. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 14 September 2016

Ribuan Warga Sulut 'Serbu' Gedung Kemenpar Saat Launching Festival Pesona Selat Lembeh

“Gila, hari ini Kemenpar ‘diserbu’ orang-orang Sulawesi Utara. Lantai dasar dan satu penuh. Untung mereka pakai seragam batik, jadi mudah mengawasinya,” begitu kata salah seorang petugas keamanan senior di Gedung Sapta kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Selasa (13/9) malam.


Apa yang dikatakan petugas keamanan itu memang ada benarnya. Berdasarkan pantaian TravelPlusIndonesia, sejak sore, masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) dari Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) maupun yang datang langsung dari sejumlah daerah di Sulut terutama dari Kota Bitung, Pulau Lembeh dan Manado menyerbu Kemenpar.

Mereka bukan mau mendemo Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, melainkan menghadiri sekaligus meramaikan launching Festival Pesona Lembeh 2016. Lembeh merupakan nama selat sekaligus pulau yang berada percis di seberang Kota Bitung, Sulut.

Jumlah warga Sulut yang hadir pada launching Festival Selat Lembeh 2016, diperkirakan ribuan orang. Mengingat kapasitas gedung Balairung Soesilo Soedarman yang menjadi venue acara berkapasitas 860 orang, penuh dar lantai dasar hingga dua podium di sayap kiri dan kanan. bahkan banyak yang berdiri.

Belum termasuk mereka yang duduk-duduk dan berdiri di luar balairung termasuk di lantai satu Gedung Sapta Pesona, Kemenpar ini.

Jumlahnya itu dipastikan lebih banyak dibanding jumlah masyarakat Sulut yang datang saat menghadiri peluncuran acara Pesona Festival Sangihe 2016 di venue yang sama, Juli lalu. Sangihe merupakan salah satu kabupaten di Sulut.

Ini membuktikan masyarakat Sulut kompak dan sangat respek dengan segala kegiatan yang berkaitan dengan daerahnya. Buktinya setiap kali ada acara launching terkait wisata di daerahnya, yang datang ribuan. Alhasil acara launching even-even wisata Sulut selalu ramai dan hidup, bak sebuah pesta.

Lebih ramai dan lebih hidup dibanding launching event daerah-daerah lain. Mereka pun menggunakan acara tersebut sebagai ajang silaturahmi warga Sulut yang ada di Jabodetabek dan juga yang datang dari Sulut.

Kesempatan itu pun mereka gunakan untuk mempromosikan aneka kuliner khas Sulut, terumatama makan khas Bitung seperti rending bitung dan lainnya.

Tak ketinggalan berfoto-foto dan tentunya bercengekrana, sunda gurau. Heemmm,
jadi terasa pestanya.

“Maklum Om, mereka kan memang suka pesta,” ujar seorang rekan saat melihat penampilan para ibu asal Sulut yang nampak ceria dengan dadanan bak sosialita saat berfoto berlatarbelakang tulisan Wonderful Indonesia dan Pesona Idonesia di dalam Balairung dekat pintu masuk.


Acara launching bertambah meriah karena Menpar Arief Yahya yang ditunggu-tunggu warga Sulut termasuk sejumlah awak media akhirnya hadir sekaligus membuka dan meresmikan even tersebut bersama Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey dan Walikota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban.

Menurut Arief Yahya peluncuran Festival Pesona Selat Lembeh 2016 ini sebagai supaya mempromosikan Kota Bitung sebagai international hub sea port dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang memiliki potensi strategis sebagai kawasan industri dan perdagangan, kota pelabuhan internasional, kota perikanan, kota pariwisata dunia dan kota konservasi alam.

Event ini tentunya juga sekaligus untuk mendukung program Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dalam mewujudkan target tahun ini 12 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan 260 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air.

Arief Yahya menyambut baik diluncurkan Festival Pesona Selat Lembeh 2016 dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sulut, khususnya Kota Bitung. “Tahun tahun lalu Sulut dikunjungi sebanyak 1,8 juta wisnus dan 30 ribu wisman, 13.019 wisman dan 20.133 wisnus di antaranya mengunjungi Kota Bitung,” terang Arief Yahya.

Menurut Arief Yahya letak Kota Bitung sangat strategis karena secara internasional berada di bibir Pacific (Pacific Rim).

“Dengan ditetapkan sebagai international hub sea port dan KEK pengembangkan potensi kota ini sebagai kota industri, kota pariwisata dunia, dan kota konservasi alam akan lebih cepat,” pungkasnya seperti tertera dalam keterangan tertulisnya.

Berdasarkan pantauan TravelPlusIndonesia, kendati launching Festival Pesona Selat Lembeh 2016 ini dihadiri ribuan masyarakat asal Sulut, namun tetap saja terkesan masih “Jeruk Makan Jeruk”.

Andai saja venue acaranya digelar di public space seperti mall strategis maupun pusat-pusat keramaian lain, misalnya lapangan depan Museum Fatahillah, lapangan Monas, dan lainnya tentu gaungnya akan lebih luas karena juga ditonton masyarakat diluar orang-orang Sulut.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & dok.humas kemenpar


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP