. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 29 Desember 2016

Mau Ikut Kembangkan Pariwisata Nasional Sesuai Kemampuan? Begini Caranya

Salah satu cara paling mudah, sederhana, dan tidak menguras kantong untuk turut berpartisipasi mengembangkan dan memajukan pariwisata di negeri ini adalah tidak membangga-banggakan pariwisata negara lain.


Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis selama puluhan tahun berkecimpung aktif mempromosikan sektor pariwisata Indonesia sejak 1990 hingga kini, selain cara di atas itu, masih banyak cara lain yang bisa Anda lakukan untuk maksud dan tujuan tersebut.

Misalnya mulai dengan menginventarisasi semua objek wisata yang ada di daerah Anda. Catat mana yang punya nilai jual tinggi, mana yang bakal berpeluang menarik kunjungan wisatawan, dan mana yang belum terekpos luas.

Lalu promosikan objek-objek tersebut secara sederhana bisa lewat mulut ke mulut. Namun promosi paling mudah, praktis, dan efisien namun jangkauannya luas lewat media sosial (medos) seperti facebook, twitter, instagram, dan lainnya.

Caranya foto obyek tersebut semenarik mungkin bisa dengan kamera HP, tablet, kamera digital lalu upload ke semua akun medsos yang Anda miliki lalu sharing ke pihak-pihak terkait seperti pemerintah, industri wisata (travel agent, hotel, resto, dll), komunitas traveler/backpacker/travel blogger/pecinta alam/pendaki gunung/peminat olahraga khusus, dan lainnya. Tak lupa memberi keterangan mengenai lokasi dan daya tariknya.

Kalau memiliki keahlian menulis, buat media online seperti website/weblog ataupun buku khusus pariwisata. Sekarang membuat website murah sementara weblog gratis.

Tulislah semenarik dan sesering mungkin objek wisata di daerah Anda, minimal menjelaskan lokasi, kegiatan yang bisa dilakukan/dilihat dan cara menjangkaunya. Kalau ada informasi mengenai penginapan, kuliner, kerajinan, dan oleh-oleh yang bisa dibeli/dinikmati berikut harganya itu lebih komplit.

Pariwisata yang penulis maksud di sini dalam arti luas, mencakup wisata budaya, alam, buatan, bahari, sejarah, religi, petualangan, kesehatan, pendidikan, hiburan, kerajinan tangan, wisata olahraga, wisata halal, dan kuliner.

Termasuk di dalamnya industri wisata (pelaku usaha; akomodasi/hotel, transportasi, resto, travel agent, paket wisata, dll), MICE (Meeting, Incentive, Convention & Exhibition), sarana pendukung/infrastruktur, penyuluhan sadar wisata, pengembangan SDM pariwisata, penelitian bidang pariwisata, strategi promosi pariwisata, kreativitas/inovasi wisata, dan lainnya.

Setelah menulis di website/weblog/buku spesial pariwisata, jangan lupa promosikan lewat ke medsos sebagaimana di atas khususnya ke grup-grup yang sesuai dengan isi tulisan Anda. Misalnya kalau Anda menulis tentang petualangan mendaki gunung dan lainnya rasanya cocok kalau  tulisan itu disebarluaskan  ke grup pendaki gunung, pecinta alam, backpacker, operator pendakian, indie travel, travel agent, dan lainnya di sejumlah medsos Anda.

Kalau punya keahlian merekam gambar lewat kamera video. Rekam saja objek wisata dan hal-hal terkait pariwisata. Jangan lupa beri narasi berisi segala informasi tentang objek wisata yang Anda rekam, lalu unggah ke laman youtube, instagram ataupun website/vlog (video blog) Anda  dan sebarluaskan lewat medsos seperti di atas.

Buatlah paket-paket wisata ke daerah Anda (semacam operator perjalanan indie travel). Misalnya paket pendakian, paket ke pulau, jelajah kuliner, berkunjung ke kota tua,  paket wisata religi ke masjid-masjid bersejarah, dan lainnya.

Sebarkan paket tur tersebut ke  medsos Anda agar pesertanya banyak. Tapi ingat, jadilah operator perjalanan sekaligus pemandu wisata yang ber-attitude baik, sopan,  ramah, peduli lingkungan, dan mentaati adat istiadat di daerah yang Anda kunjungi.

Kesempatan ini juga dapat Anda gunakan untuk mempromosikan objek wisata lain yang ada di daerah Anda sekaligus menanamkan sapta pesona dan sadar wisata.

Teruslah meng-upgrade informasi artinya menulis objek-objek lain, kalau bisa jangan cuma yang ada di daerah Anda tapi mulainya ke daerah lain tapi tetap dalam wilayah Indonesia. BUKAN OBJEK WISATA DI WILAYAH NEGARA LAIN.

Maaf, saya sengaja memberi huruf besar pada kalimat terakhir agar Anda selalu ingat, kalau ilmu dan skill yang Anda miliki semestinya digunakan untuk memajukan pariwisata dalam negerimu sendiri, bukan negara lain.

Kalau Anda tidak memiliki ilmu/skill menulis, memotret, merekam gambar, dan atau memang tak menyukai semua hal itu, Anda masih bisa berpartsipasi antara lain turut mengindahkan SAPTA PESONA (keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan, dan kenangan).

Aksi yang dapat Anda lakukan antara lain tidak menggangu wisatawan, menolong dan melindungi wisatawan, bersahabat dengan wisatawan, menjaga keamanan lingkungan, membantu informasi kepada wisatawan, dan turut mengamankan lingkungan agar bebas dari narkoba, penyakit menular, dan lainnya.

Paling tidak, Anda tidak melakukan keonaran, kerusuhan, dan ketidaknyamanan yang membuat imej tidak aman di daerah/objek wisata Anda. Kalau citra negatif itu muncul atau tidak aman, jelas orang enggan datang ke daerah Anda.

Kalau Anda senang traveling, adventuring, backpacking, dan punya dana untuk jalan-jalan, sebaiknya mengutamakan berwisata di dalam negeri saja. Kunjungi 34 provinsi yang ada di negeri ini,. Jelajahi satu per satu pesona keindahan alam dan keunikan budayanya, lalu sebarluaskan lewat cara di atas dari mulut ke mulut, medsos, dan youtube ataupun website/weblog.

Jika Anda punya kesempatan ke negeri orang entah itu karena tugas kerja, mengikuti lomba olahraga, pentas kesenian dan lainnya, gunakan kesempatan itu untuk mempromosikan objek wisata yang ada di daerah Anda. Bisa lewat obrolan maupun dengan membawa dan memberikan brosur wisata/paket wisata daerah Anda yang berbahasa Inggris agar lebih mudah dipahami.

Tunjukkan kalau rasa Nasionalis-mu itu memang tinggi. Misalnya sepulang dari lawatan ke negara orang dengan tidak mempromosikan objek-objek wisatanya. Kalau Anda melakukan itu, sama saja Anda mempromosikan dan membangga-banggakan pariwisata negara orang.

Sadarkan terus orang-orang di sekeliling Anda yang suka meremehkan, memperolok-olok bahkan menjelek-jelekkan negara/bangsanya sendiri dalam berbagai hal. Contoh dalam skup yang lebih kecil di sektor pariwisata. Agar mata hati dan pikiran mereka terbuka untuk tidak lagi bersikap seperti itu.

Pantang menyerah untuk terus menjadi motivator dan marketer pariwisata minimal di daerah Anda sendiri. Anda tak perlu menunggu menjadi duta wisata, tak perlu menjadi PNS di kementerian yang mengurus kepariwisataan, kebudayaan atau di lembaga terkait, dan tak perlu menjadi penulis/jurnalis/blogger khusus pariwisata. Anda tetap bisa berpartisispasi tanpa HARUS menjadi atau berprofesi seperti semua itu.

Tulisan ini sengaja penulis sebarkan, melihat masih banyak orang kita baik itu pejabat, politisi, wakil rakyat, artis, PNS, orang biasa sampai penulis/jurnalis/blogger yang entah disengaja atau tidak, disadari atau tidak justru membangga-banggakan dan mempromosikan pariwisata negara orang, bukan potensi wisata yang ada di dalam negerinya sendiri. Padahal selama ini mereka tinggal, makan, berak, dan mencari uang di sini.

Nah, mumpung masih ada umur, manfaatkanlah dengan baik demi kemajuan bangsa ini, minimal buat sektor pariwisata negara ini.

Selamat mencoba berpartisipasi mengembangkan dan memajukan pariwisata di Tanah Air, minimal di daerah/kota Anda. Buat yang sudah melakukannya, teruskanlah berkarya, berkreasi, dan berinovasi.

Naskah & foto: adji kurniawan-penulis/jurnalis/blogger/fotografer & pemerhati pariwisata Indonesia (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP