. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 04 Januari 2017

Pahami dan Penuhi 15 Kesukaan Wisatawan, Kalau Ingin Pariwisata Anda Diminati

Sejumlah kota dan daerah di Indonesia tengah berlomba mengembangkan sektor pariwisatanya. Ada yang membangun ini, itu, dan sebagainya dengan tujuan untuk menarik kunjungan wisatawan. Namun masih banyak yang belum paham, agar pariwisata itu diminati wisatawan, bukan cuma ketersediaan objek atau daya tarik wisata. Masih ada hal yang tak kalah penting, yakni memahami dan memenuhi apa saja yang menjadi kesukaan wisatawan.

Berdasarkan pengamatan Travelplus Indonesia selama ini, ada sekurangnya 15 kesukaan wisatawan yang harus dipahami dan dipenuhi pihak-pihak terkait entah itu pemilik/pengelola pariwisata, baik itu pemerintah maupun swasta.

Pertama, wisatawan selalu menyukai daerah/kota/destinasi/objek wisata yang menerapkan Sapta Pesona. Sapta Pesona adalah suatu kondisi dimana wisatawan dapat merasakan dan mengalami suasana yang aman, bebas dari ancaman, gangguan, tindak kekerasan, dan merasa terlindungi dan bebas dari tindak kejahatan seperti kecopetan, pemerasan, penodongan, penipuan dan sebagainya.

Kondisi yang ber-Sapta Pesona itu sengaja diciptakan untuk menarik minat wisatawan berkunjung. Sapta Pesona terdiri dari tujuh unsur yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan kenangan.

Sudah pasti wisatawan lebih suka berkunjung ke daerah/kota/destinasi/objek wisata yang aman dibanding yang tidak kondusif. Aman disini, terjamin keselamatan jiwa dan fisik, termasuk barang miliknya.

Wisatawan jelas lebih suka daerah/kota/destinasi/objek wisata berkondisi tertib. Kondisi tersebut tercermin dari suasana yang teratur, rapi, dan lancar serta menunjukkan disiplin yang tinggi dalam semua segi kehidupan masyarakat. Misalnya tertib berlalulintas, pelayanan baik dan cepat, tata bangunan rapi dan teratur, dan lainnya.

Wisatawan tentu lebih respek dengan daerah yang lingkungannya terbebas dari kotoran, sampah, limbah, penyakit, polusi, kotoran, aksi corat-coret, bau tak sedap, dan lainnya.

Wisatawan pastinya akan merasa lebih betah bila berada di tempat-tempat yang bersih dan sehat, baik itu di bandara, terminal, stasiun, pasar, mall, toilet umum, tempat beribadah, hotel, restoran, angkutan umum, tempat rekreasi, objek wisata, dan lainnya.

Wisatawan juga lebih menyukai lingkungan yang serba hijau, segar, rapi memberi suasana atau keadaan sejuk, nyaman dan tenteram. Kesejukan yang dikehendaki tidak saja harus berada di luar ruangan atau bangunan, akan tetapi juga di dalam ruangan.

Wisatawan pastinya lebih menyukai kota/daerah/destinasi/objek wisata yang menarik dan sedap dipandang atau disebut indah. Indah dapat dilihat dari berbagai segi, seperti dari segi tata warna, tata letak, tata ruang bentuk ataupun gaya dan gerak yang serasi dan selaras, sehingga memberi kesan yang enak dan cantik untuk dilihat.

Wisatawan pun jelas menyukai keramahtamahan penduduk sebuah daerah/kota/desa/kampung, penglelola dan pekerja di objek wisata/taman rekreasi dan fasilitas umum, termasuk petugas/karyawan di hotel, retoran dan lainnya.

Ramah tamah merupakan suatu sikap dan perilaku seseorang yang menunjukkan keakraban, sopan, suka membantu, suka tersenyum, dan menarik hati namun tetap tegas dalam menentukan sesuatu keputusan atau sikap.

Wisatawan pun membutuhkan kenangan atas kunjungannya di sebuah daerah/kota/destinasi/objek wisata. Kenangan yang diharapkan tentunya yang baik, indah, menyenangkan, dan berkesan.

Kenangan yang indah itu dapat diciptakan lewat akomodasi yang nyaman, bersih, unik, wah, dan sehat; pelayanan yang cepat, tepat dan ramah; serta suasana yang mencerminkan ciri khas daerah dalam bentuk dan gaya bangunan serta dekorasinya.

Bisa juga lewat atraksi seni budaya daerah yang unik; kelezatan dan keontentikan kulinernya; serta cinderamata yang khas dan berkualitas.

Kedua, wisatawan menyukai sesuatu yang baru, sama seperti dunia fesyen. Ingat sifat wisatawan cepat bosan, jadi harus diperbaharui terus objek wisata, paket wisata, maupun atraksi wisata yang memberikan sensasi dan pengalaman baru.

Sekalipun objek lama tapi harus di-upgrade, dipoles/dirias wajahnya agar lebih menarik dan fresh, misalnya Jalan Malioboro-Jogja, Jalan Braga-Bandung, dan pedestrian di sekelling Kebun Raya Bogor dan Istana Kepresidenan-Kota Bogor yang kini berparas lebih indah.

Ketiga, wisatawan menyukai sesuatu yang unik/originalitas, entah itu bangunan lama maupun yang baru. Atraksi wisatanya pun yang beda, bukan ikut-ikutan/mencontek atraksi daerah/kota lain.

Keempat, wisatawan menyukai sesuatu yang megah, berkelas, dan wah entah itu bangunan lama maupun baru, dan lainnya. Begitupun dengan atraksi wisatanya, harus spektakuler.

Kelima, wisatawan menyukasi sesuatu yang tidak ada di daerahnya. Caranya dengan mengenali pasar yang dituju via survei lalu buat sesuatu (bangunan, objek wisata buatan, dan atraksi) yang tidak dimiliki atau yang diingini pasar.

Keenam, wisatawan menyukai hal-hal yang bermanfaat, punya nilai edukasi/mencerahkan, menguntungkan, dan menyenangkan.

Ketujuh, sebagian wisatawan pun ada yang menyukai kegiatan yang memacu adrenalin, tantangan, atau bernuansa petualangan.

Kedelapan, wisatawan menyukai even, pameran,  music concert, show yang spektakuler, beda dengan tempat lain.

Kesembilan, wisatawan pun ada yang menyukai ketenangan, kesederhanaan, back to nature/ healthy life.

Kesepuluh wisatawan menyukai konsep kontradiktif, misalnya ada kebun bunga di tengah kota, ada resto tradisional di megapolitan, dan sebagainya.

Kesebelas wisatawan menyukai kemudahan dan kelengkapan terkait aksesibilitas dan amenitas. Misalnya ketersediaan rute penerbangan, kereta, kapal wisata, bus wisata dan bus umum, dan lainnya; ketersediaan penginapan backpacker bukan cuma hotel berbintang, dan lainnya; serta kemudahan fasilitas internet murah dan gratis.

Keduabelas, wisatawan menyukai kreativitas dan inovasi, baik itu kerajinan tangan UKM, kuliner, penyelenggaraan festival, dan lainnya.

Ketigabelas, wisatawan menyukai keterjangakauan biaya, baik itu biaya transportasi, akomodasi, tiket masuk objek wisata/atraksi dan lainnya. Wisatawan cenderung suka diskon, paket/tiket murah, harga promo, dan buy 1 get 2.

Keempatbelas, wisatawan menyukai destinasi/objek/paket wisata yang berimej prestisius, berprestasi, dan bergengsi. Pokoknya bikin wisatawan bangga saat berwisata ke destinasi/objek wisata tersebut.

Terakhir kelimabelas, wisatawan menyukai informasi wisata yang lengkap dan terkini, ter-upgrade secara terus-menerus baik mengenai even, objek baru, paket baru, prestasi baru, dan lainnya.

Untuk itu, pihak pemilik/pengelola harus bekerjasama dengan media/jurnalis/blogger terkait yang konsen meliput/menulis, dan menyebarluaskan informasi pariwisata agar wisatawan secara lebih luas tahu kondisi pariwisata sebuah kota/daerah/destinasi/objek wisata yang akan ditujunya.

Dengan memahami dan memenuhi 15 kesukaan wisatawan di atas, Travelplus Indonesia yakin, pariwisata daerah/kota Anda akan digandrungi/diminati dan dibanggakan para wisatawan, baik lokal, nusantara maupun mancanegara.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Keragaman dan keunikan budaya Indonesia diminati wisman.
2. Logo Sapta Pesona
3. Kekhasan dan keotentikan disukai wisatawan.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP