. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 02 Agustus 2016

Ini Dia Ragam Keistimewaan Lomba Lari Toraja Marathon 2016

Lomba lari berlabel Toraja Marathon 2016 bakal diselenggarakan di dua kabupaten Sulawesi Selatan (Sulsel) yakni Tana Toraja (Tator) dan Toraja Utara (Torut). Even yang akan berlangsung pada 13 Agustus mendatang ini memiliki sederet keistimewaan, meskipun baru pertama kali digelar.

Keistimewaan pertama, even ini merupakan paduan wisata dengan olahraga (sport tourism). Jadi dipastikan bukan hanya sekadar lomba lari marathon namun juga ada suguhan pesona alam dan eksotika budaya serta aneka produk buatan/kerajinan tangan dari kedua kabupaten bertetangga itu.

Dengan kata lain lomba lari ini marathon ini tidak sekadar adu cepat berlari saja, tapi ada misi mempromosikan Toraja sebagai tujuan wisata budaya maupun wisata alam dan olahraga petualangan atau adventure sport-nya.

Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal, Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Raseno Arya mengatakan para peserta Toraja Marathon 2016 dan juga wisatawan yang datang dapat menikmati aneka kuliner khas Tator dan Torut di even ini.

“Nanti akan ada festival kuliner khas Toraja untuk menyemarakkan even di sana,” kata Raseno Arya dalam jumpa pers persiapan Toraja Marathon 2016 di Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Selasa (2/8).

Para pelari dan wisatawan juga akan dimanjakan dengan pemandangan alam pegunungan yang indah khas Toraja. “Di sana mereka bisa melihat pemandangan seperti Negeri di Atas Awan,” ungkapnya.

Even yang baru pertama kali diadakan ini, dipastikan akan menambah jumlah even wisata dan budaya yang ada di Tator dan Torut.

Menurut Raseno selama ini even sport tourism lari marathon baik tingkat nasional dan internasional sebagian besar diselenggarakan di Indonesia Barat terutama di Jawa. “Kali ini giliran Susel sebagai salah satu destinasi utama di Indonesia Timur yang menjadi tempat penyelenggaraan,” kata Raseno.

Kendati baru kali pertama, even ini langsung bertaraf internasional, bahkan tercatat sebagai lomba marathon berkelas dunia pertama di kawasan Indonesia Timur.

Race Director Toraja Marathon 2016, Lexi Rohi menambahkan jumlah pelari asing yang ikut serta ada sekitar 16 pelari dari 8 mancanegara yang sebagain besar mengikuti lomba untuk kategori 23 K dan 42 K. “Ini memang sesuai yang kita targetkan. Kalau untuk kategori 5 K dan 10 K diutamakan untuk pelari lokal dan nasional,” terang Lexi.

Menurut Lexi seluruh peserta yang ikut lomba lari marathhon ini harua mendaftar dan bayar, termasurk pelari asing. "Semua lomba lari yang kami selenggarakan berbayar. Uang pendaftaran itu digunakan antara lain untuk hadia bagi para pemenang," ungkapnya.

Meski berbayar, peserta yang sudah mendaftar, sambung Lexi sudah banyak, termasuk dari mancanegara.

Kata Lexi, rute Toraja Marathon 2016 sekitar 50 persen menggunakan jalur poros antar provinsi. “Jadi menggunakan jalan raya utama. 50 persennya lagi jalur jalan desa. Tapi yang sudah dibeton, bukan jalan tanah ataupun jalan kampung,” tambah Lexi.

Lexi menilai kendati 50 persen jalannya berada di pelosok namun kondisinya sudah cukup bagus dan layak buat lomba lari marathon ini.

Keistimewaan berikutnya, hampir semua rute yang dilauai adalah rute objek wisata antara lain desa wisata dan Londa yang dikenal sebagai objek wisata pemakaman orang Toraja.

“Kalau pelari yang tujuannya mengejar podium atau piala tentu tidak sempat berfoto-foto di masing-masing objek wisata yang dilalui. Tapi bagi peserta yang semangatnya datang untuk berlari sekaligus berwisata, tentu bisa menikmati objek-objek wisata yang dilewati dengan ber-selfie ria sejenak,” terang Lexi.

Even ini juga punya misi dan tujuan istimewa, yakni selain menjadi media promosi pariwisata yang efektif bagi kedua kabupaten tersebut, juga sebagai titik tolak dan milestone kebangkitan pariwisata Tator dan Torut.

Menurut Raseno even ini bertujuan untuk mengangkat kembali Toraja yang pernah berjaya menjadi ikon pariwisata Sulsel dan bahkan pernah menjadi salah satu andalan destinasi wisata nomor dua setelah Bali pada era tahun 1980-an.

Bukan cuma itu, even ini juga mendapat dukungan promosi dari Kemenpar sehingga misinya juga sekaligus mendukung program pariwisata nasional Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia dalam mencapai target kunjungan 12 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 260 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air pada tahun ini.

Kata Raseno, penyelenggaraan olahraga yang paling sederhana dan banyak digemari masyarakat ini akan mendatangkan kunjungan wisatawan dalam jumlah besar ke Tator dan Torut sekaligus membangkitkan perekonomian masyarakat setempat melalui kegiatan pariwisata.

“Para peserta, wisatawan lokal, domestik, dan mancanegara tentunya akan mengeluarkan uang untuk transportasi, akomodasi, maupun cinderamata sehingga secara langsung ikut menggerakkan perekonomian masyarakat,” kata Raseno.

Dampak dari direct impact dan media value Toraja Marathon ini, lanjut Rasenon pada akhirnya akan terjadi peningkatan kunjungan wisatawan ke Toraja yang tahun 2015 lalu sebanyak 98.498 wisatawan terdiri 82.767 wisnus dan 15.731 wisman menjadi tumbuh 23%.

Keistimewaan berikutnya, Toraja Marathon 2016 yang diselenggarakan oleh kedua pemkab berkerjasama dengan Exotica Toraja dan Running Explorer ini akan melombakan 4 kategori yakni; 5K, 10K, half marathon 21K, dan full marathon 42K dengan jenis lomba terdiri road marathon dan mix semi trail marathon dengan total hadiah sebesar Rp 200 juta.

Untuk kategori 5K dan 10K akan start di Rantepao Kabupaten Toraja Utara, sementara untuk kategori marathon akan start di Makale Tana Toraja dan akan finisih di Rantepao.

Raseno menambahkan even ini akan diikuti 1.000 perserta baik dari kalangan atlet amatir dan profesional, wisatawan (wisnus dan wisman), warga Toraja, dan Sulsel.

Kata Raseno, Kemenpar akan terus mendorong kegiatan sport tourism internasional di Tanah Air seperti TdS, Tour de Banyuwangi Ijen , Tour de Bintan (TdB), Tour de Flores (TdF), Musi Tributon, Jakarta Marathon, maupun sebagai tuan rumah penyelenggaraan ajang olahraga internasional MotoGP 2017 dan Asia Games yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang pada 2018 mendatang.

“Semua itu dilakukan karena memberikan dampak direct impact dan media value yang tinggi dan mempercepat kemajuan pariwisata daerah,” pungkasnya.

Ningsih, salah satu perwakilan pelari peserta Toraja Marathon 2016 berharap even ini bisa digelar setiap tahun. “Saya dan beberapa pelari sebelumnya sudah mendaftar salah satu lomba marathon di luar negeri. Tapi setelah mendapat informasi ada Toraja Marathon 2016, saya dan beberapa pelari lainnya membatalkan dan lebih memilih ikut Toraja Marathon 2016.

Menurut Ningsih Marathon Toraja punya banyak keistimewaan. “Ya salah satunya itu tadi, ada misi mempromosikan pariwisata Toraja untuk menjaring wisatawan,” aku Ningsih.





Acara jumpa pers persiapan Toraja Marathon 2016 ini dihibur penyanyi runner-up Indonesia Idol 2012, Kamasean Yoce Matthews alias Sean yang ternyata berasal dari Toraja.

Sean menyanyikan satu lagu berbahasa Toraja sambil memainkan gitar.

“Saya mau ikut acara ini sampai membatalkan agenda lain karena ingin memberi sumbangsih sebagai orang Toraja. Setengah darah saya mengalir darah orang Toraja dari Papi, setengah lagi darah Batak dari Mami saya. Jadi saya ikutan acara ini, biar saya tahu dan menghargai asal usul dari daerah mana saya berasal,” ungkap Sean didampingi Papinya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis) 
Foto: adji & rudi-humaskemenpar

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP