ini berwisata kuliner hingga Kota Mataram seperti ke RM Masteng di Jalan TGH Faisal dekat gerbang perbatasan dengan Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Rumah makan ini menjual Sate, Babat Goreng, dan Bebalung Kuda.

Selain itu ada juga yang mampir ke restoran yang bermenu utama Ayam Taliwang, Ikan Gurame Bakar, Bebalung Sapi, antara lain di RM Kania.

Sejumlah toko oleh-oleh pun bernasib baik, kebanjiran tamu. Contohnya di Industri Kerajinan Patuh di Desa Sukarara, banyak pengunjung yang membeli ikat kepala (sappu) dengan harga mulai dari Rp 75 ribu sampai Rp 350 ribu untuk berbahan tenun, dan kerajinan lainnya.

Lokasi toko oleh-oleh lainnya ada DeBlonk di Jalan Raya Bypass BIL, tak jauh dari D’Max Hotel & Convention.

Di sana beberapa pengunjung festival pun memborong aneka t’shirt bergambar/tulisan khas Lombok dengan harga mulai dari 100 ribu sampai 150 ribu.

Ada juga yang membeli Kopi Lombok dalam kemasan 250 gram Rp 70.000, Terasi Lombok dalam keranjang antik Rp 22 ribu, dan makanan kecil seperti dodol dari rumput laut, keripik kedelai, dan lainnya.

Pengusaha transport service atau rental car juga kebanjiran pesanan kendaraan untuk para tamu selama festival berlangsung.

Satriadi, salah satu sopir Satria Transport di Mandalika mengaku mendapat keuntungan lebih dari adanya festival dibanding di luar frestival. “Mobil saya sudah dipesan untuk mengantar tamu festival dari Jakarta sejak tanggal 16 sampai 18 Februari,” aku Adi begitu sapaan akrabnya.

Menurut pria Sasak (suku asli Lombok) yang tinggal di Desa Sengkol, Loteng ini, pihaknya tetap memasang tarif sama, Rp 700 ribu per hari untuk mobil Inova dan Rp 500 ribu per hari untuk mobil Avanza.

Begitupun dengan sejumlah travel agent di NTB, mendapat banyak tamu khusus untuk paket wisata Festival Pesona Bau Nyale tahun ini.

Ketua ASITA NTB Dewantoro Umbo Joka mengamini bahwa festival ini juga salah satu jualan bagi anggota-anggota ASITA NTB dengan menjadikannya paket-paket tur yang kemudian dijual ke luar untuk menjaring wisatawan datang ke Lombok, khususnya ke Loteng dan utamanya ke Mandalika.

“Paket tur yang dijual selain melihat objek-objek wisata bahari, desa wisata, dan sentra kerajinan tangan yang sudah ada, kita juga padukan dengan melihat suguhan khusus festival ini, mengingat festival ini tidak ada setiap bulan melainkan setahun sekali. Tentu sangat menarik bagi wisatawan, buktinya sejumlah tamu hotel terutama di kawasan Mandalika penuh,” akunya.

Menurut Dewantoro paket tur terkait Festival Pesona Bau Nyale 2017 yang dijual beberapa anggota ASITA NTB durasinya rata-rata 3 Hari 2 Malam.

Harga paket turnya tergantung masing-masing travel agent karena berkaitan dengan hotel tempat tamunya menginap. Kalau hotelnya berbintang jelas beda dengan paket tur dengan hotel, homestay ataupun vila. “Kalau menginapnya di hotel berbintang, harga paket tur 3 Hari 2 Malam sekitar 3 juta-an rupiah per-pax,” terangnya.

Agenda tur-nya, lanjut Dewantoro biasanya hari pertama dan kedua melihat Fesival Pesona Bau Nyale lalu ke Gili. Tinggal pilih mau Gili di Loteng, Lobar, dan lainnya. “Hari ketiga City Tour Kota Mataram termasuk ke sentra kerajinan atau ke toko oleh-oleh. Jadi semua kebagian tidak hanya Mandalika, Loteng,” terangnya.

Penyelenggaraan Festival Pesona Bau Nyale 2017 juga memberi keuntungan tersendiri bagi pihak event organizer (EO).

Contohnya EO Nusa Dua Bali Convex yang berhasil memenangkan/mendapatkan tender untuk mengurus rombongan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang menghadiri festival ini.

Soalnya Festival Pesona Bau Nyale tahun ini, juga mendapat dukungan promosi dan publikasi dari Kemenpar lewat Bidang Promosi Wisata Budaya, Asdep Seqmen Pasar Personal, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, lantaran tradisi tahunan khas Suku Sasak yang sudah ada sejak ratusan tahun ini berhasil mendulang wisatawan baik lokal, domestik maupun mancanegara.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP