. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 22 Agustus 2016

Pantai Koguna Calon Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Kabupaten Buton

Tak mau kalah dengan Kabupaten Wakatobi tetangganya, Kabupaten Buton di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyiapkan kawasan Pantai Koguna untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan menyiapkan badan usaha khusus yang akan menangani pembangunan dan pengelolaan kepariwisataannya.


“Namanya kawasan Pantai Koguna, luasnya sekitar 2.000 hektar,” kata Bupati Buton Umar Abdul Samiun kepada TravelPlusIndonesia di Takawa, Pasarwajo, Kabupten Buton, Senin (22/8) malam usai memantau gladi resik 10.000 penari kolosal yang akan tampil di puncak acara Festival Budaya Tua Buton 2016.

Menurut Umar lokasi Pantai Koguna di Kecamatan Lasalimu Selatan berhadapan dengan Kabupaten Wakatobi yang sudah lebih dulu ditetapkan sebagai salah satu dari 10 destinasi prioritas atau disebut Bali Baru.

Pantai Koguna, lanjut Umar disiapkan untuk menjadi KEK Pariwisata Buton, karena secara demografi kawasan ini strategis posisinya berdekatan dengan Wakatobi. “Kalau dengan menggunakan kapal motor cepat jarak tempuh selama 30 - 45 menit,” terangnya.

Jika Pantai Koguna sudah ditetapkan sebagai KEK Pariwisata, sambung Umar pasti akan mempercepat pembangunan infrastrukturnya yang akhirnya bermuara pada peningkatan kunjungan wisatawan, baik bagi Buton maupun Wakatobi mengingat kedua wilayah tersebut memiliki keistimewaan daya tarik wisata masing-masing.

Umar menerangkan Wakatobi mulanya memang bagian dari Pulau Buton yang kemudian mengalami pemekaran menjadi kabupaten sendiri. Pulau Buton mengalami pemekaran hingga saat ini menjadi 4 kabupaten/kota yaitu Kota Bau-Bau, Kabupaten Buton, Kabupaten Wakatobi,  Kabupaten Bombana, dan Kabupaten Buton Tengah serta Kabupaten Buton Selatan.

"Sebenarnya Wakatobi dulu bagian terkecil dari Pulau Buton. Hanya saja Wakatobi pandai mengekspos. Ini memicu kami untuk mengambil langkah supaya potensi Buton terpublikakasikan secara terpadu seiring dengan dinamisasi dunia kepariwisataan," ungkap Umar pada kesempatan berdialog dengan para jurnalis ibukota yang sedang mengikuti kegiatan Press Tour yang diselenggarakan oleh Biro Hukum dan Komunikasi Publik, Kementerian Pariwisata untuk meliput Festival Budaya Tua Buton 2016.



Kata Bupati Umar, daya Tarik Wakatobi berada di karang-karang laut yang cantik. Namun Kupaten Buton pun memiliki karang yang tak kalah cantiknya.

Hal ini dibuktikan dengan pernyataan 11 penyelam professional yang diundang untuk melakukan penyelaman selama 2 bulan untuk melihat potensi kekayaan laut Buton.

Mereka menyelam dari Teluk Pasar Wajo, Wabula, sampai Tanjung Pemali, Berdasarkan beberapa hasil penelitian bahwa, spesies biota laut di Buton lebih banyak daripada Wakatobi.

Bahkan, ternyata beberapa operator diving di Wakatobi menjual paket diving di Buton. "Artinya wisatawan diajak menyelamnya di sini, di perairan sekitar Teluk Wabula. Jaraknya memang hanya beberapa jam, sekitar 1,5 jam dengan jetfoil. Selain itu, spesies ikan yang sering dipromosikan diving operator Wakatobi, banyak pula terdapat di perairan Buton, antara lain mandarin fish," ungkapnya.

Daya tarik wisata Buton yang unggul lainnya, lanjut Umar adalah banyaknya kampung adat yang memiliki kehidupan masyarakat dan budaya yang khas, antara lain di  Desa Wabula.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buton La Ode Zainudin Napa menambahkan kawasan Pantai Koguna sangat pantas dijadikan KEK Pariwisata.

“Pantai ini punya daya tarik tersendiri, selain masih asri juga pantainya berupa hamparan pasir putih dan bersih sepanjang 2 kilometer. Lautnya juga biru dan ada deretan pohon cemara pantainya,” ujarnya.

Di dekat kawasan Pangai Koguna, lanjut Zainudin ada gua dan juga telaga kecil di antara mangrove dan batuan karang yang dihuni udang merah.

Menurut Zainudin pantai berjarak sekitar 80 kilometer atau 2 jam dengan menggunakan mobil atau sepeda motor dari arah Ibukota Kabupaten Buton, Pasarwajo ini juga menjadi andalan daya tarik wisata Kabupaten Buton, selain Hutan Lambusango dan sejumlah desa adat dengan budayanya.

Zainudin berharap dengan dijadikannya kawasan Pantai Koguna sebagai KEK Pariwisata juga akan mewujudkan keinginan besar Pemkab Buton memiliki bandara tersendiri. tidak tergantung lagi dengan Kota Baubau. 

“Sampai saat ini pengunjung yang datang ke Kabupaten Buton lewat udara melalui Bandara Betoambari yang ada di Kota Baubau, tetangga terdekat Kabupaten Buton,” jelasnya.

Penetapan KEK Pariwisata, sambung Zainudin juga akan mempercepat investor masuk untuk membangun sarana pendukung (amenitas) seperti perhotelan dan lainnya.

“Kabupaten Buton masih kekurangan akomodasi hotel. Saat ini baru ada sejumlah homestay dan hotel kelas melati yang jumlah kamarnya sekitar 100 kamar,” akunya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
Foto: adji & kominfobuton

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP