15 Ragam Pesona Ibukota Ini Menunggu Respek Lebih Gubernur Jakarta Terpilih
Kendati ketenaran Jakarta sudah me-Nasional bahkan mendunia sejak lama, namun belum semua warga Indonesia di seluruh Tanah Air yang pernah menyambanginya untuk menikmati beragam pesonanya.
Untuk itulah, TravelPlusIndonesia mengupas 15 ragam pesona yang dimiliki kota yang pada era kolonial Belanda bernama Batavia ini.
Limabelas ragam pesona Jakarta itu terdiri atas pesona rekreasi, belanja, hiburan, kuliner, budaya, sejarah, religi, bahari, pusaka, museum, kota megapolitan, MICE, transportasi, taman, dan pesona even.
Cuma satu pesona yang tidak dimiliki Jakarta adalah pesona petualangan alam, khususnya mendaki gunung dan berarung jeram. Maklum Jakarta tidak memiliki gunung dan sungai berjeram liar.
Khusus pesona rekreasi, sekurangnya Jakarta memiliki 4 objek rekreasi utama sekaligus menjadi andalan yakni TMII di Jakarta Timur, Ancol (Jakarta Utara), Monas (Jakarta Pusat), dan Kebun Binatang Ragunan di Jakarta Selatan. Ditambah Waterboom PIK di Jakarta Utara dan Snowbay Waterpark di kawasan TMII, Jakarta Timur.
Pesona belanjanya piun melimpah-ruah mulai dari pusat grosir, pusat perbelanjaan bersejarah hingga plaza kelas menengah dan mal elit seperti Glodok, Pasar Asemka, Mal Citraland, Puri Indah, Central Park, dan mal Season City di Jakarta Barat.
Kemudian di Jakarta Selatan ada Pasar Cipulir, kawasan Blok M, Kemang Village, Cilandak Town Square, Pejaten Village, mal Pondok Indah, FX Plaza Sudirman, Plaza Senayan, Senayan City, Plaza Semanggi, Mall Ambasador, Ciputra World Lotte Mart, Kota Kasablanka alias Kokas, dan One Belpark, mal terbaru di Fatmawati, Cilandak.
Lalu pusat grosir fashion Mangga Dua, Pasar Ular Plumpang, Mall Kelapa Gading, La Piazza Kelapa Gading, Mall of Indonesia, mall Baywalk Pluit, Pluit Village, Emporium Pluit, Plaza Koja, dan Sunter Mall-Tanjung Priok di bilangan Jakarta Utara.
Sementara di Jakarta Pusat ada pusat grosir pakaian Tanah Abang, Mall Grand Indonesia, Tamrin City, Plaza Indonesia, dan Sarinah sebagi pusat perbelanjaan modern tertua di Indonesia. Sedangkan di Jakarta Timur antara lain da Cibubur Junction, Mal Klender, dan Mal Pondok Gede.
Tak bisa dipungkiri hiburan menjadi salah satu daya pikat Jakarta. Pesona hiburannya ada di sejumlah titik mulai dari hiburan malam seperti diskotik, pub, karoke, biliar, dan live music di bilangan Mangga Besar, Jalan Hayam Wuruk, sepanjang Daan Mogot, dan Kali Besar di Jakarta Barat.
Selain itu di Jalan Gajah Mada, kawasan Sarinah, Wahid Hasyim, dan Sabang (Jakarta Pusat), Kelapa Gading dan Ancol (Jakarta Utara), serta kawasan Jalan Sudirman, Blok M, Bulungan, Panglima Polim, dan Kemang di Jakarta Selatan.
Meskipun menjamur kuliner modern dan resto cepat saji dari berbagai negara. Namun bagi sejumlah wisatawan nusantara, kuliner khas Betawi tetap menjadi daya tarik tersendiri hingga kerap diburu.
Pesona kuliner Jakarta antara lain Nasi Uduk dan Semur (daging, jengkol, tahu, tempe, dan kentang) Rawa Belong dan juga di Kebon Kacang, Asinan Betawi, dan Kue Dongkal di Jakarta Barat.
Ada juga Laksa Betawi, Sayur Asem, Bir Pletok, Dodol Betawi, Soto Betawi, dan Ketupat Betawi (Jakarta Selatan).
Berikutnya Es Selendang Mayang, Kerak Telor, dan Roti Buaya (Jakarta Utara), serta Pepes dan Pecak Ikan di Jakarta Timur.
Selain itu ada sentra kuliner di kawasan Sarinah dan sekitarnya, kawasan Blok S, Menteng, Al-Azhar Kebayoran Baru, kawasan Benhil, sentra Nasi Kapau dan Kue Subuh di Senen, Lesehan dan Kue Subuh di bilangan Blok M, sentra aneka seafood di Pecenongan dan Muara Angke, serta kuliner ekstrim di kawasan hiburan malam Mangga Besar, Jakarta Barat.
Sementara pesona budayanya ada kesenian Tanjidor, Lenong Betawi, Topeng Betawi, Ondel-Ondel, Batik Betawi dengan motif ondel-ondel, golok, monas, dan lainnya, Pencak Silat Betawi, tradisi Palang Pintu, Kampung/Kantong Budaya Betawi seperti Kampung Condet dan Setu Babakan di Jakarta Selatan, serta kesenian Keroncong Tugu yang kental unsur Portugis-nya di Kampung Tugu, Jakarta Utara.
Jakarta juga punya pesona sejarah seperti cerita si Pitung pahlawan asal Jakarta dengan rumah si Pitung di Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, dan kuburan di Pitung yang tersebar di beberapa tempat, serta kisah perjuangan Pangeran Jayakarta di Pelabuhan Sunda Kelapa di Jakarta Utara, dan lainnya.
Sementara pesona religi Jakarta berupa sejumlah rumah ibadah yang menjadi objek wisata seperti Masjid Istiqlal dan sejumlah masjid tua dan bersejarah lainnya, Gereja Katedral, Kelenteng Petak Sembilan, dan lainnya.
Termasuk sejumlah objek wisata ziarah Masjid Luar Batang di kawasan Pasar Ikan, Jakarta Utara dan Makam Keramat Pangeran Jayakarta di Jatinegara Kaum, Jakarta Timur.
Lantaran berada di pesisir Utara Jawa, tentu Jakarta juga memiliki pesona bahari, seperti kawasan Cagar Alam Muara Angke dan Pulau Burung. Disamping itu Taman Nasional Kepulauan Seribu serta beberapa pulau wisatanya antara lain Pulau Bidadari, Onrust, Macan, Matahari, dan Pulau Tidung.
Jakarta juga punya kawasan kota lama sebagai pesona pusakanya (heritage), namanya Kota Tua Jakarta.
Kawasan yang dipenuhi bangunan tua dan bersejarah warisan kolonial Belanda ini dulu amat tak terawat, kumuh, seram, dan terpinggirkan. Tapi beberapa tahun belakangan ini, setelah ada penataan justru berhasil menjaring kunjungan wisatawan baik dalam dan mancanegara hingga menjadi magnet baru bagi Jakarta.
Bagi yang suka berwisata ke museum, Jakarta juga berpesona tersendiri dari kehadiran sejumah museum. Jumlahnya terbilang banyak mulai dari museum di kawasan Kota Tua Jakarta seperti Museum Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri, Museum Fatahillah, Museum Wayang, Museum Seni Rupa & Keramik, Museum Tekstil di Jakarta Barat, dan Museum Bahari di Jakarta Utara.
Lalu Museum Nasional atau Gajah, Museum Monumen Nasional (Monas), dan Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jakarta Pusat serta belasan museum di TMII, Jakarta Timur antara lain Museum Asmat, Museum Indonesia, Museum Transportasi, Museum Keris, dan Museum Istiqlal.
Selain itu ada Museum Polri-Blok M, Museum Satria Mandala-Pancoran dan Museum Layang-Layang Pondok Labu di bilangan Jakarta Selatan.
Sebagai kota megapolitan, Jakarta juga punya pesona berupa gedung-gedung pencakar langit, fly over bersusun-susun serta sejumlah tugu seperti Tugu Monas, Pancoran, Tani, Pemuda, dan Tugu Selamat Datang-Bunderan HI.
Jakarta termasuk salah satu kota yang memiliki banyak taman sebagai salah satu daya tariknya. Ada Taman Hutan Kota di Srengseng dan Taman Cattleya-Tomang di Jakarta Barat, Taman Waduk Pluit (Jakarta Utara), Taman Waduk Rio (Jakarta Timur), Taman Setu Lembang, dan Taman Suropati (Jakarta Pusat), serta Taman Semanggi dan Taman Ayodya (dulu namanya Taman Barito) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sarana dan prasarana transortasi di Jakarta juga jadi pesona lainnya, antara lain kereta commuter line dengan sejumlah stasiun yang sudah tertata lebih barik, bis wisata, busway Trans Jakarta, Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, dan sebentar lagi Mass Rapid Transportation (MRT) Jakarta yang kini masih dalam proses pembangunan.
Sedangkan Pesona MICE (Meeting, Incentive, Conference & Exibition)-nya berupa sejumlah hotel berbintang dengan meeting room dan ballroom-nya, venue pameran antara lain Jakarta Convention Center (JCC)-Senayan dan Jakarta International Expo-Kemayoran di Jakarta Pusat, serta Balai Kartini di Jakarta Selatan.
Pesona terakhir yang juga membuat orang ingin bertandang ke Jakarta adalah pesona evennya, antara lain Jakarta Fair, perayaan HUT Jakarta, Perayaan HUT RI di Kalimalang, perayaan Malam Tahun Baru di Bunderan HI dan Monas, Jakarnaval, Festival Condet, Festival Sabang Fair, Festival Setu Babakan, Festival Pulau Seribu, pemilihan Abang None (Abnon), Java Jazz Festival, dan konser musik serta even budaya lainnya.
Ke-15 ragam pesona itu tak bisa dipungkiri bukan sekadar mewarnai wajah Ibukota, pun turut melambungkan nama Jakarta sebagai tujuan wisata. Sayangnya semua pesona itu belum sepenuhnya dipoles/dibenahi/dikemas secara maksimal dan menyeluruh oleh gubernur-gubernurnya terdahulu.
Siapa yang Paling Respek?
Pasangan Anies-Uno, Agus-Sylvi, dan Ahok-Djarot kini tengah menabur janji-janji manis agar terpilih menjadi orang nomor satu di Ibukota Negara Tercinta ini pada hari pemilihan 15 Februari 2017.
Lalu siapakah dari mereka yang respek berat dengan pariwisata Jakarta dan budaya Betawi? Apakah pasangan Anies-Uno yang antara lain berencana menjadikan daerah Cililitan hingga Senen sebagai daerah atraksi wisata dengan paras Jakarta bak abad ke-17 dan juga akan memaksimalkan fungsi keberadaan 142 museum di Jakarta yang selama ini katanya kurang dilirik pemerintah.
Ataukah pasangan Agus-Sylvi yang kabarnya memiliki program kerja yang mengedepankan pembagunan yang manusiawi dan juga akan mengoptimalkan pemberdayaan ekonomi yang berpihak pada kalangan menengah dan kalangan bawah.
Atau justru Ahok-Djarot yang program kerjanya akan melanjutkan program kerja Ahok-Jokowi yang disampaikan tahun 2012 lalu?
Akankah masing-masing pasangan tersebut mau bersungguh-sungguh memoles ke-15 ragam pesona Jakarta itu menjadi lebih mentereng, semarak, dan berkelas, setelah terpilih menjadi Sang Jawara Jakarta untuk periode 2017-2021?
Apakah ragam pesona Jakarta, entah itu pesona rekreasi, belanja, kuliner, MICE, even, dan lainnya akan bertambah setelah salah satu dari mereka menjadi Orang Nomor Satu di Jakarta? Hemmm.., kita lihat saja sepak terjang mereka kini dan nanti.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
Foto: adji & dok.FB aniesbaswedan
0 komentar:
Posting Komentar