. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 09 Desember 2016

Tribute to International Mountain Day 2016: Edukasi Peduli Gunung Itu Penting

Setiap tanggal 11 Desember, diperingati dunia sebagai Hari Gunung Internasional (International Mountain Day). Di Indoneisa, hari spesial beraroma lingkungan plus petualangan ini biasanya dirayakan oleh para pecinta alam dan pendaki gunung.

Setiap negara punya cara masing-masing dalam memperingati Hari Gunung Sedunia ini. Umumnya dengan beragam aksi peduli yang biasanya terkait dengan kebersihan, perbaikan fasilitas, reboisasi, dan lainnya.

Kalau di Indonesia paling sering dengan melakukan aksi bersih gunung alias memungut sampah yang dihasilkan oleh para pendaki tak bertanggung jawab. Selain itu reboisasi atau tanam pohon di gunung.

Sayangnya, masih minim sekali perusahaan yang selama ini memproduksi makanan/minuman penyumbang sampah, memberikan kontribusi untuk aksi bersih gunung, tanam pohon, dan lainnya.

Aksi lain yang juga kerap digelar, menghapus vandalisme atau bekas coret-coretan di gunung 'karya' para pendaki tak melek lestari. Banyak juga yang membuat tempat-tempat sampah, dan lainnya. Intinya, kegiatan yang dilakukan lebih banyak beraksi langsung di gunung.

Agar hasilnya lebih terasa, biasanya aksi-aksi tersebut diadakan secara massal, antarkelompok pendaki, komunitas dan lainnya, kemudian dibarengi dengan kegiatan bakti sosial (baksos) antara lain menyumbang buku atau baju layak pakai, dan lainnya.

Ada juga yang menggelar kegiatan bersifat edukasi, sosialisasi, penyuluhan, pencerahan, dan sejenisnya.

Misalnya memberikan pemahaman kepada para pendaki 'penggembira', pendaki alay, pendaki sotoy, dan sebutan pendaki lainnya yang datang ke gunung cuma buat nyorat-nyoret, narsis abies, haha-hihi, pamer pernampilan, dan nyampah alias buang sampah logistiknya. Namun aksi ini belum begitu banyak dilakukan, padahal amat penting.

Tujuan edukasi tersebut jelas untuk membangun kesadaran agar terbentuk pribadi pendaki yang peduli, minimal mau membawa sampah logistiknya kembali turun setiap kali mendaki gunung, terutama logistik berbahan plastik, kaleng, dan lainnya yang tak lebur/lama lebur dengan bumi.

Kegiatan edukasi di atas sebenarnya bisa dilakukan di alam terbuka maupun di dalam ruangan, di ruang-ruang publik, dan lainnya. Jadi tak mesti melulu di gunung.

Sebaiknya kegiatan penanaman kesadaran ini ditujukan kepada para pecinta alam atau pendaki gunung pemula, terutama para remaja mulai dari tingkat SMP dan SMA serta umum.

Aksi simpatik lain yang bisa dilakukan namun masih sangat sedikit pelakunya adalah memberikan penyuluhan/sosialisasi kepada masyarakat, terutama tokoh masyarakat/pejabat, pihak-pihak terkait, dan lainnya tentang pentingnya menjaga hutan di kawasan gunung, bukit, pegunungan, dan perbukitan.

Isi sosalisasinya tidak merubah fungsi hutan menjadi kebun, ladang, sawah, rumah tinggal dan lainnya agar terhindar dari bencana longsor dan banjir bandang saat musim hujan, maupun kekurangan pasokan air atau kekeringan saat kemarau.

Langkah ampuh lainnya, memberikan edukasi/pencerahan peduli lewat tulisan dan foto serta himbauan untuk membangun kesadaran masyarakat luas, terutama kalangan penggiat alam bebas agar senantiasa menjaga kebersihan, kelestarian hutan dan gunung.

Sejatinya, menumbuhkan mental melek peduli keasrian gunung itu bukan cuma jelang atau saat memperingati  International Mountain Day setahun sekali, melainkan rutin setiap saat. Lebih sering dilakukan, itu lebih baik.

Kenapa? ya karena peminat gunung setiap tahun bertambah. Kemungkinan, banyak dari mereka yang cuma ikut-ikutan mendaki dan kurang punya pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya menjaga keasrian gunung dan isinya, termasuk membentengi keberadaan hutan, sumber air, dan ekosistemnya.

Jadi memperingati Hari Gunung Internasional dengan beragam aksi peduli dan edukasi itu amat penting, untuk mencegah/meminimalisir kerusakan hutan dan gunung agar tidak semakin parah.

Sejarah IMD
International Mountain Day (IMD) ditetapkan pertama kali oleh Majelis Umum PBB pada 11 Desember 2003. Kemudian dirayakan setiap tahun, di setiap tanggal tersebut dengan tema yang berbeda.

Peringatan IMD 2013 misalnya bertema Key to a Suistainable Future atau Kunci untuk Masa Depan yang Berkelanjutan. Tahun berikutnya bertema Mountain Farming.

Organisasi PBB yang dimandatkan untuk memimpin memperingati Hari Gunung Internasional ini adalah FAO.

IMD dianggap penting ditetapkan dan kemudian diperingati termasuk di Indonesia karena menjadi momen untuk menciptakan kesadaran tentang pentingnya menjaga, merawat, dan melestarikan keberadaan gunung, bukit, pegunungan, dan perbukitan bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia.

Terlebih keberadaan keempat kawasan penting itu di sejumlah provinsi di Tanah Air, belakangan ini semakin mencemaskan. Banyak yang rusak dan berubah fungsi.

Banyak faktor penyebabnya, salah satunya, masih banyak masyarakat kita yang belum sadar bahwa gunung, bukit, pegunungan, dan perbukitan merupakan penampung air tawar bagi sejumlah desa, kota bahkan sebuah pulau.


Hutan yang menyelimuti keempat kawasan dataran tinggi tersebut merupakan rumah tinggal beraneka fauna dan flora, serta tempat bergantung hidup terutama masyarakat yang tinggal di kaki-kakinya.

Namun belakangan ini, manusia kian rakus, perambahan hutan sudah sampai ke lereng-lereng gunung.Banyak lahan hutan di kaki dan lereng gunung yang sudah berubah menjadi lahan pertanian, perkebunan, eksploitasi tambang bahkan rumah tinggal, vila, dan resort demi kebutuhan hidup dan mungkin status sosial. Akibatnya lahan hutan di keempat kawasan penting itu semakin tergerus.

Jika ini didiamkan, tidak diminimalisir, diperkiraan kerusakan kawasan hutan di keempat dataran tinggi itu semakin menjadi. Bisa-bisa nanti lahan perkebunan dan lading, sampai mendekat zona terlarang, kalau gunung tersebut berstatus taman nasional.

Sebelum semakin hancur, langkah pencegahan harus dilakukan, dan IMD bisa jadi momen yang tepat untuk melakukan aksi peduli gunung, agar tetap asri, lestari, dan bermanfaat bagi generasi nanti..

Naskah & foto: adji kurniawan_ pendaki gunung & pemerhati wisata alam & petualangan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Edukasi peduli gunung itu penting buat pendaki pemula
2. Vandalisme merusak keasrian gunung
3. Gunung bukan tempat sampah
4. Tinggalkan tapakmu, bukan sampahmu!

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP