. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 01 Juli 2016

Kemenpar Cetak Kader Pariwisata di Perguruan Tinggi Lewat "Pariwisata Goes to Campus"

Siapa bilang Kementerian Pariwisata (Kemenpar) cuma getol benahi destinasi prioritas dan gencar berpromosi, sementara urusan SDM Pariwisatanya diabaikan? Hemmm, tudingan itu jelas keliru. Salah satu buktinya, pasca-Lebaran nanti Kemenpar bakal menjalankan program teranyarnya terkait peningkatan kualitas SDM pariwisata Indonesia. Nama program terbarunya itu ‘Pariwisata Goes to Campus”.

“Tujuan program ini untuk mencetak kader-kader pariwisata di perguruan tinggi dan melahirkan agen-agen perubahan atau agent of change bidang pariwisata ke arah yang lebih baik, dari masyarakat perguruan tinggi terutama mahasiswa,” jelas Deputi Bidang Kelembagaan Kepariwisataan Kemenpar, Ahman Sya kepada Travelplusindonesia di Jakarta, Jumat (1/7).

Menurut Ahman Sya ada dua alasan kenapa yang disasar mahasiswa dan kenapa yang dibidik perguruan tinggi? Pertama, lantaran di Indonesia predikat mahasiswa punya kredibilitas atau tingkat kepercayaan tinggi di masyarakat.

Alasan kedua, sejarah juga sudah membuktikan bahwa setiap perubahan ke arah yang lebih baik, itu selalu melibatkan mahasiswa mulai dari tahun 1908, 1928, 1946, 1966,1975, dan 1998, semua melibatkan mahasiswa.

“Jadi kalau semua mahasiswa terlibat dalam proses pengembangan perubahan program pariwisata, saya yakin program ini akan semakin dicintai oleh seluruh masyarakat dan akan semakin sukses,” terangnya.

Program ini, lanjut Ahman Sya rencananya mulai dilakukan pasca-Lebaran, sekitar Juli atau Agustus mendatang. Daerah pertama yang akan disasar, sambungnyaa kalau tidak ada aral melintang di Jawa Tengah yang memiliki destinasi priortitas Borobudur.

“Di sekitar destiasi tersebut kan banyak perguruan tingginya. Tapi saya belum bisa mengatakan nama perguruan tingginya, karena masih dalam tahap persiapan,” akunya.

Seusai membangun kader dari kalangan kampus di 10 destinasi prioritas tersebut, program ini juga akan dilanjutkan ke daerah atau kota lain terutama yang memiliki universitas dengan program pariwisatanya.

Kata Ahmansya tim yang akan turun tangan dalam program ini terdari dari gabungan akademi, industri, pemerintah, komunitas, dan media atau pentahelix, sebagaimana selalu disarankan Menpar Arief Yahya.

Adapun materi yang akan diberikan dalam program ini, intinya ada empat yaitu materi terkait destinasi, industri, pemasaran, dan SDM.

Materi SDM misalnya terkait dengan Sapta Pesona dan sebagainya. “Kalau nanti sudah tercipta kader-kader pariwisata di Indonesia, bayangkan bagaimana lebih hebatnya pariwisata kita ini,” terang Ahman Sya penuh semangat. 

Menurut Ahman Sya lagi, Pariwisata Goes to Campus ini merupakan program berat dan besar. “Program ini tidak semudah membalikkan tangan, karena kita ingin melahirkan kader-kadar unggul di bidang pariwisata,” terangnya.

Namun anggarannya yang dikeluarkan, lanjutnya terbilang murah. Satu kali kegiatan, misalnya secara swakelola Rp 200 juta lalu dipotong pajak menjadi sekitar Rp 167 juta untuk sekali seminar yang besar dengan melibatakan 200 orang lebih. “Itu sudah sangat murah,” ujarnya.

“Kalau 10 destinasi atau 10 lokasi atau 10 kampus, tinggal dikalikan saja 10 kali Rp 200 juta jadi hanya Rp 2 miliar. Itu tidak besar, padahal yang disasar kader. Kendati biayanya tidak besar, Insya Allah hasilnya luar biasa,” ungkapnya lagi.

Ahman Sya pun menjelaskan asal mula tercetusnya program Pariwisata Goes to Campus ini. Menurutnya program ini memang belum pernah ada sebelumnya. Idenya dari DPR RI lalu yang memutuskan Menpar Arief Yahya. 

“Detilnya begini, jujur ya  ini program baru dan Pak Menpar yang memutuskannya masih di bulan Juni, atas masukan dari DPR RI. Jadi idenya datang dari DPR. Kemudian DPR berkomunikasi dengan saya. Pihak DPR bertanya kepada saya apakah mungkin program-program pariwisata masuk kampus. Saya jawab sangat mungkin dan saya jelaskan juga bahwa kami punya kampus-kampus di bawah Kemenpar,” terang Ahman Sya.

“Lalu DPR menjawab, kalau begitu nanti kami akan usulkan di dalam forum supaya mendapatkan dasar hukum. Begitu diusulkan di dalam forum, Pak Menpar langsung setuju dan langsung memberi instruksi kepada saya untuk melaksanakan program ini. Saya jawab, siap laksanakan,” ungkapnya secara rinci.

Ahman Sya menambahkan bahwa program terbaru ini akan dilakukan secara berkelanjutan atau kontinyu sampai 2019. “Tentunya disamping melanjutkan kegiatan rutin deputi ini antara lain sertifikasi SDM pariwisata, pelatihan dasar, pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), rapat koordinasi perguruan tinggi pariwisata, dan rapat koordinasi SMK Pariwisata,” pungkasnya.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP