. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 26 Februari 2017

Mengeksplor Puncak Cianjur, Destinasi Terbaru "Little Arab"-nya Indonesia

Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur (Bopuncur) sejak lama oleh sebagian wisatawan asal Timur Tengah disebut sebagai Jabal al-Jannah, Gunung Surga. Puncak Bogor terutama di Cisarua sekitar Warung Kaleng dan Ciburial, Kabupaten Bogor kemudian disebut-sebut "Little Arab" atau Kampung Arab-nya Indonesia. Sejak 3 tahun belakangan ini, giliran kawasan Puncak Cianjur, tepatnya di Cipanas, Kabuaten Cianjur yang mendapat predikat serupa sebagai the new destination ‘Little Arab’-nya Indonesia.

Predikat "Little Arab" terbaru untuk daerah Cipanas yang menjadi maskot kawasan Puncak Cianjur (Puncak 2) di Bopuncur muncul lantaran kawasan Puncak Bogor (Puncak 1) sudah terlalu sesak menampung para wisatawan berhidung bangir dari middle east.

Kenapa mereka menyukai kawasan itu? Jawaban yang terdengar, karena mereka dimanjakan dengan pesona alam berupa hamparan pegunungan hijau, berudara sejuk, Amenitas yang memadai  dengan harga yang relatif lebih murah dibanding di negara lain, ditambah perempuan nan geulis (cantik). Semua alasan itu, tentu saja sulit mereka temui di negara asal.

Sejak 2014, para pelancong Timur Tengah, terutama wisatawan mudanya mulai terlihat wara-wiri di daerah Cipanas terutama di sepanjang Jalan Hanjawar Pacet (Hancet), Loji, sampai Cineungah.

Kehadiran mereka, dalam waktu singkat telah memoles paras Cipanas sehinga tampil berbeda dan akhirnya mendapat julukan destinasi terbaru ‘Little Arab’-nya Indonesia.

Di Jalan Raya Puncak-Cianjur, terlebih di sepanjang Jalan Hancet, Loji, hingga Cineungah, kini berjajar hotel mewah, restoran, café, rumah makan, mini market, money changer, laundry, travel agent, panti pijat, dan lainnya yang bertuliskan huruf Arab.

Atmosfir ke-’arab-araban’ begitu terasa saat memasuki jalan yang sebenarnya tidak terlalu lebar dan dilewati Angkutan desa (Angdes) berwarna koneng (kuning) itu.

Bukti kalau geliat wisatawan Arab mulai melirik kawasan Cipanas, di Jalan Hancet kini berdiri dengan megahnya Sahid Eminence Hotel Convention & Resort. Soft opening hotel ke-20 yang dikelola oleh SAHID HOTELS ini sudah berlangsung pada pertengahan Desember 2016 lalu.

Hotel ini pun disebut-sebut hotel termewah di kawasan Puncak lantaran berkategori bintang empat namun berfasilitas bintang lima. Ditambah lokasinya strategis, dekat dengan tempat-tempat wisata seperti Taman Bunga Nusantara, Kota Bunga, Taman Cibodas, dan lainnya.

Hotel dengan total 379 kamar dan suite ini memiliki ballroom yang dapat mengakomodasi lebih dari 1000 orang, 12 meeting room.

Selain itu ada restoran didalam dan diluar ruang, pusat kebugaran, Spa, jacuzzi, jogging track, area hijau seluas 3 hektar, kapel pernikahan, lounge, kolam renang air dingin dan air panas, wahana bermain anak didalam dan diluar ruang, dan lainnya.

Sewaktu Travelplus Indonesia melintasi hotel itu sebelum sampai ke penginapan Pesona Wisata untuk menghadiri perayaan 1 st Anniversary website IndonesiaTripNews.Com, Sabtu (25/2) siang  terlihat sejumlah tamu berwajah Arab baru sampai di muka hotel tersebut.

Sebelum ada hotel itu, lokasi yang menjadi favorit wisatawan bermalam selama di Cipanas adalah Kota Bunga yang menjadi wilayah eksklusif di kawasan tersebut samapi saat ini.

Lokasinya di tepi jalan Hancet dengang gerbang bertuliskan Kota Bunga Pucak. Di dalamnya ada puluhan vila mewah bertema kota-kota di luar negeri, seperti Vila Osaka, Vila Little India, Vila Birmingham, dan Vila Swiss.

Melihat roda perputaran ekonomi di kawasan ini melaju cepat, sejumlah warga sekitar pun ikut-ikutan membangun vila di luar Kota Bunga untuk disewakan ke wisatawan Arab maupun wisatawan nusantara.

Harganya tentu saja beda. Kalau wisnus sekitar Rp 1 juta-an per-vila per malam. Kalau buat wisatawan Arab bisa dua kali lipatnya. Bagi wisatawan Arab yang bermata uang Riyal, harga segitu tentu bukan soal.

Masih di jalan yang sama, namun agak ke tengah terdapat Hotel Markas Al Jazeerah. Lokasinya sekitar 20 meter dari kompleks vila Kota Bunga yang menjadi akomodasi idaman para wisatawan Arab saat menghabiskan waktu di Puncak Cianjur.

Kabarnya hotel yang penuh dengan tulisan Arab itu merupakan hasil kongsi beberapa orang Arab. Bukan cuma hotel, mereka juga membangun restoran, agen perjalanan, dan vila di satu lokasi tersebut dengan nilai investasi mencapai Rp 5 triliun totalnya.

Kabarnya lagi pemilik usaha hotel tersebut berasal dari negara Arab, tepatnya orang Hadromi atau orang Arab keturunan Yaman.

Menurut berbagai sumber yang pernah makan di resto Zahra Al Jazeerah Family Villas, Restaurant, and Café, umumnya menilai restonya bagus dan mewah namun harga menunya di atas-rata-rata alias mahal.

Resto lain di jalan itu ada Magadir dan Toko Mat’am yang menyediakan makanan khas Timur Tengah, tempat pijat, sampai agen perjalanan.

Sejumah toko, restoran, hingga agen perjalanan berlabel Arab di sepanjang Jalan Hancet itu rata-rata pemiliknya orang Arab. Mereka yang menjadi pemilik modal sedangkan orang lokal orang Indonesia yang menelolanya.

Semua amenitas itu tak lain, tak bukan untuk memenuhi kebutuhan turis-turis Timur Tengah selama menikmati Kota Bunga.

Berdasarkan pengamatan Travelplus Indonesia, para pelayan toko dan warga di sekitar jalan tersebut sampai Cineungah rata-rata bisa bisa berbahasa Arab, minimal berbahasa Arab Suqiyah atau pasaran buat bertransaksi dan percakapan pendek sehari-hari.

Wisatawan Timur Tengah mulai ramai mendatangi kawasan Puncak Bogor, terutama Cisarua sejak 1985. Selain dari Arab Saudi, juga banyak turis asal Kuwait, Iran, Irak, dan Maroko.

Biasanya mereka datang ke kawasan tersebut pada musim-musim tertentu, antara lain seusai musim haji, hari raya Maulid Nabi, dan pertengahan bulan Maret.

Ba’da Maghrib, turis-turis muda Arab itu semakin mudah diihat. Mereka hilir-mudik untuk berbelanja, makan di restoran, ke salon, money changer atau sekadar jalanjalan santai menikmati udara dingin Puncak.

Siangnya, mereka biasanya berkunjung ke objek-objek wisata terdekat seperti ke Taman Bunga Nusantara, Taman Raya Cibodas, Taman Safari Indonesia, Taman Wisata Alam Telaga Warna, Curug Cilember, Taman Matahari, dan lainnya.

Jumlah kunjungan wisatawan Arab ke Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) maupun Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kemenpar mencatat pada tahuan 2014 jumlah wisman arab ke Indonesia mencapai 216.313 turis naik dari tahun sebelumnya (2013) yang berjumlah 187.438 turis.

Data BPS pada tahun 2015 menyebutkan jumlah wisatawan Arab yang berkunjung ke Indonesia berjumlah 814 ribu orang, naik dari tahun sebelumnya (2014) sebanyak 772 ribu.


Namun data mutakhir tentang jumlah kunjungan turis Arab khusus ke Puncak Cianjur belum jelas. Menurut anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Cianjur, lebih dari 200 ribu orang datang ke Puncak Cianjur selama tahun 2016.

Bulan teramainya Juni-Juli, lalu Agustus-September, dan Oktober- November.

Kehadiran mereka jelas menciptakan kecerahan bagi sektor pariwisata Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur.
Namun disisi lain juga membawa keresahan.

Jika di kawasan Puncak Bogor terutama di Warung Kaleng dan Ciburial pernah tersiar kabar adanya prostitusi berkedok kawin kontrak, kini fenomena yang sama juga mulai menggejala di Cipanas, terutama lebih ke ‘wisata esek-esek”. Kabar aroma bisnis 'lendir' di Kota Bunga, Cipanas, Cianjur itu sudah tercium sejak tiga tahun lalu.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoocom, ig: @adjitropis)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP