Inilah Gunung-Gunung Idaman, Tempat Ribuan Pendaki dan Wisatawan Sambut Sunrise Tahun Baru

Bagi para pendaki gunung, malam pergantian tahun juga merupakan momen spesial yang sering dirayakan di puncak gunung, terutama atap gunung populer. Ada beberapa gunung di Indonesia yang menjadi idaman ribuan pendaki untuk menyaksikan pesona matahari terbit pertama di awal Tahun Baru.

Berdasarkan pengamatan Travelplus Indonesia secara langsung, gunung yang paling diidamkan para pemburu ketinggian di Pulau Jawa, tepatnya Jawa Timur (Jatim) ada Gunung Semeru dan Gunung Ijen. 

Sementara di Jawa Tengah (Jateng) ada Gunung Merapi, Merbabu, Slamet, dan Gunung Prau. Sedangkan di Jawa Barat (Jabar) ada Gunung Gede dan Papandayan.

Di luar Pulau Jawa, ada Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) dan Gunung Kerinci di perbatasan Jambi-Sumbar.  Kemudian Gunung Bawakaraeng di Sulawesi Selatan (Sulsel), Gunung Rinjani di Lombok-Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Gunung Kelimutu di Flores-Nusa Tenggara Timur (NTT).

Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa atau atapnya Jawa yang selalu jadi incaran para pendaki untuk menghabiskan akhir tahun di atapnya. Buktinya pada malam pergantian tahun 2015/2016 lalu tercatat sebanyak 1.500 pendaki domestik dan mancanegara yang menyambut kedatangan tahun baru 2016 di gunung berketinggian 3.676 Mdpl ini.

Pendakian ke gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang-Malang, Jatim ini membutuhkan waktu lebih 3-4 hari mulai dari Ranu Pani menuju Pos Kalimati hingga Mahameru, nama puncaknya.

Masa terpadat pendakian gunung yang memiliki spot-spot cantik antara lain Ranu Kumbolo, Oro-Oro Ombo, dan Tanjakan Cinta ini selama liburan sekolah/kuliah, terlebih liburan akhir tahun.

Pendakian Gunung Semeru sejatinya dibatasi hingga Pos Kalimati sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), artinya para pendaki dilarang merayakan pergantian tahun baru di puncak Semeru (Mahameru) karena berbahaya namun realitanya tetap saja banyak pendaki yang nekat.

Masih di Jatim, tepatnya antara Kabupaten Situbondo dan Banyuwangi, Gunung Ijen juga jadi dambaan para pendaki untuk menghabiskan akhir tahun.

Gunung aktif berketinggian 2.386 Mdpl ini, dari puncaknya menawarkan keindahan danau kawah berwarna hijau toksa berikut aktivitas penambang dan pengangkut belerang serta pemandangan menawan berupa puncak Gunung Raung dan Gunung Argopuro dari lereng Ijen.

Namun yang paling membetot perhatian pendaki dan wisatawan baik wisnus dan wisman adalah fenomena si Api Biru atau Blue Fire.

Merapi di antara Jateng dan DI Yogyakarta juga gunung paling diincar para pendaki untuk merayakan malam pergantian tahun. Tahun lalu saja pihak Taman Nasional Gunung Merapi membatasi jumlah pendaki sebanyak 2.500 orang dan hanya diperbolehkan sampai Pasar Bubrah, tidak boleh sampai puncak.

Begitu pun tahun ini. Namun kenyataannya, tahun lalu tetap saja banyak pendaki yang tak mengindahkan larangan itu.

Jalur umum pendakian gunung berketinggian 2.930 Mdpl ini ada dua yakni Selo dan Kaliurang. Tapi yang paling sering digunakan karena paling dekat adalah Selo, Kabupaten Boyolali, Jateng.

Waktu tempuhnya sekitar 5 jam hingga ke puncak. Sedangkan Jalur Kaliurang, Kecamatan Pakem, Kabuapaten Sleman, Yogayakarta, medannya lebih terjal dan waktu tempuhnya lebih lama 6-7 jam hingga ke puncak.

Gunung Slamet di Jateng yang meliputi lima wilayah kabupaten, yaitu Banyumas, Brebes, Purbalingga, Pemalang, dan Tegal ini juga ramai peminatnya setiap akhir tahun. Malam pergantian tahun lalu mencapai 3.000 orang yang menggapainya.

Gunung tertinggi di Jateng atau tertinggi kedua di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.428 Mdpl ini termasuk gunung dengan track lumayan sulit.

Ada 4 jalur pendakian umum di gunung ini. Jalur lama dan standar adalah dari arah Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Jalur yang paling indah dari wisata air panas Guci, Kabupaten Tegal. Namun medannya cukup terjal.

Merbabu yang berketinggian 3.145 Mdpl juga di Jateng pun begitu. Gunung dengan 7 puncak ini kerap diburu para pendaki untuk menghabiskan momen pergantian tahun. S

pot-spot menariknya antara lain Savana 1 dan 2 serta pesona sunset-nya berornamen Gunung Sundoro dan Sumbing.

Sekurangnya ada 4 jalur pendakian yang biasa dipakai pendaki untuk mencapai puncak-puncak Merbabu, yakni jalur Wekas, Chuntel, Gentis, dan Thekelan. Namun yang paling popular jalur dari Wekas dan Thekelan.

Jalur Wekas sangat populer dikalangan pendaki Kabupaten dan Kota Magelang. Selain lebih dekat juga banyak terdapat sumber air. Waktu tempuhnya sekitar 6-7 jam. Jalur Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Ketasan, Kabupaten Semarang diminati kalangan pendaki di Kabupaten dan Kota Semarang.

Satu lagi Prau yang berada di Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateu) di antara Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara, Jateng. Beberapa tahun belakangan ini, Prau begitu diminati ribuan pendaki untuk menghabiskan malam akhir tahun hingga datangnya sunrise pertama tahun baru.

Keunggulan gunung berketinggian 2.565 Mdpl ini, trek pendakian terbilang singkat namun di puncaknya menawarkan keindahan menakjubkan berupa 12 gunung di Jateng antara lain Sundoro dan Sumbing.

Gede merupakan gunung terpopuler di Jabar dan kerap didaki para pecinta atap-atap bumi untuk bisa menikmati matahari terbit di awal tahun baru dari puncaknya. Gunung berketinggian 2.958 Mdpl ini memiliki spot andalan antara lain Alun-Alun Surya Kencana, dan tentu saja puncaknya.

Papandayan yang berketinggian 2622 Mdpl juga begitu. Gunung yang berada di Kabupaten Garut, Jabar ini menawarkan beberapa spot menawan seperti Kawah Utama, Hutan Mati, Pondok Salada dan tentu saja puncaknya yang ber-sunrise menawan.

Marapi di Sumbar menjadi gunung terpopuler di Sumatera untuk merayakan malam pergantian tahun.

Jumlah pendaki yang merayakan pergantian tahun di gunung yang berada di Kabupaten Agam berketinggian 2.891 mdpl ini pada malam pergantian tahun lalu tercatat 1.122 orang dari jalur Koto Baru. Sementara yang mendaki dari rute Batu Palano, Batusangkar dan yang lainnya tidak tercatat.

Kerinci menjadi gunung kedua terpopuler di Sumatera yang diminati pendaki untuk menyambut datangnya tahun baru.

Namun tahun ini pendaki dilarang merayakan malam pergantian tahun di puncak gunung berapi berketinggian 3.805 Mdpl ini, karena masih menyemburkan asap tebal berwarna kelabu dengan ketinggianya pun sekitar 300 meter sampai 800 meter.

Bawakaraeng yang berketinggian 2.883 Mdpl menjadi gunung yang paling diminati pendaki se-Sulsel untuk merayakan malam pergantian tahun. Gunung yang berada di Kabupaten Gowa, sekitar 75 Km dari Kota Makassar ini memiliki spot-spot menarik seperti Air Terjun Lembanna, Lembah Ramma dan tentusaya pesona pemandangan dair puncaknya.

Rinjani yang berketinggian 3.726 mdpl masih menjadi gunung berapi idaman pendaki Indonesia untuk menghabiskan akhir tahun ini. Pesona panorama gunung di Lombok, NTB ini, itu alasan itu utamanya.

Dari puncaknya, saat cuaca cerah di pagi hari pendaki disuguhi ‘sarapan’ panorama Gunung Agung di Bali, Gunung Ijen-Merapi di Banyuwangi dan Gunung Tambora di Sumbawa. Objek menarik berpanorama indah juga sudah didapat sebelum puncak, antara lain Segara Anakan, sebuah danau kawah di ketinggian 2.000 mdpl.

Ada dua jalur yang biasa digunakan pendaki yakni dari Desa Senaru (500 mdpl) dan Desa Sembalun Lawang (1.200 mdpl). Gunung

Kelimutu memesona pendaki dan wisatawan dengan tiga danaunya. Ketiga danau yang berdekatan di puncak Gunung berketinggian 1.639 Mdpl ini bernama Tiwu Ata Polo (danau merah), Tiwu Nua Muri Kooh Fai (danau hijau), dan Tiwu Ata Mbupu (danau biru).

Danau Kelimutu merupakan satu-satunya danau di dunia yang airnya dapat berubah setiap saat, dari merah menjadi hijau tua hijau dan merah marun, hijau gelap ke terang, dan coklat kehitaman menjadi biru langit.

Fenomena alam ini membuat namanya tersohor dan diburu wisnus dan wisman, termasuk saat malam pergantian tahun hingga datang sinar matahari di awal tahun baru.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)