. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 07 Agustus 2016

Ini Hitung-Hitungan Ala DPR Buat Anggaran Kemenpar Jaring 20 Juta Wisman

Pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) 20 juta pada tahun 2019. Tentu selain strategi dan sinergi berbagai kementerian dan pihak terkait, juga dibutuhkan kucuran dana. Berdasarkan hitung-hitungan DPR RI, sekurangnya dibutuhkan sekitar Rp 4 triliun untuk meraup target itu.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ferdiansyah menjelaskan munculnya angka tersebut usai mengikuti jumpa pers terkait Rapat Koordinasi (‎Rakornas) Perguruan Tinggi Pariwisata se-Indonesia 2016 di Hotel Golden Tulip Bay View, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (3/8) malam.

Menurutnya dengan estimasi kebutuhan biaya per wisman itu USD20, itu berarti dengan 20 juta wisman dibutuhkan USD400 juta atau sekitar Rp4 triliun.

Ferdiansyah menegaskan pihaknya akan mendukung penuh target tersebut dari sisi anggaran. Namun dia masih ingin melihat kebutuhan kementerian-kementerian lain, sebab Komisi X punya mitra kerja bukan hanya dengan Kemenpar, tapi juga dengan Kemenpora, Kemendikbud, Kemenristek Dikti, dan lainnya yang juga butuh dukungan dana. “Jadi harus adil juga dengan yang lain,” ujarnya.

Kata Ferdiansyah, target mendatangkan wisman 20 juta hingga 2019, bukan jadi tugas Kemenpar saja. “Ini gawean ramai-ramai, dan harus didukung kementerian dan pihak terkait lain,” tegasnya.

Pihak terkait lain disini, lanjut Ferdiansyah termasuk perguruan tinggi dan media. “Keduanya punya peran besar dalam meningkatkan kunjungan wisman. ‎Perguruan tinggi mencetak SDM pariwisata yang berkompetensi tinggi. Sedangkan media, menginformasikan hal-hal baik agar wisman tertarik datang,” terangnya.

Soal estimasi jumlah anggaran Rp 4 triliun seperti yang disampaikan oleh politisi dari partai Golkar tersebut, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kemenpar, Prof. Dr. Ir. I Gde Pitana menilai sudah cukup.

Menurut Pitana Indonesia butuh anggaran yang cukup untuk bisa menggenjot wisman dan menggapa target itu. “Kenapa? Karena destinasi kita banyak dan sangat luas sehingga wajar butuh dana besar,” ungkapnya.


Sebelumnya di kesempatan lain Pitana menjelaskan pihaknya akan memanfaatkan anggaran yang tersedia buat menggencarkan program hard selling.

Utamanya dengan mengedepankan peran digital marketing untuk kegiatan promosi dan kerjasama dengan para stakeholders seperti airlines, wholesalers, dan tour operator/travel agent besar dalam meraih pasar potensial di mancanegara.

Program hard selling ini, lanjutnya sebagai terobosan untuk meningkatkan kunjungan wisman sesuai target 12 juta wisman pada 2016.

Program hard selling sesuai arahan Menteri Pariwisata Arief Yahya, sambungnya akan mempunyai porsi lebih besar dibandingkan dengan program branding Wonderful Indonesia dan program advertising.

“Semester kedua 2016 ini, kami akan lebih banyak melakukan program hard selling atau penjualan langsung dengan porsi 50 %, dibandingkan branding dan advertising yang hanya 30% dan 20%,” ungkapnya.

Sebelumnya juga tersiar kabar RAPBN-P 2016, Kemenpar mendapat pemotongan anggaran sebesar Rp 784 miliar. Semula, anggaran Kemenpar dalam APBN 2016 sebesar Rp 5,4 triliun, dengan adanya pemotongan menjadi Rp 4,6 triliun.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP