. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 07 Januari 2017

Punya Spot Selfie Menarik, Objek-Objek Alam Ini Cepat Nge-Hits

Pesona alam (nature) memang menjadi salah satu alasan wisatawan datang ke sebuah tempat, selain budaya (culture) dan objek wisata buatan (handmade). Namun di era sosial media (sosmed), minat wisatawan terhadap wisata alam ikut berubah. Objek wisata alam bernilai plus memiliki spot selfie menarik dan atau atraksi menantang, ternyata lebih cepat nge-hits dibanding polos, apa adanya.

Travelplus Indonesia mencatat ada beberapa daerah yang objek wisata alamnya diberi nilai plus beragam spot selfie berupa menara pandang di atas pohon, gardu pandang, rumah pohon, jembatan, lambang cinta, ayunan, patung kupu-kupu, resto unik, glamping, dan lainnya.

Alhasil objek tersebut yang selama ini tak terdengar gaungnya, menjadi cepat tersohor karena pengunjungnya menyebarluaskannya lewat beragam sosmed (FB, Twitter & Instagram).

Daerah Istimewa Yogyakarta misalnya, sejumlah objek wisata di beberapa kabupatennya belakangan ini booming lalu nge-hits karena diminati wisatawan lantaran pengelolanya kreatif dan inovatif memberikan beragam spot selfie.

Contoh objek wisata alam yang langsung melejit namanya gara-gara diberi spot selfie terutama menara pandang di atas pohon dan ayunan adalah Wisata Alam Kalibiru di kawasan Perbukitan Menoreh yang berketinggian 450 Mdpl, di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Jaraknya sekitar 45 Km dari Kota Jogja atau lebih kurang 1,5 jam waktu tempuhnya dengan kendaraan roda empat.

Objek wisata dengan tiket masuk Rp 5.000 per orang, parkir motor Rp 2.000 dan mobil Rp 5.000 ini juga diberi aksen plus atraksi canopy bridge, flying fox, dan trekking hingga sejuah 7 Km.

Pengunjung yang ingin berfoto di atas menara pohon harus membayar biaya tambahan sebesar Rp 10.000 per orang, kalau flying fox berketinggian 85 meter Rp 10.000 per orang.

Objek alam lain yang juga diberi spot selfie serupa ada di Puncak Dipowono, Canting Mas. Lokasinya dekat dengan Kalibiru atau tepatnya di Clapar II, Hargowilis, Kokap, Kulonprogo. Objek tersebut baru dibuka Januari 2015 dengan pemandangan Waduk Sermo dan Kalibiru serta sunrise menawan.

Spot selfie serupa juga ada di Hutan Pinus Mangungan, Kabupaten Bantul. Di lokasi yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat ini juga terdapat ayunan dan tempat duduk dari kayu hingga kerap dikunjungi para wisatawan untuk ajang narsis.

Masih dengan spot selfie yang sama berupa menara di atas pohon, ada di Puncak Becici yang masih bagian Resort Pengolahan Hutan (RPH) Mangunan, Bantul.

Sementara spot selfie yang sama namun bernuansa pantai ada di Kampung Edukasi Watu Lumbung, Parangtritis, Kretek, Bantul.

Di menara kayu tersebut wisatawan dapat menikmati pesona alam dan matahari tenggelam kawasan Jogja bagian Selatan.

Sesuai namanya, pengunjung yang menyumbangkan 3 buah buku layak baca akan disuguhkan secangkir kopi, pisang, dan tahu cocol.

Ada lagi aksen gardu pandang di Kebun Buah Mangunan, masih di Kabupaten Bantul. Dari gardu tersebut wisatawan bisa melihat tebing berlatar liukan Sungai Elo dari kejauhan.

Pertengahan 2016, di dekat Kebun Buah Mangunan kemudian muncul spot baru untuk selfie sekaligus menyaksikan panorama matahari terbit. Namanya Jurang Tembelan, yang secara administratif terletak di Dukuh Kanigoro.

Ada dua gardu pandang dan satu gazebo di Jurang Tembelan. Selebihnya, hanya ada beberapa pepohonan dan dua warung yang menyediakan makanan ringan. Jurang Tembelan terletak di dataran lebih tinggi dari Kebun Buah Mangunan. Dipastikan hamparan awan menyelimuti pandangan.

Tak puas sampai di situ, tiga bulan kemudian pengelola Jurang Tembelan Kanigoro berinovasi lagi dengan membuat spot selfie berbentuk kapal di tepi jurang. Diluar ekspektasi, spot tersebut booming, diserbu ribuan wisatawan setiap akhir pekan.

Di tengah persaingan objek wisata alam yang begitu kuat dan tren wisata selfie yang sekadar datang foto lalu upload ke medsos membuat pengelola wisata baru di Bantul ini terus berinovasi.

Di awal 2017, pengelola wisata Jurang Tembelan ini berkreasi lagi dengan menghadirkan spot selfie baru berbentuk sayap kupu kupu di tepi jurang, yang juga mendapat respon luar biasa dari para pencandu selfie.

Jawa Barat pun tak mau ketinggalan. Beberapa objek alamnya pun diberi tambahan aktivitas menantang, beraroma kental petualangan yang memacu adrenalin seperti rockclimbing, high hammocking, tyrolean, trekking, dan lainnya hingga namanya mengangkasa.

Contohnya Gunung Parang di Kabupaten Purwakarta dengan Badega Parangnya dan kawasan kars Citatah serta Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat melesat namanya dan nge-hits.

Lokasi lainnya, tepatnya di tepi danau Situ Patenggang, Ciwidey, Bandung Selatan dibuat glamping alias glamour camping dan Resto Phinisi Lakeside yang menarik perhatian banyak wisatawan.

Rumah Pohoh & Jembatan
Sumatera Barat pun pun objek wisata alam bernilai plus spot selfie berupa rumah pohon. Ada beberpa kabupaten dan kota yang memilikinya, antara lain di Kota Pariaman, tepatnya di dekat Pantai Kata. Di sana ada rumah pohon kayu dengan bercat warna-warni yang bertengger di salah satu pohon cemara pantai.

Spot selfie lainnya, masih di Pantai Kata berupa menara pandang berbebtuk gazebo dan juga tulisan Pantai Kata.

Lokasi rumah pohon lainnya  ada di objek wisata Air Terjun Sarasah Kuau yang sering disebut dengan Air Terjun Sarasah, di kawasan Bukit Barisan tepatnya di Desa Kuliek, Kenagarian Sungaibuluh, Kabupaten Padangpariaman.

Tak jauh dari air terjun ini terdapat rumah pohon yang baru berdiri tanggal 5 Agustus 2016 lalu. Dari rumah pohon ini pengunjung bisa melihat hamparan Padangpariaman, Bandara Internasional Minangkabau (BIM), pemandangan laut dari kejauhan, dan tentu saja Air Terjun Sarasah Kuau.

Satu lagi spot selfie rumah pohon di kawasan Ngarai Sianok, tepatnya di Jalan Pendakian Lambah-Sianok Koto Gadang,  Kilometer I Kabupaten Agam. Sekitar 10 menit berkendaraan dari Jam Gadang Bukittinggi. Rumah pohon yang beroperasi sejak 1 Agustus 2016 ini berfungsi sebagai rumah makan, yang diberi nama Rumah Pohon Abdul Kafe dan Resto.

Biaya sewa ruangan VIP berkapasitas 20 orang Rp 15.000 per-orang selama dua jam, di luar biaya makan dan minum yang dipesan. Sedangkan sewa ruangan VVIP tidak dipatok per-orang, tapi hanya sewa tempat sebesar Rp 100.000 selama dua jam, di luar harga makan dan minum yang dipesan.

Spot selfie serupa juga dimiiki Jawa Timur, tepatnya di Kota Batu, kurang lebih 25 kilometer dari pusat Kota Malang. Namanya Omah Kayu di ketinggian 1.340 Mdpl. Di lokasi ini pengunjung juga bisa berwisata paralayang dan flying fox, karena lokasi Omah Kayu masih termasuk di area Taman Wisata Gunung Banyak atau yang lebih dikenal dengan nama Bukit Paralayang.

Selain ber-selfie, banyak juga yang menginap di Omah Kayu dengan tarif sekitar Rp 350.000 per malam pada hari biasa dan Rp 450.000 pada akhir pekan. Kalau hanya ingin berkeliling melihat-lihat area sekitarnya cukup membayar tiket masuk Rp 5.000 per orang.

Jawa Tengah pun tak mau kalah. Beberapa pengelola wisatanya kreatif membuat spot selfie. Salah satunya di Curug Jenggala, Banyumas yang berpanorama indah ditambah spot selfie apik dan unik berupa altar cinta tepat di depan air terjun. Spot tersebut membuatnya viral di medsos.

Curug Jenggala berketinggan 30 meter, semula bernama Curug Tempuan karena merupakan  pertemuan dari  3 aliran sungai.

Lokasi spot selfie lainnya yang nge-hits di Jawa Tengah adalah Jembatan Pelangi di Pantai Patemon, yang berlokasi di Desa Pasir, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Wisatawan cukup membayar retribusi Rp 5.000 per orang dan biaya parkir motor Rp 2.000, sudah bisa ber-selfie di jembatan warna-warni yang tengah nge-hits di Instagram.

Jakarta sudah lebih dulu punya spot selfie berupa jembatan, yakni di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Di sana ada Jembatan Cinta yang nge-hits menjadi lokasi selfie selain aksi nyebur ke laut.

Begitupun Lampung, objek wisata Pantai Dewi Mandapa punya spot selfie baru berupa jembatan kayu di hutan bakau (mangrove).

Tiket masuk ke pantai ini hanya Rp. 10.000 per motor. Kalau ingin selfie di jembatan kayu hutan bakaunya, cukup membayar biaya tambahan Rp 10.000 per orang.

Nah, daerah Anda juga ingin objek wisata alamnya cepat nge-hits? Cobalah buat spot selfie menawan/unik dan atau atraksi menantang yang memacu adrenalin.

Sebaiknya spot selfie yang dibuat, beda dengan yang sudah ada di daerah lain. Andaikan sama, arsitektur, bahan, dan warnanya sebaiknya tidak serupa. Lebih bagus lagi kalau menonjolkan muatan atau arsitektur lokalnya. 

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji, pakettourjogja, tripjogja, explorewisata, wisatalova, & @lampuung

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP