. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 22 Desember 2016

Sepuluh Faktor Ini Bikin Jawa Barat Sukses Menjaring Wisnus Terbanyak Sepanjang 2016


Data Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebut Jawa Barat (Jabar) menyumbangkan 78.036.327 wisatawan nusatara (wisnus) dari Januari sampai November 2016 dari total 288.178.646 wisnus. Artinya, Jabar menjadi destinasi teratas untuk wisnus sepanjang tahun ini. Saluuuuut...



Kesuksesan daerah tataran Sunda ini meraup wisnus terbanyak selama 2016 dibanding 33 provinsi lain di Tanah Air, tak lepas dari sejumah faktor pendukungnya.

Travelplus Indonesia mencatat sekurang ada 10 (sepuluh) fakor pendukung yang membuat Jabar sukses menjadi provinsi yang paling banyak dikunjungi wisnus tahun ini. Bahkan sampai akhir tahun ini jumlah wisnusnya diperkirakan akan terus melambung.

Kesepuluh faktor tersebut adalah aksebilitas kedekatan dengan pasar utama, atraksi beragam baik objek wisata maupun even wisata, budaya yang khas, kuliner serba enak, keramahan penduduknya, kreativitas tinggi, amenitas memadai, sejumlah city tour andalan, selalu tumbuh objek wisata baru, dan beberapa pimpinan kota/kabupatennya pro budaya dan pariwisata (CEO committed).



Faktor pertama, aksebilitas Jabar cukup baik, terlebih dekat dengan wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang & Bekasi sebagai pasar utama wisnus bagi Jabar. 

Terlabih sejak dibukanya tol Cipularang yang mempermudah sekaligus mempersingkat waktu tempuh wisnus dari Jabodetabek ke Bandung dan ke daerah-daerah di Jabar lainnya.

Ketersediaan kereta, sejumlah mobil travel rute Jabodetabek-Bandung serta bus umum semakin mempermudah winus berwisata ke Bandung dan sekitarnya, termasuk dari sejumlah kota besar lain di Jawa seperti dari Solo, Semarang, Jogja, Surabaya, dan daerah-daerah lainnya.

Konektivitas bis dan mobil travel dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang ke Bandung amat memperlancar kunjungan wisnus.

Ketersediaan Bandara Husein Sastranegara Bandung pun turut mempermudah wisnus bahkan wisman yang ingin sempat sampai d Bandung lalu melanjutkan kunjungan wisatanya ke berbagai objek wisata di Jabar.

Faktor kedua, memiliki atraksi berupa beragam objek wisata alam, baik pegunungan maupun bahari yang serba menawan serta sejumlah festival yang memikat.

Objek wisata pegunungan Jabar mulai dari Bandung sebelah Utara maupun Selatan yang berudara lebih dingin dibanding Bandung Barat dan pusat Kota Bandung.

Lalu Kawasan Puncak Bogor dan sejumlah gunung popular antara lain Gede-Pangrango, Papandayan, Ceremei, Cikurai, Galunggung, dan Salak serta beberapa gunung yang mengelilingi Kota Bandung.

Belum lagi kawasan geopark Ciletuh di Sukabumi, situ megalitik Gunung Panjang di Cianjur, dan stone garden di Padalarang yang memikat perhatian wisnus belakangan ini.

Objek wisata baharinya pun tak kalah dengan pegunungannya, terutama yang sudah tersohor Pelabuhan Ratu, Pantai Cimaja, dan Ujung Genteng di Kabupaten Sukabumi; Pantai Pangandaran di Kabupaten Pangandaran; Pantai Pamempuek di Kabupaten Garut; Pantai Cipatujah di Kabupaten Tasikmalaya, dan lainnya.

Objek wisata petualanganya pun beragam mulai dari hiking di sejumlah gunung popular dan tidak poluler, rafting di Sungai Citarik, Citarum dan lainnya, surfing di Pantai Cimaja, paralayang di kawasan Puncak Bogor dan Majalengka, serta rockclimbing dan di kawasan karst Padalarang, Bandung Barat.

Faktor ketiga memiliki budaya Sunda yang khas yang sudah menasional bahkan mendunia, antara lain Tarian Jaipong, Wayang Golek Sunda, Sisingaan, dan kesenian angklung utamanya Saung Mang Udjo yang menjadi objek wisata wisnus dan wisman.

Faktor keempat, kulinernya beragam dan serba enak, dikenal dengan masakan khas Sunda dengan ciri khas aneka lalapan, sambal cobek, dan aneka pepes.

Ada juga empal gentong Cirebon dan Nasi Jamblang khas Cirebon, serta Soto Mie dan Soto Kuning Bogor.

Belum lagi beragam panganan seperti siomay, batagor, seblak, yamin, karedok, tahu genjrot Cirebon, dodol Garut, kerupuk kulit, roti unyil dan asinan Bogor, jeniper dan tape (peyeum) ketan Kuningan, serta tahu Sumedang.

Selanjutnya faktor kelima, keramahan penduduknya, terutama para mojang geulisna menjadi daya pikat tersendiri. Tutur dan dialek Bahasa Sunda yang lembut, menjadi magnet tersendiri.

Ditambah faktor keenam, kreativitas masyarakatnya yang unik, menarik, dan tak pernah habis. Lihat saja seniman dan artis Sunda menguasai dunia hiburan bukan cuma di Jabar tapi juga di Jakarta yang turut mempromosikan kesenian Sunda hingga nama Jabar menasional bahkan mendunia.

Beragam kerajinan tangan khas Jabar seperti sepatu, jas kulit, kaos, aneka aksesoris, batik Cirebon, dan lainnya begitu popular dan diminati wisnus.

Faktor ketujuh, tersedia amenitas yang memadai seperti beragam penginapan dari mulai homestay, budget hotel hingga hotel/resort berbintang.

Tak ketinggalan, faktor kedelapan memiliki city tour, utamanya Bandung yang sudah begitu tersohor secara nasional dan global.

Kota Kembang Bandung ber-landmark tersohor antara lain Gedung Sate, Lapangan Gasibu, dan Alun-Alun Bandung ini menjadi pusat kuliner dan fashion serta hasil kreativitas lainnya.

Sejumlah rumah makan khas Sunda, factory outlet (FO), dan pusat oleh-oleh mudah ditemui di mana-mana, termasuk sejumlah taman tematik yang unik dan menarik.

Kota berjuluk Paris van Java ini pun punya jalan yang mendunia namanya yaitu Jalan Asia-Afrika, sebagai magnet utama Kota Bandung, sebagaimana Jalan Sudirman-Thamrin di Jakarta, Jalan Malioboro di Jogja, dan Jalan Boulevard di Kota Manado namun beda konsep dan atmosfir.

City tour di kota-kota lain di Jabar tak kalah serunya, terutama Kota Bogor dan Kota Cirebon yang makin pesat perkembangannya.

Kota Bogor misalnya punya ikon Istana Presiden dan Kebun Raya serta kawasan puncak dengan Taman Bunga Nusantara dan Istana Cipanas.

Sedangkan Kota Cirebon dengan beberapa keratonnya serta MICE-nya yang ikut terdongkrak sejak adanya tol Cipali.

Faktor kesembilan, objek wisata barunya selalu tumbuh. Ada yang tersohor namanya karena pemberitaan media sosial dan blogger seperti Tebing Keraton, Gunung Batu Kabupaten Bogor, kawasan kars Padalarang, Badega Gunung Parang di Purwakarta, dan lainnya yang menyedot ribuan wisnus.

Banyak pula dibangun wisata buatan baru yang berdaya pikat, antara lain glamping (glamour camping) dan resto tepi danau di Situ Patenggang, Ciwidey, Bandung Selatan. Semuanya menambah wisnus terpikat berkunjung ke Jabar.

Terakhir, faktor kesepuluh, Jabar memiliki sejumlah pemimpin kota/kabupaten dalam hal ini bupati dan walikota yang respek dengan sektor kebudayaan dan kepariwisataan alias CEO committed, antara lain Walikota Bandung Ridwan Kamil, Walikota Bogor Bima Arya, dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Lantaran pro budaya dan pariwisata, pengembangan budaya dan pariwisata di Kota Bandung dan Kabupaten Purwakarta pun cepat melonjak.

Berdasarkan kesepuluh faktor di atas, pantas rasanya Jabar selalu berhasil menyedot puluhan juta wisnus setiap tahun dan sukses menjadi destinasi teratas wisnus tahun ini.

Travelplus Indonesia memprediksi tahun 2017, Jabar bakal kembali mengulagi suksesnya seperti tahun ini, soalnya semakin banyak objek wisata buatan baru yang bermunculan, termasuk pembenahan objek wisata lama antara lain pembangunan Sky Walk di sepanjang kawasan wisata belanja Jalan Cihampelas.

Ditambah semakin menariknya Bogor dan Cirebon. Terlebih Bandung sudah berhasil menjadi salah satu kota tujuan wisnus utama Indonesia selain Jakarta, Jogja, Denpasar, Manado, Batam, Solo, dan lainnya. Hebring euy Jabar!

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP