Lima Objek Wisata ini Tengah Memikat Hati Travelers, Ayo Explore South Sulawesi
Belakangan ini bermunculan objek-objek wisata baru yang bukan hanya menambah koleksi objek wisata di Bumi Sultan Hasanuddin ini, pun bakal menjadi destinasi unggulan.
Objek-objek wisata itu antara lain Lolai atau yang berjuluk Negeri di Atas Awan di Kabupaten Toraja Utara (Torut) yang mirip dengan Negeri di Atas Awan-nya Dieng di Jawa Tengah dan Celebes Canyon di Kabupaten Barru yang mirip Grand Canyon-nya Colorado di AS dan Green Canyon-nya Ciamis di Jawa Barat.
Kemudian Pantai Apparalang di Kabupaten Bulukumba yang disebut-sebut mirip Raja Ampat di Papua Barat, dan Ayunan Ekstrim di Kabupaten Enrekang serta Gunung Latimojong juga di Kabuapten Enrekang.
Kehadiran objek-objek tersebut sepertinya sejalan dengan branding pariwisata Sulsel yang baru yakni Explore South Sulawesi, Never Ending Story (Menjelahi Sulawesi Selatan, Tak Akan Ada Habisnya) yang di-launching tahun lalu, tepatnya tanggal 29 Januari 2016 di Terminal Keberangkatan Bandara Sultan Hassanudin, Makassar.
Branding baru tersebut menggantikan branding pariwisata Sulsel sebelumnya yakni Visit South Sulawesi, Best of Nature yang di-launching tahun 2012 lalu.
Menurut Kepala Seksi Promosi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulsel, Herdy Effendi pariwisata Sulsel kini dibagi tiga beyond, yakni Makassar Beyond, Bira Beyond, Toraja Beyond.
“Lolai dan Ayunan Ekstrim masuk dalam Beyond Toraja, Pantai Apparalang itu Beyond Bira, sedangkan Celebes Canyon masuk dalam Makassar Beyond,” ujar Herdy kepada Travelplus Indonesia di sela-sela mengikuti kegiatan Bimbingan Teknik (Bimtek) Branding Pesona Indonesia yang diselanggarakan Asisten Deputi Strategi Pemasran, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwsiata Nusantara, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Jakarta, selama 3 hari (25-27/1).
Lebih lanjut Herdy menjelaskan Lolai dulunya hanya diketahui oleh segelintir masyarakat setempat dan beberapa wisatawan yang gemar berpetualang. Namun baru setahun lalu setelah ter-expose media online dan media sosial, namanya mulai mencuri perhatian travelers.
Namun tak bisa dipungkiri kehadiran Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan istrinya baru-baru ini, lanjut Herdy kian melambungkan nama objek wisata tersebut. Nama Lolai yang kini lebih dikenal dengan sebutan Negeri Di Atas Awan pun kemudian mendunia.
“Foto Pak Wapres JK dan istri di Lolai sebelum hamparan awan datang dan setelah awan itu muncul, keduanya seperti berdiri di atas awan, terekspos luas pemberitaannya sehingga nama Lolai ikun terdongkrak,” kata Herdy.
Untuk mendapati pemandangan cantik di atas awan, traveler harus mencapai Puncak Lolai yang berlokasi di Lembang Benteng Mamullu, Kecamatan Kapalapitu, sekitar 20 Km arah Utara Rantepao, ibukota Torut.
Keistimewannya, ada jajaran tongkonan dan lumbung di Puncak Lolai yang menambah pesona pemandangan alamnya dengan ornamen unsur tradisional.
Asiknya lagi traveler tak perlu bersusah payah mendaki ke Puncak Lolai. Soalnya lokasinya bisa langsung dicapai dengan kendaraan roda empat dan dua.
Traveler yang ingin bermalam di Puncak Lolai bisa menyewa tongkonan ataupun lumbung. Kalau mau inap di Tongkonan traveler harus merogoh kocek sebesar Rp 1 juta semalam. Kalau mau yang murah bisa menyewa lumbung Rp 150 ribu semalam.
Celebes Canyon
Objek wisata alam baru ini secara administratif berada di Desa Libureng, Kecamatan Tanete Riaja. Tepatnya di aliran Sungai Ule yang masih sangat alami dan bersih, bebas dari polusi.
Traveler bisa menjangkau objek wissata alam baru ini dari Kota Makassar langsung menuju ke arah Kabupaten Barru melewati Kabupaten Maros via Jalan Poros Makassar-Maros.
Sesampainya di Kota Maros perjalanan dilanjutkan lagi menuju ke Kabupaten Barru melalui Jalam Pangkajene-Barru. Setelah sampai di Baaru, perjalanan dilanjutkan menuju ke arah Kecamatan Tanete Riaja, Desa Libureng.
Setibanya di Desa Libureng sudah banyak papan petunjuk untuk menuju ke Wisata Alam Celebes Canyon.
Setelah parkir, traveler menyusuri jalan tanah, jalan kecil persawahan, dan kebun sekitar 20 menit sebelum samapi ke tujuan.
Di lokasinya belum ada fasilitas toilet, warung/kedai makan, apalagi penginapan. Tapi tenang saja, traveler diijinkan camping di sana, asal tetap menjaga kebersihan dan tidak melakukan aksi vandalism atau corat-coret.
Traveler yang ingin ke sana disarankan saat musim panas, karena air sungainya tidak kering malah lebih jernih dibanding pada musim penghujan.
Sementara Pantai Apparalang terletak di Desa Ara, Kecamatan Bontobahari, lokasinya tidak terlalu jauh dari Tanjung Bira yang sudah lebih dulu tersohor namanya.
Pesona Pantai Apparalang terutama hamparan pantai berair biru dan jernih dengan deretan tebing yang curam dan aneka bentuk batu karang dengan suasana alam yang masih asri dan tenang, jauh dari keramaian. Karena itu pantai ini disebut-sebut Raja Ampat-nya Bulukumba.
Di pantai ini, biasanya traveler duduk-duduk santai di atas tebing sambil menikmati sejuknya angin yang berhembus dan melihat deburan ombak yang menghantam karang dan tebing. Lalu merasakan jernihnya air pantai dengan turun langsung ke bawah tebing menggunakan anak tangga dari kayu yang sudah disediakan. Traveler juga bisa memancing bersama penduduk lokal.
Lokasi Pantai Apparalang berdekatan dengan Pantai Tanjung Bira, kurang lebih 30 menit perjalanan dari Tanjung Bira.
Kurang lebih 5 km sebelum memasuki Tanjung Bira, traveler akan menjumpai pertigaan jalan menuju ke SMKN 6 Perkapalan Bulukumba.
Di pertigaan tersebut traveler ambil belok kiri lalu melewati SMKN 6 Perkapalan Bulukumba, setelah itu akan menjumpai Gerbang Pantai Apparalang dan menjumpai lahan parkir yang luas.
Sebenarnya jarak Pantai Tanjung Bira dan Pantai Apparalang tak terlalu jauh, namun akses jalannya yang masih sulit. Perjalanan menuju ke Pantai Apparalang lebih baik ditempuh menggunakan motor (ada banyak rental motor di Tanjung Bira) ataupun menggunakan mobil yang tangguh karena kontur jalannya berbatu, berlubang, dan agak curam.
Traveler yang ingin menyambangi pantai ini, sebaiknya membawa bekal makanan dan minuman sendiri, karena belum ada warung atau kedai. Kalau mau menginap bisa di Tanjung Bira karena di sekitar Pantai Apparalang belum ada penginapan.
Sedangkan gunung di Sulsel yang makin diminati para pendaki baik dari Sulsel maupun berbagai daerah/kota di Nusantara adalah Gunung Latimojong.
Sebelumnya gunung bertetangga yakni Bawakareang dan Lompobattang lebih dulu ngetop dan menjadi favorit pendaki Sulsel sejak tahun 80-an, sebagaimana Gunung Gede dan Pangrango di Jawa Barat.
Gunung Latimojong berbentuk pegunungan dengan beberapa puncak ini berada di 3 Kabupaten yakni Enrekang, Palopo, dan Kabupaten Tator.
Kenapa kini makin diminati? Karena gunung dengan puncak Rante Mario-nya yang berketinggian 3.450 Mdpl ini merupakan puncak tertinggi di Sulawesi atau Atapnya Pulau Sulawesi, sehingga semakin banyak pendaki yang tertarik menggapainya.
Buktinya beberapa Indie Travel baik di Sulsel maupun di Jawa, terutama di Jakarta antara lain Trackmountain, yang membuat open trip pendakian ke gunung ini.
Biasanya travelers yang ingin menggapai Puncak Rante Mario-nya Latimojong berangkat dari Makassar naik mobil Kijang/Panther atau sejenisnya menuju ke Baraka, Kabupaten Enrekang, sekitar 7 Jam.
Turun di Pasar Baraka lalu melapor ke Kelompok Pecinta Alam (KPA) setempat bernama KPA Lembayung. Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan mobil Hard top atau Jeep saat Hari Pasar.
Jeep hanya mengantar sampai Dusun Rante Lemo selama sekitar 3 jam. Kemudian jalan kaki ke Dusun Karangan sekitar 2 jam. Dusun ini merupakan dusun terakhir sebelum pendakian ke Pegunungan Latimojong.
Untuk sampai ke titik triagulasi Puncak Rante Mario yang merupakan tanah tertinggi di Celebes ini, travelers harus melewati 8 pos pendakian.
Swing Extreme
Satu lagi Ayunan Ekstrim (Swing Extreme) di Enrekang tepatnya di Puncak Bukit Cekong dan Buttu Macca Bambapuang. Dua wahana terbaru ini tengah diminati travelers yang senenag liburan anti mainstream, yang memacu adrenalin.
Bukit Cekong yang berada di Kecamatan Anggeraja, kini namanya tenar berkat Swing Extreme dari ketinggian ribuan meter dan juga flying fox. Sebelumnya lokasi ini dikenal sebagai arena balap motor cross.
Travelers bisa merasakan sensasi berayun dan menggantung sembari memamandang hamparan alam dari ketinggian puncak Bukit Cekong dengan Swing Extreme, hanya dengan membayar Rp.10.000 per orang. Jangan takut, peralatannya aman dan dibantu petugas yang profesional.
Setiap akhir pekan, lokasi Swing Extreme ini ramai didatangi travelers untuk menikmati ayunan di atas awan sambil menikmati pemandangan Gunung 'Buttu Kabobong' atau Gunung Nona atau biasa disebut turis asing Erotic Mountain.
“Itulah lima objek wisata yang tengah memikat hati travelers di Sulsel, maupun Nusantara bahkan mancanegara,” terang Herdy.
Herdy pun mengamini sejumlah objek wisata lain di Suslel lainnya juga ikut terangkat namanya berkat ajang pencarian bakat penyanyi, Dangdut Academy di Indosiar.
“Sebab beberapa penyanyi dangdut asal Sulsel yang berprestasi di acara tersebut, seperti Ati ‘Kodong’ dari Kabupaten Kepulauan Selayar dan Evi dari Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, turut mengangkat nama kedua daerah masing-masing menjadi lebih terkenal secara Nasional bahkan Regional,” pungkas Herdy.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. herdy, gosulsel, barru, trackmountain & gocelebes
0 komentar:
Posting Komentar