. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 13 September 2016

Ini Faktor yang Bikin Selat Lembeh Bakal Menyusul Kepopuleran Bunaken

Selama ini wisata bahari Sulawesi Utara (Sulut) identik dengan Bunaken. Maklum objek wisata bawah laut yang berada di seberang Kota Manado ini memang sudah lebih dulu kesohor namanya sebagai salah satu lokasi menyelam (diving) dan snorkeling terbaik yang dimiliki Sulut bahkan Indonesia.

Tak mau terlena dengan kepopuleran Bunaken, Pemprov Sulut didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar), berusaha memperkenalkan destinasi lain di Sulut yang potensi wisata baharinya tak kalah dengan Bunaken, yakni Selat Lembeh.

Untuk lebih memperkenalkan selat yang berada di seberang Kota Bitungini, sebuah even pun digelar yaitu Festival Peseona Selat Lembeh 2016.

Menpar Arief Yahya dalam siaran persnya saat me-launching even tersebut d Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenpar, Jakarta, Selasa (13/9) malam menjelaskan, hampir semua kabupaten dan kota di Sulut memiliki potensi yang besar di bidang berupa budaya (culture) dan daya tarik alam (nature) terutama wisata bahari di antaranya Bunaken yang menjadi ikon marine tourism Manado.

Dalam waktu dekat segera menyusul Selat Lembeh Bitung yang mulai populer sebagai surga macro photography bagi para divers karena di selat tersebut banyak dijumpai biota langka berukuran kecil atau endemik dan tidak ditemukan di tempat lain seperti pigmy seahorse, hairy frogfish, dan mimic octopus.

“Dengan promosi yang gencar antara lain melalui festival ini, Selat Lembeh lebih dikenal wisatawan dan menjadi ikon baru marine tourism Sulut,” kata Arief Yahya di damping Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Walikota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan aksesibilitas ke Bitung sangat mudah hanya 50 kilomter atau sekitar 1 jam dengan berkendaraan dari Bandara Samratulangi atau Kota Manado.

“Saat ini mulai banyak charter flight yang mendarat di Menado (seasonal) dari China, Macau dan Hongkong yang dilayani oleh airlines Lion Air, Citilink dan Sriwijaya Air. Posisi Juli 2016 mencapai 7.460 pax. Kita mengharapkan Kemenhub dan Kemenpar mendorong agar charter flight ini ke depannya menjadi regular flight,” kata Olly.

Maximiliaan Jonas Lomban menambahkan Kota Bitung memiliki keragaman obyek dan daya tariwisata wisata antara lain untuk leisure; menikmati keindahan pantai, resort dan hotel berbintang, homestay yang dikelola masyarakat dan pemandangan memukau dari Gunung Dua Sudara. 

Begitu juga untuk pesona bawah laut dengan snorkeling di pantai-pantai alami kota Bitung, termasuk kawasan Selat Lembeh yang memiliki 91 titik selam dengan aneka biota langka. 

Selain itu untuk wisata adventure Kota Bitung memiliki Cagar Alam Nasional Tangkoko sebagai rumah bagi ratusan mamalia, burung, reptil serta amfibi.

“Di Cagar Alam Tangkoko, kita bisa menemukan dua jenis primata endemic Sulut yang terancam punah, yaitu Yaki dan Tarsius,” kata Maximiliaan.

Bitung, lanjut Maximiliaan juga memiliki tiga kawasan ekowisata (Ekowisata Pintu Kota, Ekowisata Kareko, dan Ekowisata Pasir Panjang) untuk menyusuri hutan mangrove sekaligus menikmati keindahan pantai.

Kegiatan Festival Pesona Selat Lembeh 2016 sendiri akan berlangsung pada 6-10 Oktober 2016.

Even ini akan menampilkan rangkaian kegiatan antara lain opening ceremony, gelar pesona kuliner, panggung pesona budaya, Colorful Bitung Run 10K, underwater coral plantation, carnaval pakura hias, warna warni pesona Bitung, dan pesta rakyat.

Lalu apa lagi  yang dimiliki Selat dan Pulau Lembeh hingga bisa mengalahkan Bunaken? Ada dive site yang diberi nama Mawali Wreks, karena di dasar laut selatnya ada kapal karam Jepang Perang Dunia kedua.

Terumbu karangnya amat beragam antara lain seperti tersebut di atas. Lebih istimewa lagi Selat Lembeh merupakan salah satu dari 95 spot dive terbaik.

Ditambah sejumlah pantainya yang berserakan di pulau Lembeh dengan panorama menawan, antara lain Pantai Kahona, Pantai Salise, Pantai Pasir Panjang, Monumen Trikora di Batu Lubang, dan resort pantai di Pantai Puadean serta deretan pantai di pesisir Kota Bitung seperti Pantai Kambahu, Pantai Kanada, Pantai Walet, dan Pantai Kasawari.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.humas kemenpar

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP