. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 23 Februari 2017

Masjid Ini Bakal Jadi Ikon dan Daya Tarik Wisata Halal KEK Mandalika

Belum juga jadi. Tapi masjid ini sudah digadang-gadang bakal menjadi salah satu daya pikat wisata halal di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sesuai yang tertera di plang-nya, nama masjid yang sedang dalam proses pembangunan ini adalah Masjid Mandalika Lombok.

“Ady, bisa stop sebentar. Saya mau motret plang dan tembok penutup pembangunan masjid itu,” kataku kepada sopir yang menemani kelililing kawasan Mandalika di Lombok Tengah (Loteng), NTB saat penyelenggaraan Festival Pesona Bau Nyale 2017 pertengahan Februari lalu.

Pria asli Suku Sasak dari Desa Sengkol, Loteng itu pun memberhentikan mobil Avanza-nya tak jauh dari plang besar yang memuat 1 foto berukuran besar dan 4 foto berukuran sedang bergambar desain masjid itu serta logo dan tulisan ITDC dan di bawahnya ada tulisan nama masjid itu yaitu Masjid Mandalika Lombok yang bercat hitam.

Plang nama masjid ini tertancap kuat di dekat tembok pagar pembangunan masjid tersebut yang tingginya sekitar 2 meter dan bentuknya memanjang, bercat putih terang dengan tiga list berwarna merah, biru, dan hijau.

Sekitar 5 meter dari plang itu ada pintu gerbang. Dan nampak seorang petugas keamanan tengah duduk berjaga di kursi sambil memperhatikan kami.

Nampak dari gerbang yang tak tertutup rapat itu, beberapa kendaraan berat yang tengah beristirahat karena memang saat itu sedang jam makan siang. “Masjidnya belum jadi pak, baru mau dibangun tapi peletakan batu pertamanya sudah,” kata Ady.

Usai mengabadikan plang dan tembok beton tersebut, kami pun mencari informasi seputar pembangunan masjid yang telah mencuri perhatian khalayak.

Dari berbagai sumber Travelplus Indonesia memperoleh data bahwa luas masjid yang dibangun oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sekitar 5 hektar.

Peruntukkan lahan masjid ini kabarnya sampai menggusur pemukiman rakyat sekitar 33 kepala keluarga (KK) yang semula menempati lahan itu, tepatnya di Dusun Ketapang Desa Kuta Pujut, Loteng. Namun persoalan itu dikabarkan sudah berjalan lancar.

Desain masjid ini dibuat oleh Konsultan PT Bita Aegis yang kemudian dihibahkan ke ITDC. Sumber lain mengatakan arsitektur masjid ini mengadopsi nilai-nilai kearifan lokal dari Mesjid Bayan di Lombok Utara, masjid kuno di Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Loteng, dan Bangunan Adat di Sembalun, Lombok Timur. Juga ada penambahan ornamen Islami dan kaligrafi serta desain modern.

Bangunan masjidnya berkonsep ramah lingkungan dengan mengusung Eco Friendly, antara lain memanfaatkan penerangan cahaya matahari dan angin sebagai pendingin alami.

Selain fasilitas standar seperti tempat wudhu dan toilet yang layak, masjid ini juga akan dilengkapi dengan menara tunggal setinggi 33 meter, pusat edukasi, bangunan serbaguna, pasar seni, areal festival, dan parkir.

Kabar lainnya masjid ini akan diberi pencahayaan (lighting) buatan yang spektakuler sebagaimana Masjid Islamic Center NTB di Kota Mataram. Pemberian lighting tersebut bertujuan untuk menonjolkan keunikan dan kemegahan masjid itu, terutama pada malam hari.

Diharapkan dengan pencahayaan masjid yang spektakuler ini, akan menjadi atraksi tersendiri. Wisatawan diperkirakan akan tertarik menikmati lampu-lampu yang fantastik di masjid ini sebagaimana Masjid Nabawi, Madinah yang tampil jadi lebih artistik berkat penambahan lampu sorot.

Benar apa kata Ady, groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Masjid Mandalika Lombok di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Loteng ini sudah dilakukan. Bukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagaimana diharapkan pihak ITDC, melainkan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, pada tahun lalu, tepatnya Sabtu (10/9).

Turut mendampingi Menteri Rini Soemarno pada peletakan batu pertama masjid ini ketika itu, adalah Direktur ITDC Abdulbar M Mansyur sebagai pengelola kawasan Mandalika Resort dan sejumlah pihak lainnya.

Peletakan batu pertama masjid itupun menjadi cikal bakal dimulainya pelaksanaan pembangunan investasi di KEK pariwisata seluas 1.171 hektar tersebut. Salah satunya, pembangunan Hotel Pullman oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA Gedung), anak perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Acara tasyakuran dan peletakan batu pertama tahun lalau tepatnya Senin 31 Oktober.

Data dari ITDC menyebutkan Hotel Pullman merupakan hotel pertama yang dimulai pembangunannya dalam KEK Pariwisata Mandalika. Hotel yang terletak di Lot H4 dengan luas 27.000 m2 tersebut ini akan memiliki kapasitas sekitar 250 kamar, ruang pertemuan yang berkapasitas sekitar 300 orang, villa eksklusif standar bintang 5, dan residence, yang direncanakan rampung dibangun pada 2019.

Sejumlah investor lain juga dikabarkan banyak yang tertarik menanamkan modalnya di KEK satu ini. Salah satunya pengusaha sukses Indonesia, yaitu keluarga Tomy Winata dikabarkan membangun sarana dan prasarana perhotelan.

Selain itu ada dua investor asing asal Korea Selatan (Korsel) dan satu dari USA, yang akan membangun Hotel Royal Tulip dan Hotel Marriott.

Pihak ITDC sendiri sudah teken kontrak dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk untuk Project Paket Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Taman Ruas C-I, I-11, E-R-S-T, R-R1, dan Penataan Pantai Kuta.

ITDC juga sudah melakukan penandatanganan Land Utilization and Development Agreement (LUDA) Lot H2 KEK Pariwisata Mandalika dengan PT. Elmar Mitra Perkasa. Sedangkan Pemerintah Pusat sendiri menggelontorkan anggaran sebesar Rp 250 miliar sebagai modal untuk membangun KEK tersebut.

Bila sudah jadi, Masjid Mandalika Lombok yang anggaran pembangunannya murni dari ITDC sebesar Rp 25 miliar untuk tahap awal ini akan menampung 1.500 jama’ah di dalam bangunan dan 500 orang di teras bangunan.

Masjid di area muka KEK Mandalika ini akan berpredikat sebagai masjid terbesar kedua setelah Masjid Islamic Centre NTB di Kota Mataram yang juga diberi lighting hasil sumbangan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) saat pelaksanaan MTQ Nasional ke-26 tahun lalu.

Kehadiran Masjid Mandalika Lombok yang ditargetkan selesai tahun 2019 mendatang dan disebut-sebut akan menjadi ikon pariwisata halal khususnya Loteng ini, jelas makin mempertebal gelar Lombok sebagai “Negeri Sejuta Masjid” yakni pulau yang memiliki banyak masjid yang bagus, besar, bersih, dan terawat di sepanjang jalan di Pulau Lombok yang sekaligus menjadi daya tarik pariwisatanya.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Plang Masjid Mandalika Lombok.
2. Masjid Islamic Center NTB di Kota Mataram, Lombok.
3. Plang dan tembok beton putih penutup pembangunan Masjid Mandalika Lombok.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP