. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 27 Januari 2017

80 Border Festival Digelar di Daerah Perbatasan, Ini Agendanya

Wilayah empat provinsi di Indonesia yakni Kepulauan Riau (Kepri), Kalimantan Barat (Kalbar), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua, ada yang berbatasan dengan empat negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste. Untuk menggenjot jumlah kunjungan wisatawan pelintas batas dari negara-negara tersebut, Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar sedikitnya 80 Border Festival di sejumlah titik sepanjang tahun ini.

“Jumlah Border Festival tahun ini yang sudah kami identifikasi ada 80 festival. Tapi jumlahnya bisa lebih dari itu. Beberapa festival sudah digelar sejak Januari ini,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kemenpar I Gde Pitana kepada Travelplus Indonesia usai menjadi pembicara di acara Festival Indonesia Festival (FESTinFest) 2017 di Balairung Susilo Soedarman, Gedung sapta Pesona, kantor Kemenpar, Jakarta, Kamis (26/1).

Kata Pitana, 80 Border Festival yang digelar tahun ini bertema culture and sport. “Budaya umumnya konser musik, karena musik bahasa universal dan banyak yang suka,” akunya.

Border Festival bertema olah raga di Bintan, Kepri yang berbatasan dengan Singapura antara lain Tour de Bintan, Bintan Iron Man, Bintan Triathlon, Bintan Reebok Spartan Race, dan Pesona Indonesia Bintan Golf Challenge.

Selain itu Sail Pesona Indonesia to Bintan dan Yacht Regatta/Marine Festival. Sedangkan yang bertema budaya antara lain Chinese New Year, Bintan Music Culture Festival, dan Bintan Jazz Festival.

“Border Festival yang dihelat di Bintan itu mungkin akan digelar di luar weekend. Soalnya kalau weekend Bintan sudah penuh tamunya,” terang Pitana seraya menambahkan waktu tempuh dari Singapura ke Bintan hanya 45 menit.

“Setiap 2 Minggu sekali rencananya Border Festival diadakan di Bintan/Batam/Tanjungpinang, Kepri mulai Januari sampai dengan Desember 2017,” tambah Pitana.

Festival Border yang digelar di Kota Batam antara lain Valentine Challenge tanggal 14 Febriari, ASEAN Master (18 Matret), Music Concert Incognito (31 Maret), Wonderful Indonesia Festival Cross Border (April), ASEAN Footbal Competition (September), Batam International Fashion and Food Festival (9-12 Oktober), dan Nongsa Cup Golf Tournament pada tanggal 24 Oktober 2017.

Menurut Pitana, Border Festival yang diadakan di Entikong dan Aruk, Kalbar yang berbatasan dengan Malaysia hampir dominan bertema budaya, khususnya konser musik, bazaar, kesenian tradisional berupa tarian dan nyanyian (Dayak, Melayu, dan Tionghoa), serta aneka perlombaan seperti sumpit, gasing, tari tradisional, melukis perisai, lomba menyanyi, dan lainnya.

“Warga Malaysia yang berada dekat perbatasan dengan Entikong sangat haus musik, terutama musuk dangdut, melayu, dan pop dengan menampilkan penyanyi ibukota yang tersohor. Tahun lalu misalnya mendatangkan penyanyi dangdut Siti Badriah dan penontonnya luar biasa yang datang dari Malaysia,” ungkapnya.

Border Festival yang akan diadakan dikedua daerah di  Kabupaten Sambas, Kalbar itu antara lain Cap Go Meh pada bulan Februari, Gawai Dayak (Juni), Paradje Budaya Melayu (September), Lomba Sepeda Entikong-Kampung Sentana (Oktober), dan Festival Musik pada bulan Maret, Mei, Juli, September, Oktober, dan November.

Data dari KJRI Kuching, waktu tempuh dari Khucing (Malaysia) ke Entikong sekitar 2 jam. Kalau ke Pontianak Ibukota Kalbar sekitar 7 jam,  overland dengan bus/sewa mobil/taxi. Kalau lewat udara ada Travel Express 5 kali dalam seminggu dan MasWings 7 kali dalam seminggu.

“Sebulan sekali rencananya Border Festival akan digelar di perbatasan Kalbar yakni Entikong dan Aruk secara bergantian,” kata Pitana.

Sementara Border Festival bertema budaya dengan konsep musik dan bazaar di lintas batas Indonesia-Timor Leste di NTT akan digelar di Atambua di Kabupaten Belu antara lain Wonderful Indonesia Fesrival Cross Border pada bulan April, Wonderful Indonesua Run Atambua (8-9 Juli) dan Wonderful Indonesaia Dance Festival (Agustus).

“Pengisi acaranya dari NTT dan Timor Leste, festivalnya sebulan sekali di tempat bergantian,” ujar Pitana.

Selain itu Border Festival bertema olahraga seperti Festival Parade Berkuda di Tanjung Bastian, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT pada tanggal 11-14 Mei 2017 dan Motor Cross Lintas Batas (Juni). Sedangkan di Wini, TTU ada Wonderful Indonesia Festival Cross Border pada tanggal 11 Maret 2017.

Begitupun Border Festival di Papua yakni di Merauke, Skaw, dan Keerom, bertema budaya terutama musik dan bazaar. “Tapi konser musiknya beda genre. Lebih ke musik regge dan house music atau disko,” terang Pitana.

Di Merauke akan digelar Festival Budaya Merauke tanggal 14 Fesbruari 2017, Festival Musik Wonderful Indonesia (April), dan Pemilihan Putri Indonesia (September). Di Skaw ada Festival Musik Wonderful Indonesia yang akan digelar 4 kali. Sedangkan di Keerom ada Festival Budaya Keerom pada bulan Juli, Festival Musik Wonderful Indonesia (Agustus), dan Pentas Budaya (September).

Menurut Pitana, 80 Border Festival yang digelar di sejumlah perbatasan tahun ini, bukan hanya bertujuan untuk menjaring wisatawan mancanegara (wisman) lintas batas dari negara bersangkutan, melainkan juga untuk meningkatkan citra bangsa,  rasa bangga terhadap Tanah Air, melestarikan budaya, dan meningkatkan pergerakan ekonomi lokal karena setiap festival diadakan bazaar.

"Penyelengaraan Border-Border Festival tersebut juga sekaligus untuk menunjukkan bahwa kami yang di Pusat, perhatian dan peduli dengan masyarakat yang ada di perbatasan,” pungkasnya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & agung-humas kemenpar

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP