. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 09 September 2016

Ini yang Bikin Lalare Orkestra Banyuwangi Raih PATA Gold Award 2016

Lalare Orchestra, sebuah kelompok kesenian musik tradisional dari Banyuwangi berhasil mendapatkan salah satu dari 4 Plakat PATA Gold Award yang diterima Indonesia dari ajang PATA Travel Mart (PTM) 2016.


Ketua Umum Sengker Kuwung Belambangan selaku perwakilan kesenian Lalare Orkestra, Antariksawan Jusuf mengatakan penghargaan kelas dunia ini akan makin meningkatkan pamor kesenian Banyuwangi di tingkat dunia.

“Award ini mudah-mudahan bisa menjadi penyemangat mayarakt dan seniman untuk terus mencintai dan menghidupkan kesenian daerahnya,” terangnya usai menerima penghargaan PATA Gold Awards 2016 untuk kategori Heritage and Culture di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Banten, Jumat (9/9).

Dia mencoba menerka-nerka mengapa Lalare Orkestra ini diganjar penghargaan tersebut. Menurutnya mungkin keunikan orkestra ini dilakoni anak-anak yang memainkan alat-alat musik.

Bukan alat-alat musik modern melainkan tradisional seperti gendang, saron, rebana, angklung, dan lainnya serta melantunkan lagu-lagu Banyuwangi. “Yang memainkan orkestra ini 100 anak-anak dari umur 8 sampai 13 tahun, dari pelajar SD hingga SMP. Mereka dikumpulkan dari beberapa sanggar,” jelas Antariksawan yang menjadi penulis makalah untuk orkestra ini.

Moch. Syaiful sang pelatih Lalare Orkestra menambahkan award yang berhasil diperoleh Banyuwangi ini berdasarkan penampilan Lalare Orkestra pada tanggal 1 Agustus 2015 lalu di Banyuwangi.

“Rencananya tanggal 24 September 2016 ini, Lalare Orkestra akan tampil dalam even Festival Anak-Anak di Taman Belambangan, Banyuwangi pada malam hari,” terang Syaiful yang juga berprofesi sebagai guru SMP ini.

Menurut Syaiful, Lalare Orkestra ini terbentuk baru satu tahun lalu. “Setelah latihan selama enam bulan di tempat yang berpindah-pindah, akhirnya Lalare Orkestra tampil kali pertama di acara Pemkab, dan ternyata diminati Bupati Banyuwangi Azwar Anas ketika itu dan diminta beliau untuk tampil di Banyuwangi Festival tahun lalu,” terang Syaiful.

Kata Syaiful melatih anak-anak bermain orkestra dengan alat-alat musik tradisional butuh kesabaran tinggi.

“Itu tantangannya, harus sabar. Maklum namanya juga anak-anak, kadang masih suka wara-wiri, main-main dan sebagainya,” akunya.

Selain kategori Heritage and Culture, Indonesia juga mendapat award di ajang PTM 2016 untuk 3 kategori lainnya yakni kategori Marketing-Primary Government Destination, Travel Journalism (travel photograph), dan kategori Travel Journalism (industry business article).

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
Foto: adji & dok kemenpar

1 komentar:

syaiful 9 September 2016 pukul 20.07  

24 sept 2016 tampil di Gesibu Belambangan , dalam event festival banyuwangi 2016

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP