. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 23 Agustus 2016

Tiga Daya Tarik Wisata Ini Jadi Andalan Kabupaten Buton untuk Kalahkan Dua Pesaingnya

Daya tarik wisata (DTW) Kabupaten Buton di Sulawesi Tenggara (Sultra) cukup banyak. Sadar akan keterbatasan dana, infrastruktur, SDM, akhirnya Pemkabnya memfokuskan tiga utama DTW yang jadi andalan, yakni hutan, bahari terutama diving dan pantainya, lalu desa-desa adat dengan beragam budayanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kabupaten Buton La Ode Zainudin Napa mengatakan penentuan ketiga DTW tersebut juga berdasarkan dua pesaing terdekatnya di sektor pariwisata, yakni Kabupaten Wakatobi dan Kota Baubau yang juga memiliki DTW unggulan.

"Kita mengandalkan kawasan hutan Lambusongo, kalau Wakatobi diving-nya sedangkan Kota Baubau Benteng Kesulantanan Buton-nya," ujar Zainudin di Takawa, yang menjadi  pusat kegiatan Festival Budaya Tua Buton 2016 di Kabupaten Buton, Senin (22/8).

Kenapa Hutan Lambusongo? karena Wakatobi dan Kota Baubau tidak memiliki. Menurut Zainudin, diving jadi unggulan kedua DTW Kabupaten Buton karena Wakatobi juga menjadikannya sebagai unggulan utama DTW-nya.

Padahal DTW diving Buton tak kalah dengan Wakatobi. Ada 37 spot diving yang ada di Kabupaten Buton dan itu tersebar antara lain di Teluk Pasar Wajo, Wabula, sampai Tanjung Pemali dengan aneka karang cantik dan bergama ikan hias, seperti mandarin fish.

Spot diving-nya yang terbagus, lanjut Zainudin adanya di Teluk Pasar Wajo. “Banyak ikan mandarin fish-nya. Di spot ini penyelam yang turun, langsung dikerumuni mandarin fish. Bahkan kita bisa melihat mandarin fish kawin. Kalau di tempat lain harus menyelam 4 meter baru ada ikan Mandarin Fish. Itu pun 2 atau 3 ekor saja,” terang Zainudin.

Kabupaten Buton juga sebenarnya punya obyek wisata sejarah berupa benteng-benteng tua yang tersebar di 7 kecamatan. Namun berukuran tidak sebesar Benteng Kesultanan Buton-nya Kota Baubau. Oleh karena itu benteng-benteng di Kabupaten Buton tidak jadi andalan utama, hanya sebagai DTW pendukung.

Hutan Lambusango, lanjut Zainudin dijadikan andalan utama karena setiap tahun mampu menjaring wisman sebanyak 800 orang per tahun, terutama asal Eropa, terlebih Inggris. “Mereka dikoordinior LSM Wallacea yang berkantor pusat di Inggris, yang datang ke Hutan Lambosango setiap tahun,” ujar Zainudin.

Lambosango merupakan hutan tropis sekaligus hutan adat bagi masyarakat Kabupaten Buton. hutannya masih terjahga dan menjadi paru-paru dunia. "Di dalamnya  ada beragama jenis pohon dan hewan, dan  juga ada air terjun," terang Zainudin.

Untuk pantai, Kabupaten Buton mengandalkan Pantai Wabula yang berada di Desa Adat Wabula. Pantai ini ber-sunset menakjubkan dan memilik beberpa spot diving. Satu lagi Pantai Kogano yang tengah disiapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata memiliki bentangan pantang sepajang 2 kilometer.

Keistimewaan pantai yang berjarak sekitar 80 Km atau sekitar 2 jam waktu tembuhnya dengan mobil dari Pasar Wajo (Ibukota Kabupaten Buton-red) ini berpasir putih dan halus dengan bentangan sepanjang 2 kilometer. Selain itu ada telaga kecil yang dihuni ratusan undang merah, dan batu belah, dan goa vertikal yang pernah dituruni turis asing.

Menurut Zainudin ketiga andalan Kabupten Buton yakni hutan, bahari (diving dan pantai),  dan desa-desa adat berikut budayanya, sedang dibenahi, baik infrastruktur jalan, sarana dan prasarana pendukung seperi gerbang masuk, dan lainnya.

Kepala Badan Kominfo Kabupaten Buton M. Taufik Tombuli mengatakan pihaknya juga akan terus bersinergi dengan Disbudpar Kabupaten Buton untuk mengkomunikasikan dan meninformasikan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pariwisata termasuk bekerjasama dengan pihak media.

“Kami juga akan terus memperbaiki fasilitas terkait kemudahaan komunikasi. Keinginan kami sinyal HP semakin bagus dan akses internet semakin cepat di Kabupaten Buton,” terangnya.

Pihak Kominfo, lanjut Taufik juga berkeinginan agar ada lokasi-lokasi di Kabupatan Buton yang gratis WiFi termasuk di sejumlah objek wisatanya.

“Untuk tahap awal, kami rencanakan WiFi free di kawasan perkantoran Takawa, sekitar Pasar Wajo,  dan lokasi sentra kuliner yang biasa digunakan anak-anak muda berkumpul,” pungkas Taufik.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP