. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 30 Januari 2017

Indonesia Bidik 3 Juta Wisman Pelintas Batas Tahun ini

Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan menjaring wisatawan mancanegara (wisman) pelintas batas sebesar 3 juta orang tahun ini. Sejumah upaya pun dilakukan anatra lain membuat puluhan Border Festival dan membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) baru.

“Jumlah target 3 juta wisman pelintas batas itu berarti naik 1 juta dibanding capaian tahun lalu yang berjumlah 2 juta wisman,” terang Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kementerian Pariwisata (Kemenpar), I Gde Pitana kepada Travelplus Indonesia, di Jakarta baru-baru ini.

Total 3 juta wisman pelintas batas itu terdiri atas 2,5 juta wisman dari pintu masuk Batam dan Bintan. “Sisanya 325 ribu dari pintuk masuk Kalimantan, 75 ribu (Papua), dan 100 wisman dari perbatasan dengan Nusa Tenggara Timur (NTT),” terang Pitana.

Ketika disinggung apakah pelintas batas termasuk wisatawan? Pitana menjelaskan panjang lebar, sepeti sedang memberi kuliah kepada mahasiswa pariwisata semester satu.

Menurut World Tourism Organization (WTO), lanjut Pitana, wisatawan itu seseorang yang melakukan perjalanan di luar tempat tinggalnya biasa untuk tujuan apapun juga asalkan tidak mendapatkan pekerjaan atau penghidupan di tempat yang dituju serta tidak mempunyai maksud untuk menetap secara permanen. Pemanen itu diberi batasan setahun.

“Kalau ada orang Singapura belanja ke Bandung datangnya pagi, pulangnya sore itu namanya wisatawan. Kalau ada orang Malaysia meeting di Jakarta pagi-pagi, malam balik ke Malaysia itu wisatawan,” terangnya.

“Wisatawan yang berada di negara orang kurang 24 jam disebut visitor atau pelancong, sedangkan wisatawan yang menginap atau lebih dari 24 jam disebut dengan turis,” tambahnya.

Tanpa ada wisatawan, lanjut Pitana tidak akan ada pariwisata. Karena yang disebut pariwisata itu ialah berbagai hal baik proses, produk dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.

“Jadi mereka yang berbelanja termasuk wisatawan, yang mengunjungi keluarga termasuk wisatawan. Kalau dia bekerja di Batam tetapi oleh digaji oleh Singapura, itu termasuk wisatawan, sepanjang kurang dari setahun. Karena orang itu sudah mengeluarkan uang untuk belanja dan lain-lain di sini. Begitupun yang kursus singkat dan atau mengikuti kegiatan keagamaan tanpa menginap, itu namanya pelancong,” jelasnya.

Untuk mencapai target 3 juta wisman pelintas batas itu, lanjut Pitana, Kemenpar menyelenggarakan 80 Border Festival di banyak area perbatasan Indonesia sepanjang tahun ini.

Pariwisata perbatasan yang menjadi perhatian Kemenpar di antaranya Aruk dan Entikong, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Malaysia. Lalu Motamasin, Wini, Kefamenanu, Atambua, dan Malaka di Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Timor Leste.


Selain itu Merauke dan Keerom di Papua yang berhadapan dengan Papua Nugini serta tentunya Batam, Bintan, Karimun, dan Tanjungpinang di Kepulauan Riau yang berbatasan dengan Singapura.

Semua Border Festival tahun ini berkonsep budaya dan olahraga. “Kalau budaya lebih dominan konser musik selain kesenian lokal, ditambah bazaar kuliner dan kerajian tangan tangan. Sedangkan sport tourism antara lain golf, pacu kuda, marathon, triathlon, balap sepeda, yacht, dan lainnya,” terang Pitana.

Selain Border Festival, Pemerintah Pusat juga membangun perbatasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang lebih baik dari pos negara tetangga, termasuk memperlebar jalannya dari 5 meter jadi 20 meter.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP