. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 19 Agustus 2016

Ritual-Ritual Kuno Ini Jadi Daya Pikat Festival Budaya Tua Buton 2016

Festival Budaya Tua Buton 2016 di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai berlangsung hari ini, Jumat (19/8). Acara pembukaannya diawali pameran pembangunan yang dipusatkan di Takawa sebagai lokasi kawasan perkantoran baru Kabupaten Buton. Namun yang menjadi daya pikat utama festival tahunan ini adalah suguhan ritual-ritual kunonya yang merupakan warisan nenek moyang masyarakat Buton sejak ratusan tahun silam.


Festival Budaya Tua Buton identik dengan suguhan sejumlah tradisi budaya tua masyarakat Buton berupa ritual.

Ada Posuo atau ritual pingitan anak gadis yang sudah masuk akhil balik, Pekande-kandea atau ritual makan bersama dengan talang atau dulam besar berkaki dari kuningan yang diisi aneka makanan tradisional khas Buton, dan Pidole-dole atau ritual ‘imunisasi’ bayi lokal khas orang Buton.

Ritual-ritual itu tak pernah luput dalam setiap gelaran Fetival Budaya Tua Buton yang sudah dilaksanakan selama 3 tahun berturut-turut. Boleh dibilang ketiganya merupakan ciri khas sekaligus kekuatan dan daya tarik festival ini.

Pada 2013, atau tahun pertama penyelenggaraan festival ini, Pemkab Buton berhasil mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) No: 6105/MURI/VIII/2013 yang dianugrahkan kepada Bupati Buton atas pemrakarsa dan penyajian pesta adat Pekande-kandea dengan jumlah 1090 talang atau dulam berkaki.

Pada tahun kedua (2014), Pemkab Buton kembali meraih penghargaan rekor MURI dengan No: 6592/R.MURI/VIII/2014 yang ditandatangani langsung ketua umum MURI Dr (HC) Jaya Suprana dan diserahkan oleh Senior Manager Museum Rekor Dunia Indonesia, Paulus Pangka SH. Penghargaan tersebut diraih Pemkab Buton atas penyajian talang sebanyak 2009 dan berhasil memecahkan rekornya sendiri pada 2013 dengan 1090 talang.

Tahun lalu (2015) juga diisi dengan acara Ritual Pekande-kandea dengan menyediakan 2.000 talang yang berisi aneka makanan dan penganan khas Buton. Selain itu pameran pembangunan, menyambut Sail Tomini, Pidole-dole sebanyak 1.000 bayi, dan Posuo atau pingitan yang berjumlah 500 gadis lebih.

Dan tahun ini, Festival Budaya Tua Buton 2016 dipastikan akan ada Ritul Tandaki atau sunatan massal sebanyak 500 bocah laki-laki.

Ritual Pekande-kandea juga jadi unggukan festival tahun ini yang menyediakan 2.000 talang. Maklum di ritual satu ini pengunjung baik itu pejabat mulai dari gubernur dan seterusnya, tokoh masyarakat, warga bahkan wisatawan nusantara dan mancanegara dapat langsung ikutan duduk di depan talang bahkan meminta disuapin oleh gadis cantik, penjaga Talang yang mengenakan pakaian tradisonal.

Selain pameran pembangunan, Tandaki, dan Pekande-kandea, Festival Budaya Tua Buton tahun ini juga akan disemarakkan dengan suguhan tarian kolosal yang melibatkan 10.000 penari. Mereka akan menarikan beberapa tarian tradisonal Buton yang sudah dimodifikasi.

Jumlah penari tahun ini terbilang lebih sedikit dibandingkan dengan festival tahun-tahun sebelumnya. Kenapa? Karena dua daerah telah memisahkan diri dari Kabupaten Buton, yaitu Kabupaten Buton Tengah dan Kabupaten Buton Selatan. Otomatis jumlah pelajar SMP dan SMA yang akan menjadi penari ikut berkurang. Disamping itu juga ada hiburan yang menampilkan artis Ibukota.

Menurut Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun Festival Budaya Buton 2016 bertujua mengajarkan para generasi muda untuk mengenal sejarah dan budaya leluhur orang Buton. Festival ini, lanjut Samsu Umar menjadi suplemen budaya dalam rangka membentuk karakter dan jiwa anak-anak yang lebih baik.

Kepala Dinas Pariwisata Buton, La Ode Zainudin Napa mengatakan Festival Budaya Buton sudah masuk kalender even Pariwisata Nasional.

Menurut Zainudin dari 9 agenda kegiatan pariwisata yang diusulkan ke pusat (Kementerian Pariwisata) oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Sultra, hanya 3 yang lolos masuk menjadi agenda Nasional, salah satunya adalah Festival Budaya Tua Buton.


Guna menjaga keamanan Festival Budaya Tua Buton 2016 yang akan berlangsung hingga tanggal 24 Agustus ini, Polres Kabupaten Buton mengerahkan 280 personil.

Nah, Anda ingin melihat ritual-ritual kuno khas masyarakat Buton? Datanglah ke Buton dan saksikan festival budaya tuanya yang ke-4 tahun ini.

Berdasarkan pantauan TravelPlusIndonesia, setiap penyelenggaraan Festival Budaya Tua Buton selalu diminati wisatawan, bukan hanya lokal dan nusantara pun wisatawan mancanegara (wisman) terutama dari Eropa dan Australia.

Mereka terutama terpikat dengan suguhan ritual-ritual kuno masyarakat Buton dan tentu saja melihat persembahan tarian kolosal serta mencicipi aneka kuliner tradisionalnya seperti lapa-lapa, ayam nasu wolio, kue epu-epu, dan lainnya.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP