. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 29 Agustus 2016

Incar Wisatawan dan Investor, Festival Pesona Bahari Kepulauan Togean Kembali Digelar

Festival Pesona Bahari Kepulauan Togean, tahun ini kembali digelar Pemkab Tojo Una-Una (Touna), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan dukungan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Festival ke-12 yang berlangsung 27-31 Agustus ini bertujuan untuk menjaring wisatawan dan investor.

“Yang pasti tujuannya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan baik wisman maupun wisnus,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Kemenpar Esthy Reko Astuti, seperti tercantum dalam rundown live talkshow di salah satu TV swasta pertengahan Agustus bersama H. Longki Djanggola selaku Gubernur Sulteng.

Rundown live talkshow terkait pelaksanaan Festival Pesona Bahari Kepulauan Togean 2016 tersebut TravelPlusIndonesia peroleh dari Kabid Promosi Pariwisata Bahari, Kemenpar, Haryanto di Jakarta, baru-baru ini.

Tujuan lain festival tahun ini, lanjut Esthy untuk memperkenalkan potensi wisata yang ada di Kabupaten Touna dalam rangka menarik minat pengusaha untuk berinvestasi dan membangun industri pariwisata.

Kemenpar, sambung Eshy turut mendukung Festival Pesona Bahari Kepulauan Togean yang bertema “Indahnya Kepulauan Togean, Indonesiaku” ini, terutama dalam bentuk promosi even.

Sebanyak 15 acara akan menyemarakkan Festival Pesona Bahari Togean 2016, yang terbagai atas lomba dan non lomba.

Untuk kegiatan lomba antara lain lomba perahu layar, renang tradisional, perahu katinting, mancing, tarik tambang perahu, really foto human interest dan landscape, lari karung pantai, lagu daerah, peragaan busana daerah dari kulit kayu, seni bela diri kantao, kuliner, dan lomba stand pameran.

Sedangkan non lomba ada jelajah destinasi Kepulauan Togean yang bertujuan untuk mengenalkan seluruh objek wisata yang ada di Togean, lalu pameran batu akik, dan pameran pembangunan.

Berdasarkan informasi dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Touna, lanjut Esthy dengan adanya bandara baru di Ampana, maka target wisatawan tahun 2016 yang mengunjungi Kabupaten Touna dapat mencapai 30.000 orang baik wisatawan mancanegara maupun nusantara.

“Sementara kunjungan wisatawan pada penyelenggaraan Festival Pesona Bahari Kepulauan Togean tahun ini ditargetkan akan dikunjungi 100 wisman, 500 wisnus, dan 1000 wislok,” terangnya.

Data kunjungan wisatawan ke Kabupaten Touna pada tahun lalu untuk wisman mencapai 4.087 orang, sedangkan wisnusnya 222.732 orang. Sementara kunjungan wisman secara keseluruhan se-Sulteng tahun lalu 17.903 orang, wisnusnya 3.109.466 orang.

“Kami menghimbau masyarakat agar dapat menjaga kebersihan khususnya di wilayah pantai dan pesisir agar wilayah laut kita bebas dari sampah sehingga nyaman untuk dikunjungi wisatawan,” pesan Esthy.

Sebelum kerusuhan Poso, setiap bulan kepulauan ini dikunjungi 665 turis asing. Pasca kerusuhan, jumlahnya menurun drastis. Namun belakangan ini kembali meningkat kendati belum mencapai jumlah sebelum kerusuhan.

Biasanya lama tinggal wisman yang datang Kepulaun Togean antara 1-2 minggu. Dari sewa penginapan saja, warga yang memiliki homestay dan jenis penginapan lainnya dapat meraup pendapatan antara Rp200-500 ribu per orang per hari. 

Itu belum termasuk biaya makan tiga kali sehari dan sewa boat. Sedangkan untuk melakukan penyelaman, paketnya berkisar 20-40 dollar AS per orang sekali menyelam.

Festival Pesona Bahari Kepulauan Togean 2016 sudah dibuka secara resmi tanggal 27 Agustus oleh Wagub Sulteng H. Sudarto.

Esok malamnya Wakil Walikota Palu Sigit Purnomo Said alias Pasya Ungu menghibur warga Ampana dan sekitarnya dengan menyanyikan 4 lagu, kemudian disusul Norman Kamaru yang juga menyumbangkan suaranya.

Festival yang baru kali pertama digelar di Ampana, Ibukota Kabupaten Touna alias di daratan Pulau Sulawesi ini, karena sebelumnya selalu berlangsung di salah satu pulau di Kepulauan Togean akan ditutup tanggal 31 Agustus.

Berdasarkan pantauan TravelPlusIndonesia banyak perubahan positif Ampana sejak adanya festival ini. Kotanya semakin berdenyut, terasa lebih hidup dibanding tahun-tahun sebelumnya. Akomodasi semakin banyak, begitupun toko, warung makan dan resto. 

Bahkan Ampana sudah memiliki bandara meskipun baru bisa dilalui pesawat kecil berkapasitas belasan orang dan terbangnya baru seminggu tiga kali ke Palu dan sebaliknya.

Kasubbag Kependidikan dan Kerjasama Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung/NHI Jemmy A. Jacub menilai dukungan SDM pariwisata di Ampana khususnya dan Kabupatena Touna secara keseluruhan masih minim.

“Contohnya di beberapa rumah makan di Ampana, pelayanannya dinilai masih belum maksimal. Mungkin di antaranya masih belum memahami betul pentingnya apa itu sadar wisata dalam hal ini sapta pesona,” terangnya.

Jemmy menghimbau agar pihak terkait, dalam hal ini dinas pariwisata Kabupaten Touna dapat lebih pro aktif mensosialisasikan pentingnya sadar wisata/sapta pesona kepada seluruh pelaku industri wisata, termasuk pengelola dan pekerja di rumah makan dan resto.

Jemmy optimis jika kesadaran wisata di kalangan pelaku wisata termasuk masyarakat semakin baik, secara otomatis akan menambah daya tarik Ampana dan seluruh daerah di Kabupaten Touna sebagai sebuah destinasi wisata.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP