. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 10 Oktober 2016

Ini Keistimewaan Bandara Lampung Setelah Berstatus Internasional Awal 2017

Bandara Raden Inten II di Branti, Lampung Selatan, Provinsi Lampung sebentar lagi bakal berubah status menjadi bandara bertaraf internasional. Perubahan itu seiring dengan rencana bandara ini melayani rute penerbangan internasional awal tahun depan.

Dalam sebuah kesempatan Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo mengatakan Bandara Raden Intan II tengah dimoderinisasi dengan mengadopsi gaya futuristik.

Pembangunannya belakangan ini dipacu siang-malam supaya akhir tahun ini rampung dan bisa beroperasi penuh mulai Januari 2017.

Pemprov Lampung ikut mendukung moderninasi bandara ini. Buktinya dengan penghapusan aset gedung VIP dan gedung selasar parkir milik Pemprov Lampung. Selain itu dengan membebaskan lahan seluas 275,5 hektar untuk memperpanjang runway (landasan pacu) hingga mencapai 3.000 meter.

Bandara ini nantinya akan menjadi satu-satunya bandara di Indonesia yang memiliki gedung parkir berlantai empat di bawah pengelolaan Kementerian Perhubungan.

Pembangunan gedung parkir berkapasitas 700-800 kendaraan di bandara ini untuk mengantisipasi pelonjakan arus wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) menuju destinasi utama Lampung.

Objek wisata utama Lampung yang diminati wisnus dan wisman selama ini antara lain ke Sekolah Gajah Taman Nasional Way Kambas untuk melihat gajah-gajah liar Lampung yang didik agar jinak, ke Teluk Kiluan untu menikmati lumba-lumba di habitat alamnya, ke Pulau Pawawang untuk bersnorkeling dan diving menikmati pesona bawah lautnya dan ke Tanjung Setia, Krui di Pesisir Barat untuk berselancar.

Kendala wisatawan yang ingin ke Tanjung Setia selama ini adalah akses. Wisatawan lebih dominan memilih menggunakan overland. Meskipun harus menempuh hingga 7 jam perjalanan darat dari Bandara Radin Intan II ke Tanjung Setia yang jaraknya mencapai 273 Km. "Konsepnya memang lebih nuansa petualangan atau adventuring," ujar Ridho.

Sementara kalau lewat udara sampai saat ini baru ada satu penerbangan perintis ke Tanjung Setia dari Bandara Radin Intan II ke Bandara Pekon Serai, Liwa, Lampung Barat. Rute itu dilayani pesawat Susi Air yang berkapasitas 12 orang dan cuma terbang seminggu sekali.

Guna mempermudah akses wisatawan ke Tanjung Setia, Pemkab Pesisir Barat menghibahkan aset tanah bandara seluas 76 hektar kepada Kementerian Perhubungan untuk pengembangan Bandara Pekon Serai.

Dalam APBD 2016, Pemprov Lampung juga membantu Study Review Master Plan Bandara Pekon Serai yang dikembangkan panjangnya menjadi 2.200 meter dari saat ini yang hanya 23 meter x 1.100 meter.

Dengan perluasan ini, diharapkan nantinya ada pesawat yang lebih besar bisa mendarat ke Pekon Serai dari Bandara Raden Intan II, sehingga wisatawan yang ingin ke Tanjung Setia akan lebih cepat sampai.

Saat ini Bandara Raden Intan II sendiri memiliki lima rute penerbangan, yakni Sriwijaya Air sebanyak lima kali terbang per hari, Nam Air (1 kali), Lion Air (2 kali per hari), dan Lampung-Halim Perdanakusuma dengan Wings Air (3 kali per hari), serta Lampung-Jakarta yang dilayani Garuda Indonesia sebanyak enam kali per hari.

Rute lainnya, Lampung-Batam dilayani Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia masing-masing sekali penerbangan tiap hari, Lampung-Bandung yang dilayani Wings Air (dua kali), dan juga Express Air sekali sehari.

Disamping itu ada rute Lampung-Krui dengan Susi Air sekali seminggu dari jadwal seharusnya tiga kali seminggu. Tak ketinggalan rute Lampung-Palembang yang dilayani Wings Air, Express Air, dan Garuda Indonesia yang merupakan rute gemuk.


Seiring perubahan menjadi bandara bertaraf internasional, akses menuju Bandara Radin Intan II pun kini dilengkapi angkutan pemandu moda yakni bus Trans Lampung menuju ibukota Bandar Lampung yang berjarak 28 Km.

Tahun depan, dipastikan akses bus ke bandara akan diperkuat armada Damri ke jurusan Metro dan Sukadana (Lampung Timur), Liwa (Lampung Barat), Tulangbawang lewat Bandar Jaya (Lampung Tengah), dan ke Kalianda (Lampung Selatan).

Kini Bandara Radin Intan mampu melayani 3.350 penumpang per hari. Nanti setelah menjadi bandara internasional, targetnya mampu melayani hingga 8.000 per hari atau tiga juta penumpang per tahun. Kapasitas apron bandara ini bisa memuat 10 pesawat dengan 50 pergerakan pesawat per hari.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
Foto: dok.agentiketpesawat & lampungprov

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP