. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 12 Februari 2017

Mau Semua Even Dukungan Kemenpar Sukses? Ingin Capai Target Wisnus-Wisman? Begini Caranya

Selama ini, even di sejumlah provinsi di Tanah Air yang didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) baik itu even budaya, wisata olahraga, bahari, kuliner, MICE, dan lainnya, banyak yang sudah ada lebih dulu atau sudah punya nama sebelum mendapat dukungan.

Dukungan yang diberikan Kemenpar bisa jadi untuk lebih menggaungkan even-even tersebut lewat promosi dan publikasi. Jadi bukan sekadar ‘mendopleng’ even yang sudah besar tersebut agar Pesona Indonesia maupun Wonderful Indonesia berkibar dan terangkat namanya sebagaimana kabar miring yang terdengar.

Sayangnya bentuk publikasi dan promosi yang diberikan Kemenpar, kurang melibatkan secara langsung para jurnalis/travel blogger profesional.  

Jurnalis/travel blogger yang bagaimana? Tentunya yang selama ini fokus meliput/menulis bidang kebudayaan dan kepariwisatan secara keseluruhan (baik itu budaya, destinasi/beragam objek wisata, promosi even, MICE (seminar/konferensi/pameran/workshop), pelatihan/pendidikan kualitas SDM pariwisata, penelitian pariwisata, kegiatan Sapta Pesona, industri wisata, pontensi wisata, dll).

Dan tentunya yang juga rajin menyebarluaskan tulisan-tulisannya itu ke beragam media sosial (medsos) seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan lainnya serta kesejumlah WhatsApp Group (WAG) terkait.

Padahal keterlibatan para jurnalis/travel blogger yang kreatif, loyal, dan berjiwa marketing tersebut secara langsung di even-even dukungan Kemenpar itu, amat penting.

Kenapa? karena mereka bisa menulis dari berbagai sudut sehingga lebih komprehensif, lebih banyak, dan jauh lebih variatif dibanding hanya mendapat kiriman pers release lalu di-copy paste atau ‘diacak-acak’ sedikit oleh jurnalis-jurnalis lain (apalagi kalau jurnalis itu tidak biasa meliput atau menulis pariwisata), sehingga tulisan/berita tentang even tersebut yang tayang/terbit, nyaris seragam/monoton/datar.

Kenapa seragam? Karena pers release yang dikirim pihak Humas Kemenpar setelah diolah tim khusus itu hanya mengangkat sisi manis, mungkin untuk kepentingan pamor Menpar dan tentunya intansinya yakni Kemenpar.

Menurut salah seorang tim itu, pers release tersebut dikirim ke sejumlah media baik yang sudah teken kontrak alias semacam pasang advertorial. Ada juga ke sejumlah media yang dibayar per-pers release, sehingga wajar berita terkait pariwisata (entah itu pelaksanaan event, jumpa pers, dll yang diselenggarakan/didukung Kemenpar) yang muncul belakangan ini, cenderung seragam/monoton.

Keterlibatan langsung para jurnalis/travel blogger terpilih itu pun amat berguna, karena mereka juga dapat memberi input/masukan/saran positif/kritik membangun terhadap pelaksanaan even tersebut agar lebih menarik dan spektakuler lagi kemasannya.

Jadi kalau ingin even-even dukungan Kemenpar tersebut lebih bergaung dengan tulisan komprehensif, kreatif, dan variatif , sudah sepatutnya Kemenpar yang ingin mewujudkan target 15 juta wisman dan 265 juta pergerakan wisnus tahun ini, harus melibatkan/mengutamakan jurnalis/travel blogger seperti tersebut di atas secara langsung.

Sudah saatnya Kemenpar tidak sebatas kirim pers release terkesan lebay ke sejumlah jurnalis, lalu menggangap urusan promosi dan publikasi even itu sudah cukup dan selesai.

Pers realese itu memang penting tapi itu hanya sebagai tambahan data saja. Bisa digunakan jika jurnalis/travel blogger itu kurang data atau untuk melengkapi tulisan/beritanya. Yang terbaik dan terpenting adalah melibatkan jurnalis/travel blogger terpilih dalam peliputan langsung, baik untuk semua Calendar of Event yang diselenggarakan/didukung Kemenpar, jumpa pers, pers tour, fam trip, dan lainnya.

Dengan melibatkan jurnalis/travel blogger andal dan professional, informasi yang didapat masyarakat luas jadi lebih beragam, baik itu tulisan/berita pra, on maupun post event.

Kenapa? Karena tulisan/beritanya tak melulu tentang even itu saja, tak semata dari sudut Kemenpar saja. Melainkan juga informasi terkait industri wisata, tentang objek-objek wisatanya, kulinernya, budayanya, dan lainnya yang menarik perhatian pembaca dalam hal ini calon wisatawan bahkan calon investor.

Sudah waktunya pula Kemenpar tidak sekadar melaporkan/mengirimkan foto-foto rangkaian even yang didukungnya, termasuk foto-foto yang memuat spanduk/umbul-umbul/backdrop/standing banner atau sejumlah orang mengenakan kaos dan topi bertuliskan Pesona Indonesia ataupun Wonderful Indonesia hasil jepretan staf-staf deputi terkait ke atasannya (kabid, asdep, deputi sampai menterinya) termasuk ke jurnalis/travel blogger, kemudian mengklaim bahwa ribuan pengunjung sudah datang ke even tersebut tanpa  sumber dan angka yang pasti.

Rasanya cara-cara lama yang cenderung subyektif, kurang efektif, dan tidak maksimal itu harus di-upgrade/diperbaharui/diperbaiki jika Kemenpar mau even-even yang didukungnya lebih bergema, berkelas, berdaya jual, dan sukses menjaring pengunjung, hingga bermuara pada pencapaian jumlah kunjungan wisnus dan wisman yang ditargetkan tahun ini dan tahun-tahun berikutnya.

Salam Pesona Indonesia, Bravo Wonderful Indonesia!

Naskah & foto: adji kurniawan_pemerhati/penulis/jurnalis/travel blogger (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP