. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 03 Oktober 2016

Indonesia Bawa 19 Calon Juara ke UNWTO Awards 2016, Salah Satunya Gunung Nglanggeran

Indonesia kembali ikut ajang UNWTO Awards 2016. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengikutsertakan 19 kategori diajang penghargaan pariwisata tingkat dunia kali ke-13 ini yang pemenangnya akan diumumkan di Spanyol pertengahan Januari tahun depan. Untuk kategori Innovation in Non-Govermental Organization, Indonesia mengandalkan Gunung Nglanggeran, Yogyakarta, lewat program Nglanggeran Edu Village for tourism.

Gunung Nglanggeran merupakan gunung api purba yang pernah aktif puluhan juta tahun lalu. Gunung yang litologinya tersusun oleh fragmen material vulkanik tua ini memiliki dua puncak yakni puncak barat dan puncak timur, serta sebuah kaldera di tengahnya.

Sesuai namanya Gunung Nglanggeran berada di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupetan Gunung Kidul, Provinsi DI Yogyakarta.

Lokasinya dapat ditempuh sekitar 15 menit atau sekitar 22 km dari Kota Wonosari. Kalau dari Kota Jogja menuju Bukit Bintang Patuk, Radio GCD FM belok kiri kira-kira 7 KM ke arah Desa Ngoro-oro lokasi stasiun-stasiun Transmisi. Kemudian ke Desa Nglanggeran, tepatnya ke Pendopo Joglo Kalisong.

Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran dikelola sepenuhnya oleh Karang Taruna Desa Nglanggeran (bukan pemerintah). Pengelolanya pun menyediakan sejumlah paket wisata, antara lain paket tracking hingga paket sunset & sunrise.

Selain Gunung Nglanggeran, ada 4 andalan lain yang diikutsertakan Indonesia di UNWTO Awards 2016 yakni Desa Wisata Lekuk 5 Tumbi Lempur dan Kerinci, Jambi lewat program Lake Kaco, new local wisdom eco tourism, lalu Kelompok Nelayan Rumah Apung Desa Brangsing, Banyuwangi dengan program Fisherman and the act for biodiversity program, dan Travel Sparks (Travel with cause), serta Yayasan Bali Global.

Untuk kategori Innovation in Public Policy & Governance, Indonesia mengandalkan tiga jagoannya yakni, Pemda DKI dengan tema New Jakarta Tourism, Pemkot Batu, Malang (New Hope for Batu), dan Pemkot Bintan dengan tema Bintan Breathtaking Journey.

Di kategori Innovation in Enterprises, ada enam unggulan yang bakal bertarung sengit dengan perwakilan dari negara-negara lain.

Keenam kategori itu adalah Garuda Indonesia dengan program Wonderful Indonesia Travel Pass, Garuda Indonesia (Gift for Teacher), Nihiwatu Resort (Nihiwatu), Ijen Resort (Ijen Community Involvement Resort), Sully Resort (Sully Edu Resort), dan Taman Nusa lewat program The Indonesian Cultural Park: “See Indonesia in One Afternoon”.

Di kategori Innovation in Research & Technology, Indonesia mengandalkan Yogya Kampung Cyber dengan program Cyber City village, lalu Bali Go Live (Bali Official Video Channel), dan ITDC dengan program ITDC Lagoon.

Satu kategori lain yang diincar Indonesia adalah Ethic Awards, dengan mengikutserakan Sol Beach House Benoa Bali dengan program Your House on The Beach, dan Griya Santrian dengan program Griya Santrian sebagai andalan.

Organisiasi pariwisata dunia UNWTO merupakan badan PBB yang bertanggung jawab untuk promosi pariwisata yang bertanggung jawab, berkelanjutan dan dapat diakses secara universal. Tiap tahun lembaga ini menggelar UNWTO Awards.

UNWTO Awards tahun ini diikuti perwakilan dari 154 negara, 7 wilayah, dan lebih dari 400 anggota afiliasi yang mewakili sektor swasta, lembaga pemerintahan, dan otoritas pariwisata lokal.

Ajang bergengsi tingkat internasional ini digelar kali pertama tahun 2003. Baru pada UNWTO Awards 2015 atau yang ke-12 kali penyelenggaraan, Indonesia memboyong 3 penghargaan yakni untuk UNWTO Awards Innovation in Public Policy and Governance kategori Re-Inventing The Government in Tourism, Pemkab Banyuwangi terpilih menjadi yang terbaik.

Lalu UNWTO Award for Innovation in Enterprises kategori Treetop Walking Path, gelar runner up ini  menjadi milik Garuda Indonesia dan Coca Cola dengan aksi Bali Beach Clean-up.

Satu gelar runner up lainnya adalah UNWTO Award for Innovation in Non-Governmental Organizations. Kategori yang dimenangkan, Sisterhood of Survivors (SOS) Programme untuk Yayasan Karang Lestari atas aksi Coral Reef Reborn.

Menpar Arief Yahya mengatakan dampak dari kemenangan dari penghargaan UNWTO itu sangat besar. "Banyuwangi makin hebat mengelola daerahnya dengan core business pariwisata. Banyuwangi makin confidence dengan menempatkan pariwisata sebagai leading sector. Para investor pun melirik Banyuwangi. Arus investasi pun bergerak positif," ungkap Arief Yahya di Jakarta (3/10).

Begitu pun NGo Karang Lestari di Pemuteran Bali Utara. Saat ini teknologi yang digunakan untuk percepatan pertumbuhan terumbu karang sudah dipakai di banyak tempat, dan semuanya berhasil. Termasuk di Gili Trawangan, Lombok. "Dengan mengalirkan arus kecil ke terumbu karang yang ditanam di bawah laut, pertumbuhan bisa 5 kali lebih cepat," aku Arief Yahya.

Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan Kemenpar sudah menyiapan materi untuk pemenangan UNWTO Awards sudah kami lakukan hingga deadline 30 September 2016.

“Target kami, juara di tiap kategori,” ujanya di kesempatan lain.

“Kalau 2015 kita bisa juara, kenapa di 2016 tidak bisa? Penghargaan ini akan menaikkan value Wonderful Indonesia. Jadi kami pasti all out mempersiapkan segala sesuatunya dengan standar dunia,” tandas Giri.

Mampukah Indonesia memboyong semua kategori yang diikutsertakan di UNWTO 2016 sekaligus mengalahkan rival utamanya Thailand dan Malaysia di ajang prestisius yang akan diumumkan pada 18 Januari 2017 di Madrid, Spanyol itu? Kita tunggu saja kabar baiknya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
Foto: adji & dok.kemenpar

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP