Empat Jenis Nasi Tradisional Ini Jangan Sampai Anda Lewatkan Saat Berwisata di Ende

Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), bukan hanya memiliki sejumlah Daya Tarik Wisata (DTW) kelas dunia antara lain Danau Kelimutu. Pun beragam kuliner khas, di antaranya empat jenis nasi tradisonal yang menjadi sumber karbohidrat bernilai plus bagi warga lokal. Beberapa tahun belakangan ini keempat macam nasi tersebut makin diminati wisatawan hingga namanya mulai me-Nasional.

Keempat jenis nasi tradisional khas Ende yakni Nasi Kuning, Nasi Kacang, Nasi Jagung, dan Nasi Ubi Cincang, disebut bernilai plus lantaran bukan cuma beras dan atau singkong sebagai bahan utama melainkan ada campuran bahan lainnya.

Nasi Kuning khas Ende yang hampir mirip dengan Nasi Kuning dari daerah lain seperti Nasi Kuning orang Betawi, Jawa, Banjar, orang Tasikmalaya, dan lainnya ternyata beda. Warna kuning pada Nasi Kuning orang Ende lebih pekat dan rasanya lebih gurih.

Seporsi Nasi Kuning Ende teridiri atas berbagai lauk, mulai dari telor sambal merah, ngeta, rumpu rampe, uta sesu atau sayut labuh kuning, dan ditambah  sambal belimbing.

Tak sulit menemukan jenis nasi yang bisa disantap baik untuk sarapan makan siang maupun makan malam.

Selain di sejumlah pasar tradisonal seperti Pasar Mbongawani, juga tersedia di Rumah Makan (RM) Khalilah yang menyajikan beragam makanan tradisonal khas Ende. Seporsi Nasi Kuning khas Ende yang disajikan di Rumah Makan Khalila cuma Rp 10 ribu.

Rumah makan milik Ibu Anisa (33) ini terletak di Simpang Lima Jalan Ahmd Yani, sekitar 10 meter sebelah kiri dari gerbang Bandara Haji Hasan Aroebaoesman, di Kota Ende.

Selain Nasi Kuning di rumah makan ini juga menjual tiga jenis nasi tradisional khas Ende lainnya, yakni Nasi Jagung, Nasi Kacang, dan Nasi Ubi Cincang.

Nasi Jagung Ende meskipun hampir sama dengan nasi jagung dari daerah lain yang sama-sama berbahan utama beras dan jagung ini, namun ternyata punya kekhasan tersendiri.

Nasi Jagung Ende merupakan campuran beras dengan jagung yang sudah digiling ditambah kacang, kelapa parut, garam dan minyak goreng sedikit.

Harga seporsi Nasi Jagung Ende dengan campuran beberapa lauk di RM Khalilah cuma Rp 13 ribu.

Lain lagi dengan Nasi Kacang Ende yang berbahan beras dicampur kacang hitam yang menimbulkan warna merah kehitam-hitaman, mirip seperti nasi merah.

Kacangnya direbus terlebih dulu baru kemudian di masukkan ke dalam beras yang sedang ditanak. Lalu dicampur dengan kepala parut dan garam secukupnya.

Seporsi Nasi Kacang dan campuran aneka lauk di RM Khalilah dipatok dengan harga Rp 15.000. Satu jenis nasi lainnya Nasi Ubi Cincang atau orang setempatnya menyebutnya Uwi Ai Ndota.

Kuliner khas dari Kabupaten Ende ini terbuat dari singkong yang dicincang lalu dikukus hingga matang. Tidak dicampur dengan beras.

Jenis makanan khas ini sempat nyaris punah, sangat jarang ditemukan dan jarang dikonsumsi masyarakat Ende. Padahal, Uwi Ai Ndota adalah makanan setara nasi yang kaya akan karbohidratnya.

Namun belakangan Ata Ende sudah kembali mengangkat Uwi Ai Ndota ke permukaan berkat pencanangan gerakan untuk kembali mengkonsumsi pangan lokal seperti jagung, umbi-umbian, pisang, dan kacang-kacangan sebagai makanan pengganti beras oleh pemerintah.

Bahan utama Ubi Cicang khas Ende dari singkong bekualitas baik. Kemudian dikupas dan dibelah lalu dicuci hingga bersih. Sslanjutnya singkong dipotong kecil-kecil dan dicincang dengan menggunakan dua bilah parang hingga halus.

Singkong yang sudah dicincang dimasukan ke wadah berikutnya. Kemudian masukkan air ke dalam wadah, diperas menggunakan kain serbet yang bersih.

Cincangan singkong yang sudah diperas airnya diorak-orik hingga merata lalu tambahkan garam halus secukupnya lalu diaduk sampai rata. Cicangan singkong itu dikukus dalam dandang kukusan sampai matang dan selanjutnya siap untuk dihidangkan.

Ubi Cincang Ende bisa juga dicampur kacang-kacangan yang sudah direbus terlebih dahulu hingga matang baru dikukus bersamaan.

Teman santap Ubi Cincang ini antara lain ikan kuah asam atau ikan kuah santan. Ikannya mengunakan ikan lokal seperti Ikan Soa atau Ikan Pari.

Seporsi Nasi Ubi Cincang di RM Khalila hanya Rp 15 ribu berikut beberapa lauknya. RM Khalilah salah satu RM yang menyajikan 4 jenis nasi khas Ende tersebut dan sejumlah kuliner bahan lainnya.

RM makan ini ikut berpartisipasi menjadi peserta pameran bertajuk Expo Kelimutu sebagai salah satu acara Sepekan Pesta Danau Kelimutu 2016 yang digelar Pemkab Ende dan didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dari tanggal 9-14 Agustus.

Di sela-sela meliput even tersebut, TravelPlusIndonesia (saya) sempat mencicipi keempat jenis nasi tradisional khas Ende produksi RM Khalilah di Expo Kelimutu dan di rumah makannya langsung.

Jujur saya lebih suka Nasi Kacang dan Cincang Singkongnya karena lebih unik dibanding 2 jenis nasi lainnya. Sampai saya membeli kacang hitam di salah satu pasar tradisional Kota Ende. Harganya Rp 30 ribu per satu Kg. Kacang hitam tersebut nanti buat campuran Nasi Kacang untuk saya bikin di Jakarta dan Lampung sepulang dari Ende.

Nah, kalau Anda berniat berkunjung ke Kota Pancasila Ende, yang pernah menjadi tempat pengasingan Presiden I RI Bung Karno, jangan lupa mencicipi 4 jenis nasi tradisional berikut lauk-pauknya. Pasti, kunjungan Anda jadi lebih sempurna.

Jangan khawatir, 4 jenis nasi Ende berikut beragam lauk-pauknya, semuanya halal. Pemilik dan pemasaknya Muslim, serta harganya pun terjangkau.

Sebagai saran, sebaiknya kalau ingin mencicipi keempatnya sekaligus secara bergantian, porsi masing-masing nasinya jangan terlalu besar, karena cepat mengenyangkan daripada nasi biasa.

Cara lainnya, sarapan dengan Nasi Kuning, makan siang dengan Nasi Kacang, makan malam dengan Ubi Cincang, dan besoknya lagi sarapan dengan Nasi Jagung dengan aneka lauk-pauk yang juga tradisional. Ah jadi komplit.., plit.., plit...

Selamat berwisata alam, budaya, dan berwisata kuliner tradisional khas di Ende.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembara

tropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)