. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 04 Oktober 2016

Rayakan HUT TNI Berwisata ke Museum-Museum Ini, Ah Jadi Makin Gagah

Besok tanggal 5 Oktober lho. Ingat hayooo.., itu hari spesial buat siapa dan kenapa? Yup, benar buat para Tentara Nasional Indonesia (TNI), karena pada tanggal itulah, bangsa kita memperingati hari lahirnya TNI. Memang bukan tanggal merah, tapi bukan berarti kita tak bisa merayakannya. Salah satu cara seru menyemarakkan HUT TNI ke-71 tahun ini adalah mengunjungi museum-museum bertema kemiliteran/keprajuritan/kepahlawanan.

Ada beberapa museum yang pas dikunjungi untuk merayakan HUT TNI, antara lain Museum Satria Mandala di Jakarta, Museum TNI AL Loka Jala Crana di Surabaya, dan 2 museum lagi di Yogyakarta yakni Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama serta Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.

Museum Satria Mandala yang berada di Jalan Gatot Soebroto, Pancoran, Jakarta Selatan ini mulai dibangun tanggal 15 November 1971. Museum ini bekas rumah Nyonya Dewi Sukarno di atas tanag seluas 56.670 m2 yang direnovasi dan dipugar menjadi museum seperti sekarang ini.

Pelaksanaan pembangunan tahap pertama diresmikan Presiden Soeharto pada tanggal 5 Oktober 1972, yang sekaligus memberinya nama Museum Satria Mandala. Kata Satria Mandala berasal dari bahasa sansekerta yang berarti lingkungan keramat para ksatria.

Di museum yang berada di tepi jalan raya utama di Jakarta ini khusus menyajikan sejarah perjuangan TNI dalam rnempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia.

Di dalamnya kita bisa melihat 74 diorama, benda-benda bersejerah sebagai pendukungnya seperti senjata, atribut, dan berbagai panji serta lambang di lingkungan TNI.

Selain itu perlengkapan TNI lainnya antara lain kendaraan tempur, pesawat terbang, dan meriam yang ditempatkan di halaman museum yang merupakan parneran taman (garden display).

Harga tiket masuk (HTM) ke museum ini untuk dewasa Rp. 4.000. Buat anak-anak/pelajar/mahasiswa Rp 2.500 pe orang. Kalau rombongan Rp 2000/per orang. Jam bukanya mulai 9.00 sampai 14.30 WIB setiap Selasa hingga Minggu.

Sedangkan Museum TNI AL Loka Jala Crana di Surabaya terletak di Morokrembangan, di Kecamatan Krembangan. Museum ini berada di bawah naungan Akademi Angkatan Laut dan Komando, Pendidikan & Pengembangan Angkatan Laut untuk tentara, petugas dan sersan.

Di museum yangi mengingatkan sejarah tentang Angkatan Laut Indonesia ini, kita bisa melihat sejumlah koleksi yang berhubungan dengan revolusi, termasuk kapal perang dengan meriam, pesawat, helikopter, Tank Amfibi PT 76, bidang artileri dan pertahanan udara, senjata api; dari pistol kuno laras panjang sampai otomatis yang mungkin tidak dapat ditemukan di tempat lain.

Selain itu, ada juga miniatur kapal perang KRI yang lengkap dengan bingkai cerminnya. Miniatur ini dibuat sesuai dengan armada asli yang digunakan untuk memperkuat RI.

Tak ketinggalan replika kapal Dewaruci yang kapal aslinya masih beroperasi sampai sekarang. Kapal ini difungsikan untuk melatih kadet untuk berlayar selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya mereka ditugaskan di lautan lepas.

Museum Loka Jala Crana dibangun pada 19 September 1969 dengan nama Museum Angkatan Laut, yang disahkan oleh Ibu R Mulyadi. Sesuai dengan namanya, museum ini memang didedikasikan untuk kadet angkatan laut dan sebagai pembelajaran dalam hal sejarah.

Seiring berjalannya waktu, museum ini berubah nama menjadi Museum TNI-AL pada tanggal 10 Juli 1973. Akhirnya  museum ini sudah berubah menjadi Museum Angkatan Laut Loka Jala Crana pada tanggal 6 Oktober 1979.

Sementara Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama di Yogyakarta beralamat di Jalan Jendral Sudirman No.75, Gondokusuman, Kota Jogja.

Di museum yang menyimpan 4289 koleksi dengan koleksi utama berupa senjata berat dan ringan seperti samurai, pistol, senapan golok, dan senjata lainnya, serta pakaian TNI-AD beserta kelengkapannya seperti Tank Stuart MK I dan II buatan Amerika, panji-panji TNI-AD, lukisan dan tanda jasa serta piagam penghargaan.

Salah satu ruang pamer di museum ini adalah ruang penumpasan G30S/PKI. Di dalamnya ada benda-benda nukti sejarah alat propaganda G30S/PKI, replika Operasi Militer Penumpasan PGRS/Paraku di Kalimantan, mobil sedan Holden Special yang pernah digunakan Panglima Mandala Mayjen TNI Soeharto dalam Operasi Militer Pembebasan  Irian Barat.

Keistimewaan museum ini, kita tidak perlu membeli tiket, soalnya gratis. Jam buka museum ini setiap Senin sampai Jumat, mulai pukul 8 pagi hingga pukul 2 siang. Akhir pekan dan tanggal merah tutup.

Berikutnya Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala berada di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta. Di museum ini kita bisa melihat 10.000 koleksi komponen alutsista dan 40 pesawat terbang dari negara barat sampai timur, serta koleksi berupa diorama-diorama, foto-foto, lukisan-lukisan, tanda-tanda kehormatan, dan lainnya yang disusun dan ditata berdasar kronologi peristiwa.

Koleksi pesawat yang bisa kita temukan di museum inantara lain Pesawat WEL RI X produksi pertama bangsa Indonesia yang dibuat pada tahun 1948 oleh Biro Rencana dan Konstruksi, Seksi Percobaan Pembuatan Pesawat Terbang, Magetan, Madiun, dibawah pimpinan Opsir Udara III (Kapten) Wiweko Supomo. Pesawat tersebut memakai mesin Harley Davidson 2 Silinder model tahun 1928.

Ada juga Pesawat Pembom Guntai Pesawat Jet Star yang merupakan pesawat kepresidenan hadiah dari pemerintah Amerika Serikat kepada Presiden RI Soekarno, serta berbagai jenis pesawat pemburu, latih, dan angkut periode 1950-1965.

Selain itu ada Dioramas Sekbang I Taloa, Amerika Serikat, Sekbang India, Sekbang Andir, dan Sekolah Perwira Teknik Udara.

Museum buka setiap hari Senin – Minggu, pukul 08.30 - 15.00 Wib. HTM-nya perorangan Rp 3000, dan rombongan (mualai dari 30 orang) Rp 2.000 per orang.

Di mujesum ini kita juga bisa melihat Monumen Perjuangan TNI AU dahulu disebut Monumen Ngoto dibangun oleh AURI pada tanggal 1 Maret 1948. Monumen tersebut sengaja dibangun untuk mengenang dan memperingati peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA akibat serangan dua pesawat pemburu Kitty Hawk Belanda pada tanggal 29 Juli 1947.

Dalam peristiwa ini tiga tokoh perintis TNI AU gugur, diantaranya Marsda TNI (Anumerta) Agustinus Adisutjipto, Marsda TNI (Anumerta) Prof.Dr.Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara I (Anumerta) Adisumarmo Wiryokusumo.

Peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA pada tanggal 29 Juli 1947 oleh TNI Angkatan Udara dijadikan momentum sebagai Hari Bhakti TNI Angkatan Udara, sehingga tanggal 29 Juli tiap tahunnya selalu diperingati.

Pilihan lainnya, Bisa juga mengunjugi museum keprajurian di TMII, Jakarta Timur, Museum Jenderal Ahmad Yani di Jakarta Pusat, dan Museum Bahari di Jakarta Utara yang koleksinya lebih bertema kebaharian termasuk perlengkapan TNI AL.

Bisa juga menikmati paket wisata edukasi Batalyon Kavaleri Tank Kostrad di Jakarta. Batalyon Kavaleri 1/Badak Ceta Cakti Divisi Infanteri 1/Kostrad adalah sebuah pasukan kavaleri Tentara Nasional Indonesia (TNI) AD yang dibentuk pada 18 April 1950 dan bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur.

Batalyon ini memiliki tiga kompi tank, ditambah satu kompi markas. Setiap kompi tank terdapat 3 peleton tank, dan setiap peletonnya memiliki 3 tank Scorpion dan 1 Stormer APC. Unit terbaru di batalyon ini anatra lain tank jenis Leopard yang lebih kuat dan besar, tank buatan Jerman ini diyakini dapat menghancurkan musuh dalam jarak 4 kilometer. Rencananya Indonesia akan memilik tank ini sebanyak 164 unit.

Keistimewaan paket ini, kita bisa merasakan pengalaman naik di atas tank tempur milik TNI AD tersebut, selain mengetahui lebih jauh kegiatan sehari-hari tentara di batalyon tersebut.

Sebaiknya kunjungan ke museum-museum tersebut di atas dilakukan secara rombongan karena tiket masuknya bisa lebih murah.

Bawa serta anak-anak, keluarga, anak didik, dan lainnya karena sangat bermanfaat. Sebab keunjungan ke museum-museum ini lebih erat kaitannya dengan wisata edukasi.

Manfaatnya, anak-anak bisa lebih memahami sejarah dan koleksi terkait TNI baik laut, udara maupun darat. Sekaligus menanamkan cinta kepada TNI dan menambah kegagahan serta ketangguhan mental anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
Foto: dok.sejarahtni, museumku, museumjogja, wisatamuseum, lenteratimur & minurulhuda1

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP