. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 06 September 2016

Upaya Menjadikan Danau Toba Destinasi Kelas Dunia Lewat Festival

Festival Danau Toba (FDT) 2016 akan berlansung di Kota Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara (Sumut) pada 9 – 12 September mendatang. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendukung penyelenggaraan even wisata tahunan ini dan berharap akan menjadikan Danau Toba sebagai destinasi berkelas dunia.

Penyelenggaraan FDT 2016 sebagai upaya mempromosikan potensi pariwisata Danau Toba yang ditetapkan sebagai pengembangan destinasi prioritas dan dijadikan sebagai salah satu ’10 Bali Baru” dalam mendukung target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan 270 juta wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air pada 2019.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan FDT 2016 yang akan menjadi sarana promosi efektif dalam mengangkat kembali popularitas Danau Toba sebagai destinasi unggulan berkelas dunia berbasis geopark.

“Salah satu syarat masuk dalam jaringan Global Geopark Network, harus memiliki even berkelas internasional, artinya pesertanya ada dari mancanegara” jelas Arief Yahya dalam jumpa pers terkait pelaksaaan Festival Dnatau Tiba (FDT) 2016 di Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kemenpar, Jakarta, Senin (5/9).

Menurut Arief Yahya yang didampingi Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan, penyelengaraan FDT 2016 juga dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sumut yang tahun lalu mencapai 11,4 juta (229.228 wisman dan 11,21 juta wisnus) dan sekitar 76.544 wisman dan 858.620 wisnus di antaranya mengunjungi obyek wisata Danau Toba.

“Setelah ditetapkan sebagai destinasi prioritas dan akan menjadi salah satu “10 Bali Baru” pada 2019 kita proyeksi kunjungan wisman ke Toba akan meningkat signfikan mencapai 1 juta wisman,” kata Arief Yahya.

Lebih lanjut Arief Yahya menjelaskan untuk mencapai angka proyeksi 1 juta wisman tersebut, Presiden Joko Widodo belum lama ini telah menetapkan Badan Otorita Pariwisata Danau Toba untuk melakukan percepatan pembangunan Toba dengan acuan pada Tiga A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas), merestorasi lingkungan Danau Toba (indestifikasi isu dan alternatif solusi), melakukan pengembangan pemasaran pariwisata (branding, advertising, dan selling), serta pengembangan SDM

dan industri pariwisata. “Badan Otorita Pariwisata Danau Toba berusaha menarik investor untujk menanamkan modalnya ke Toba. Kita proyeksikan investasi akan masuk sebesar Rp 20,06 triliun, sebesar Rp 8,7 triliun di antaranya merupakan investasi swasta (PMA dan PMDN),” bebernya.

Bupati Taput Nikson Nababan menambahkan untuk mendukung program percepatan pengembangan destinasi prioritas Danau Toba pembangunan infrastruktur terus ditingkatkan antara lain persiapan jalan tol dari Kota Pematangsiantar hingga kawasan Danau Toba di Parapat yang dimulai tahun depan.

“Selain itu akses penerbangan juga ditingkatkan. Akses ke Toba sekarang semakin mudah kini sudah ada penerbangan langsung dari Jakarta - Silangit, maupun Batam - Silangit,” terangnya.

Nikson mengatakan, selain percepatan pembangunan amenitas dan infrastruktur yang menjadi fokus perhatian Badan Pelaksana Otorita Danau Toba adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup (LH) di sekitar kawasan Danau Toba dengan melakukan restorasi lingkungan terutama untuk mengatasi sejumlah persoalan seperti isu limbah, hutan, dan karamba.

“Saat ini ada sebanyak 157 ribu ha lahan krisis atau 21% dari luas daerah tangkapan air yang harus kita restorasi dengan penanaman pohon sehingga mencapai 100 ribu ha lahan hingga tahun 2019 mendatang,” katanya.

Dikatakan, FDT 2016 diharapkan dapat menjadi festival internasional bercitra kuat dan diakui dunia sebagai destinasi berbasis geopark yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. “Oleh karena itu kita akan fokus pada pelestarian alam dan kreatifitas budaya masyarakat sekitar Danau Toba serta pemberdayaan masyarakat agar kesejahteraannya meningkat,” tambah Nikson.

Destinasi wisata Danau Toba memiliki keunggulan sejarah sebagai gunung yang mempunyai letusan terdasyat dunia atau sebagai supervolcano. Tercatat pada 75.000 tahun lalu supervolcano Toba menghasilkan kaldera, dan menjadi Danau Toba sekarang dengan Pulau Samosir.

Disamping mempunyai sejarah yang hebat, Danau Toba juga memiliki obyek wisata wisata alam dan budaya yang menarik mulai dari lembah, pulau, kawah, air panas, pemandangan dari atas, rumah adat batak, Ulos, Tortor, dan lainnya.

Rangkaian acara FDT 2016 berupa atraksi seni budaya dan wisata olahraga (sport tourism) di antaranya pertunjukan opera/tarian kolosal dan aneka lomba antara lain lomba paramotor, lintas Toba, perahu tradisional, renang rakyat lomba kapal hias, fotografi, dan lomba pemilihan Ucok Butet. Festival ini juga akan dimeriahkan pertunjukan musik dengan menampilkan para artis penyanyi ibukota.

FDT telah berlangsung sejak 2013. Sebelumnya bernama Pesta Danau Toba yang telah berlangsung sejak tahun 1982. Awalnya Pesta Danau Toba hanya even berskala lokal yang diselenggarakan sebagai wujud rasa syukur masyarakat Batak atas keberadaan Danau Toba yang berperan penting bagi kehidupan Suku Batak yang tinggal di pesisir Danau Toba.

Setelah berganti nama, baru FDT tahun ini yang diharapkan akan menjadikan Danau Toba sebagai destinasi berkelas dunia.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
Foto: adji & citra-humas kemenpar

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP