. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 16 Juli 2016

Menpar: CEO-nya Committed, Tanjung Kelayang Jadi KEK dan Groundbreaking Tercepat

Selama ini Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya kerap menyanjung Tanjung Kelayang di Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tercepat. Alasannya setelah diteken Presiden Joko Widodo Meret 2016 lalu, lima bulan kemudian, tepatnya Agustus sudah ada pembangunan hotel. Menurutnya ini juga berkat gubernurnya respek dengan sektor pariwisata.


“Agustus 2016 ini akan ada groundbreaking hotel di KEK Tanjung Kelayang, tepuk tangan buat Gubernur Babel Rustam Effendi,” kata Arief Yahya disambut tepukan hangat sejumlah hadirin saat grand launching Festival Pesona Serumpun Sebalai Nusantara 2016 di Balairung Susilo Soedarman, gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Jumat (15/7).

“Itu yang selalu saya bilang, ketika CEO-nya committed, everything goes easy. Coba kalau gubernurnya lelet, ga mungkin itu terjadi. Ini gubernurnya ngejar-ngejar saya, kita ketemu terus jadi cepat selesai,” aku Arief Yahya memuji Gubernur Babel Rustam Effendi yang juga hadir di acara tersebut.

Menurut Arief Yahya peletakan batu pertama sebuah hotel di Tanjung Kelayang juga merupakan groundbreaking tercepat. “Tadi saya sudah hitung mulai 11 Maret, lalu lima bulan kemudian tepatnya Agustus 2016 ini sudah pelatekab batu pertaman pembangunan hotel. Ini sekali lagi karena gubernurnya committed,” tambah Arief Yahya seraya memanas-manasin pihak Bangka agar juga cepat melakukan hal serupa.

Kata Arief Yahya jika ada inverstor masuk ke sebuah kawasan maka setelah itu akselerasinya akan cepat dengan catatan investor tersebut punya big name atau punya nama dan reputasi besar.

“Saya sudah tahu clue-nya, ambil saja investor big name di situ (yang masuk ke kawasan-red). Siapapun itu, asal big name yang masuk, pasti akselerasinya akan cepat. Big name tidak boleh disebut disini. Ya international hotel-lah,” terang Arief Yahya.

Jika Tanjung Kelayang disebut-sebut Menpar Arief Yahya sebagai KEK sekaligus groundbreaking tercepat, bagaimana yang lain? Berarti ada KEK yang belum membangun apa-apa alias berjuluk KEK paling terlambat. Ketika disinggung soal itu, Arief Yahya tidak semerta-merta menjawabnya dengan semangat dan terang-terangan sebagaimana ketika dia menjelaskan predikat Tanjung Kelayang.

Kata dia, Indonesia terlalu luas. “Kalau menunggu CEO yang lelet, cuma buang waktu dan capek. Lebih baik kita dukung CEO-nya yang punya committed yang tinggi terhadap sektor pariwisata dan cepat kerjanya,” tegasnya.

Arief Yahya menambahkan banya keuntungan suatu daerah dijadikan KEK, salah satunya infrastruktur bisa masuk ke kawasan tersebut, sehingga proses pembangunan lebih cepat.

Tanjung Kelayang di Belitung, lanjut Arief Yahya merupakan satu dari 10 destinasi prioritas yang disebut-sebut Bali Baru yang dikebut infrastrukturnya dengan memperkuat 3A, yakni aksesibilitas, amenitas, dan atraksi.

Soal atraksi, Belitung tidak diragukan lagi karena punya banyak keunggulan dan keunikan. Pulau yang namanya mengangkasa berkat film Laskar Pelangi sampai akhirnya berpredikat sebagai Bumi Laskar Pelangi ini memiliki sejumlah pantai eksotis berpasir putih dengan laut yang jernih dan panorama bawah laut yang bagus, serta masih memiliki beberapa pulau di sekitarnya yang masih perawan.

Menurut Arief Yahya, banyak wisatawan menyebut Belitung sebagai Maldive-nya Indonesia. Keistimewaan lainnya aksesnya juga mudah “Jarak dengan Singapura, Batam, dan Bintan melalui Selat Karimata tidak terlalu jauh. Jadi yacht bisa bolak-balik berlayar,” ungkapnya.

Arief Yahya menjelaskan penetapkan KEK Tanjung Kelayang diproyeksikan akan mendatangkan 500 ribu wisatawan mancanegara (wisman) ke Belitung atau naik 50 kali lipat dari kunjungan wisman tahun 2014 dan sekaligus akan menjadi salah satu penompang target pemerintah mendatangkan 20 juta wisman pada 2019 mendatang serta membuka 100 ribu lapangan kerja baru dan menghasilkan devisa US$ 500 juta atau setara Rp 7 triliun.

Sebelumnya, KEK Tanjung Kelayang merupakan kawasan pantai berpasir putih berada di pesisir utara Pulau Belitung yang berjarak 30 km dari kota Tanjung Pandan. Di kawasan yang memiliki keunikan berupa bongkahan batu-batu granit besar ini telah dibangun fasilitas tambat kapal layar wisata (yacht) dan mulai dimanfaatkan para peserta sail internasional di antaranya Sail Indonesia yang berlangsung pada Maret 2015 lalu.

Seperti TravelplusIndonesia pernah kupas sebelumnya, Menpar Arief Yahya pada Februari 2016 lalu mengumumkan 10 destinasi pariwisata yang menjadi prioritas pemerintah pada 2016, yakni Danau Toba (Sumut), Tanjung Kelayang-Belitung (Babel), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jateng), Bromo-Tengger-Semeru (Jatim), Mandalika (Lombok-NTB), Labuan Bajo & Pulau Komodo (Flores- NTT), Taman Nasional Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).

Ketika itu Menpar mengistilahkan 10 destinasi wisata yang menjadi prioritas pemerintah tersebut sebagai "10 Bali Baru". Namun sampai saat ini masih banyak pihak yang belum memahami apa itu “10 Bali Baru”. Bahkan ada pihak yang langsung menolak karena tak mau dijadikan seperti Bali dengan alasan malah makin meninggikan popularitas Bali sebagai destinasi wisata andalan Indonesia.


Padahal Istilah "10 Bali Baru" itu menurut Arief Yahya ketika itu, tak lain tak bukan hanya makna kiasan untuk lebih untuk memberi tekanan agar "performance" masing-masing daerah itu bisa menyamai Bali yang setahun bisa mendatangkan empat juta wisatawan mancanegara.

Ke “10 Bali Baru” tersebut, lanjut Arief Yahya sebagai terobosan dalam mengembangkan destinasi yang memiliki daya saing global tinggi.

“Kita harapkan dari pembangunan 10 destinasi prioritas ini akan diperoleh 8,5 juta wisman. Pembangunan fasilitas labuh yacht di KEK Tanjung Kelayang, juga merupakan bagian dari program percepatan akselerasi dalam rangka mencapai target 20 juta wisman pada 2019 mendatang,” ungkapnya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
Foto: adji & agung humas-kemenpar

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP