Danau Toba Ingin Jadi 'Sister Lake'-nya Danau Xi Hu, Ini Alasan dan Keuntungannya

Anda tentu pernah mendengar istilah Sister City atau Kota Kembar atau Kota Bersaudara atau Kota Adik-Kakak. Tapi kalau Sister Lake atau Danau Kembar dan seterusnya? Pasti belum. Karena istilah itu baru berhembus setelah ada rencana pemerintah Indonesia, dalam hal ini pihak pengelola Destinasi Prioritas Danau Toba dibawah Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk membangun kerjasama 'Sister Lake' dengan manajemen Danau Xi Hu yang berada di Povinsi Hangzhou, China.

Pemerintah Indonesia pun terlihat begitu berharap menjadikan Danau Xi Hu atau lebih dikenal dengan nama Danau Barat atau West Lake, menjadi 'Sister Lake'-nya Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut).

Lalu apa keuntungannya? Kenapa harus dengan Xi Hu? Apakah tidak ada danau lainnya? Apa kelebihan danau itu? Apakah ini strategi Indonesia meraup wisatwan mancanegera (wisman) asal Negeri Panda itu agar bisa menyumbang lebih banyak lagi turisnya ke Indonesia agar kunjungan wisman sebesar 15 juta orang sesuai target pemerintah tahun ini tercapai?

Begitulah sederet pertanyaan yang kemudian muncul di benak banyak orang. Maklum, mungkin pertanyaan-pertanyaan rada kepo ini juga terpicu oleh situasi politik khususnya di Jakarta yang tengah bergejelok.

Bukti kalau Pemerintah Indonesia serius untuk mewujudkan impian ‘Sister Lake’ itu, belum lama ini Hiramsyah Sambudhy Thaib, Ketua Pokja Percepatan 10 Bali Baru sampai bertolak jauh-jauh ke Xi Hu bersama tim rombongan Kemenpar antara lain PIC Danau Toba Tim Percepatan 10 Bali Baru Arie Prasetyo, Asdep Asia Pasifik Kemenpar Vinsensius Jemadu, Kabid Misi Penjualan Wilayah Asia Pasifik Kemenpar, Jordi Paliama, dan Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Sumut Elisa Marbun.

Hiramsyah saat ditemui Travelplus Indonesia di sela-sela acara launching Calendar of Events Kabupaten Banyuwangi yang berlabel Banyuwangi Festival (B-Fest) 2017 di Jakarta, Jumat (3/2) sore menginformasikan hasil kunjungan Tim Kemenpar tersebut dalam waktu dekat akan dibalas oleh Tim China untuk melihat langsung Danau Toba.

“Diperkirakan bulan Februari ini ataupun Maret, manajemen West Lake (Danau Xi Hu-red) akan mengirimkan delegasi balasan untuk mengunjungi Danau Toba,” aku Hiramsyah.

Diharapkan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, kedua belah pihak akan mewujudkan Sister Lake. “Bila terwujud, ini mungkin jadi sister lake pertama di dunia,” ujar Hiramsyah lagi.

Tercetusnya ide 'Sister Lake' itu, lanjut Hiramsyah bermula ketika rombongan Presiden Joko Widodo di G-20 Summit 4-5 September 2016 berkunjung ke Hangzhou melihat danaunya. “Ternyata presiden berharap kesuksesan Danau Hu Xi dapat diterapkan di Danau Doba,” jelasnya.

Sebenarnya secara size, Danau Toba jauh lebih luas dibanding Danau Xi Hu. “Danau Toba itu terluas kedua di dunia setelah Danau Victoria di Afrika. Tapi Danau Toba menjadi danau volcano terluas di dunia atau supervolcano,” terangnya lagi.

Namun secara kepopuleran, Danau Xi Hu sudah lebih dulu popular atau lebih beken. “Jadi rasanya tidak apa-apa kalau Danau Toba menjadi 'Sister Lake'-nya Xi Hu, karena juga bisa saling memberikan manfaat,” ungkap Hiramsyah.

Keistimewaan lain Xi Hu yang juga berjuluk Danau Ular Putih lantaran menjadi lokasi syuting film tersohor ini, selain berpanorama menawan berfasiltas pedesterian buat memudahkan wisatawan berjalan-jalan dan gazebo-gazebo berarsitektur Tiongkok, juga sudah diakui UNESCO sebagai salah satu situr peninggalan sejarah dunia.

“Xi Hu juga merupakan satu dari 7 destinasi paling indah di Tiongkok yang berhasil menjaring jutaan turis asing. Kalau tidak salah pada tahun 2015, danau ini didatangi 120 juta wisatawan domestik, dan 3 juta wisatawan asing,” tambah Hiramsyah.

Apa keuntungannya bagi Indonesia? Menurut Hiramsyah proses awal nantinya seperti Sister City, saling tukar-menukar informasi. “Keuntungan yang didapat Indonesia jika bisa berpromosi di Xi Hu dan Danau Toba diperkenalkan ke seluruh dunia sebagai 'Sister Lake'-nya. Otomatis akan cepat mengangkat nama Danau Toba juga,” pungkasnya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Foto: adji & dok.kemlu.go.id