. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 26 Desember 2016

Ada Apa dengan Waduk Jatiluhur? Ini 10 Aktivitas Wisatanya

Nama Waduk Jatiluhur kembali mengangkasa lantaran kerap disebut/dicantumkan dalam headline pemberitaan sejumlah media terkait operasi penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 Anti Teror, Minggu (25/12). Kejadian itu pun sempat jadi trending topic twitter zona Indonesia hingga membuat pamor waduk yang dibangun tahun 1957 ini ikut naik.

Berkat pemberitaan kejadian itu, gaung Waduk Jatiluhur pun menasional. Sejumah traveler terutama dari luar Jawa jadi penasaran dengan keberadaan waduk yang diresmikan tahun 1965 ini.

Beberapa di antaranya bertanya kepada Travelplus Indonesia, apa keistimewaan waduk yang dibangun oleh perusahaan kontraktor asal Perancis, Compagnie Francaise D’entreprise ini dan kegiatan wisata apa saja bisa dilakukan pengunjung.

Berangkat dari pertanyaan-pertanyaan itulah, Travelplus Indonesia menulis artikel terkait pesona waduk yang berada di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ini, mengingat ternyata masih banyak traveler yang belum tahu alias belum pernah mengunjunginya.

Waduk Ir. H. Juanda yang lebih dikenal dengan nama Wadung Jatiluhur ini merupakan salah satu waduk terbesar di Indonesia dengan luas sekitar 8.300 hektar dan berdaya tampung milyaran kubik air ini.

Waduk yang membendung Sungai Citarum  ini merupakan bendungan serbaguna yang pertamakali dibangun di Indonesia. Disebut serbaguna karena fungsinya sangat banyak untuk menopang kebutuhan kehidupan manusia, di antaranya sebagai bahan baku air minum masyarakat Karawang, Bekasi, dan lainnya termasuk untuk warga Ibu Kota Jakarta, irigasi untuk pengairan 242 ribu hektar sawah, pengendali banjir, dan PLTA.

Di dalam Waduk Jatiluhur, terpasang 6 unit turbin dengan daya terpasang 187 MW dengan produksi tenaga listrik rata-rata 1.000 juta kwh setiap tahun yang dikelola oleh Perum Jasa Tirta II.

Selain itu berfungsi pula sebagai sarana olahraga, tempat budidaya ikan keramba, dan sebagai tempat rekreasi atau tujuan wisata.

Sebagai objek wisata, banyak aktivitas menarik yang bisa dilakukan pengunjung, baik di dalam kawasan maupun di luar sekitaran waduk atau tetangganya.

Travelplus Indonesia mencatat, sekurangnya ada 7 aktivitas yang bisa dilakukan di dalam kawasan Waduk Jatiluhur dan 3 aktivitas di luar sekitaran waduk tersebut.

Pertama, memotret keindahan pesona alam dan aktivitas manusia yang ada di sekitaran waduk, terutama pagi dan sore hari. Saat sore bisa dilihat matahari terbenam yang menawan.

Spot terbaik untuk mengabadikan pesona sunset tersebut di Istora Jatiluhur yang masih berada di dalam kawasan waduk ini. Jika sebelumnya terdapat bangunan semacam dermaga, kini di Istora Jatiluhur dibangun haluan kapal dengan konsep kapal bajak laut. Untuk menikmati panorama dari Istora Jatiluhur, pengunjung harus membeli tiket masuk lagi sebesar Rp 20 ribu per orang.

Berikutnya memancing. Para pemancing mania bisa merasakan sensasi strike yang berbeda di waduk ini. Selain terdapat banyak jenis ikan, di Waduk Jatiluhur juga terdapat tempat budidaya ikan, khususnya ikan keramba jaring apung. Setelaa mendapat ikan, jangan lupa dibakar lalu disantap bersama.

Aktivitas senjutnya, mencoba bermacam olahraga air (water sport) seperti mendayung, ski air, selancar air, dan lainnya. Tentu saja setiap pengunjung dikenai biaya untuk mencoba masing-maing water sport tersebut.

Tak ketinggalan, mengelilingi danau dengan perahu. Bisa juga menyeberang ke Kampung Cihuni yang berada di kaki Gunung Parang. Di tepian waduk ini tersedia banyak perahu kayu milik penduduk yang disewakan khusus bagi pengunjung yang ingin mengelilingi perairan waduk ini.

Kalau mau lebih lama, bisa  camping di bumi perkemahan atau menginap di hotel atau bungalow yang ada di waduk ini. Kalau ingin merasakan sensasi bermalam di alam, coba saja dengan berkemah.

Kalau ingin tidur di kasur empuk dan ber-AC, pilih hotel atau resort saja, antara lain D’Cabin Hotel Container di Jalan Rasamala dan Jatiluhur Resort & Hotel di Jalan Ir. H. Juanda.

Buat yang senang berolahraga tenis lapangan atau bilyar, juga bisa bermain di sini. Kedua fasilitas tersebut sengaja disediakan biar pengunjung tak jauh-jauh ke luar kawasan waduk ini.

Tentu juga bisa berwisata kuliner masakan khas Sunda Purwakarta antara lain sate maranggi dan aneka panganan seperti opak, peyeum bendul dan lainnya di rumah makan atau restoran yang ada di lokasi ini.

Aktivitas wisata berikutnya berenang dan bermain seluncuran (water slide) di Waterboom Jatiluhur atau Jatiluhur World Waterboom (JWW) yang berada di kawasan Waduk Jatiluhur tepatnya di Desa Jati Mekar, Kecamatan Jatiluhur.

JWW merupakan tempat wisata yang mirip dengan Atlantis yang ada di Taman Impian Jaya Ancol Jakarta, cuma ukurannya lebih mini. Di dalamnya terdapat dua kolam renang untuk anak-anak dan orang dewasa dan dua water slide yang cukup panjang, juga khusus anak-anak dan orang dewasa.

Tersedia pula beberapa saung untuk pengunjung yang tak mau berenang. Ada juga cafeteria untuk tempat bersantap. Tiket masuk JWW untuk Senin sampai Jumat Rp. 27.500/orang, akhir pekan Rp. 30.000/orang, dan libur Hari Besar Rp. 32.000/orang.

Buat yang senang kegiatan beraroma petualangan yang memacu adrenalin, pergi saja Gunung Parang di seberang Waduk Jatiluhur.

Untuk mencapainya pengunjung bisa menyeberangi waduk berair tenang ini dengan perahu ke Kampung Cihuni lalu trekking sampai ke kampung tersebut.

Bisa juga ke kampung lain di sisi Barat Gunung Parang, antara lain ke Kampung Cirangkong, Desa Pasanggrahan untuk menikmati paket Badega Parang berupa wisata kuliner, wisata kampung, dan rock climbing sampai tyrolean dengan bumbu trekking dan high hammocking serta via ferrata.

Kegiatan wisata terakhir atau kesepuluh, bersantai di Taman Air Mancur Purwakarta yang terletak di Taman Sri Baduga, Situ Buleud, Negeri Kidul, Kecamatan Purwakarta. Taman cantik berair mancur elok yang di resmikan pada bulan pertama di tahun 2016 ini, menjadi tempat wisata andalan di Purwakarta yang tengah hits.

Taman Air Mancur ini sangat besar dan diklaim terbesar se-Asia Tenggara. Pengunjung tidak dipungut HTM alias gratis.

Paling seru ke taman ini pada malam hari karena air mancur ini akan berjoget seirama  alunan musik, ditambah dengan efek cahaya lampu laser yang berwarna-warni. Kalau datang pagi atau sore hari bisa sekalian jalan-jalan santai di jogging track-nya.

Travel Tips
Tak sulit menjangkau Wadung Jatiluhur yang memasang Harga Tanda Masuk (HTM) Rp 5.000 per orang pada hari biasa, Rp 7.500 akhir pekan, dan Rp 15.000 libur Natal & Tahun Baru ini

Lokasinya berjarak sekitar 9 Km dari pusat Kota Purwakarta, 81 Km dari Kota Bandung atau sekitar 107 Km dari Jakarta. Kalau dari Jakarta dengan mobil melalui Jalan Tol Purbaleunyi (Purwakarta-Bandung-Cileunyi), keluar di Gerbang Tol Jatiluhur.

Jika naik bis dari Kampung Rambutan tujuan Purwakarta turun di Terminal Ciganea. Lalu naik angkot jurusan Jatiluhur, turun di Waduk Jatiluhur.


Kalau dari Stasiun Gambir naik kereta Argo Parahiyangan turun di Stasiun Purwakarta. Lalu naik angkot ke Terminal Ciganea, dari terminal naik angkot jurusan Jatiluhur.

Kalau dari Bandara Soekarno-Hatta naik Bus Damri tujuan Purwakarta turun di Pool Damri lalu naik angkot ke Terminal Ciganea, dilanjutkan naik angkot ke Waduk Jatiluhur.

Sampai artikel ini ditulis Pengelola Waduk Jailuhur, Perum Jasa Tirta II memang melakukan peningkatkan pengawasan dengan melibatkan TNI dan Polri. Namun objek wisata Waduk Jatiluhur tetap buka dan aktivitas wisata berjalan normal seperti biasa.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: wisatanesia, wisatajabar & badegaparang

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP