. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 25 Juni 2016

Ayo Daeng Jappa-Jappa ke Top of Celebes


Delapan tahun lalu, dari 20 pendaki gunung di Jakarta yang Travelplusindonesia tanyai pernahkah jalan-jalan (atau jappa-jappa dalam Bahasa Makassar) ke Sulawesi? Sebagian besar menjawab sudah. Tapi jawabannya terbanyak justru ke Bunaken-Manado, Pantai Losari-Makassar, dan Toraja. Kalau jappa-jappa ke gunung? Beberapa di antaranya menjawab pernah ke Gunung Bawakaraeng dan Lompobatang. Kalau ke Gunung Lompobatang? Heemmm.., cuma dua pendaki.


Ini membuktikan pendaki Jakarta ketika itu, belum begitu banyak yang melirik Latimojong sebagai sasaran pendakian yang kental aroma petualangannya. Namun beberapa tahun belakangan ini, semakin banyak pendaki Jakarta yang tergiur mendaki Latimojong.

Usut punya usut, salah satu faktor penguatnya lantaran Latimojong merupakan gunung yang masuk dalam The Seven Summits of Indonesia. Dengan ketinggian 3.450 Meter di atas permukaan laut (Mdpl), Latimojong tercatat sebagai gunung tertinggi kelima di Indonesia.

Gunung berbentuk pegunungan ini memiliki 9 puncak, terdiri atas 6 puncak berketinggian di atas 2.000 Mdpl yakni Puncak Sinaji (2.430 mdpl), Pantealoan (2.500), Bajaja (2.700), Sikolong (2.754), Latimojong (2.800), dan Pokapinjang (2.970 Mdpl).

Tiga puncaknya lagi berketinggian di atas 3.000 Mdpl, yakni Puncak Rante Kambola (3.083 Mdpl), Nenemori (3.397 Mdpl), dan Rante Mario (3.450 Mdpl) yang menjadi puncak tTertinggi di Pulau Sulawesi atau atapnya Sulawesi (Top of Celebes).

Melihat begitu banyak puncaknya dan luas cakupan wilayahnya, tak heran kalau banyak orang menjulukinya “The Big Mountain”. Kalau Travelplusindonesia sendiri lebih senang menjulukinya “The Long Mountain”.

Faktor penguat lainnya, kondisi alam di jalur pendakian Latimojong beda dengan yang ada di Jawa.

Pendaki akan menemukan jalur pendakian antara lain berupa hutan montana atau hutan pegunungan dengan ekosistem hutan yang masih perawan atau alami. Jangan heran, saat mendaki terkadang akan menemukan sejumlah hewan langka seperti babi rusa, anoa, dan lainnya.

Hutan montana di sepanjang jalur pendakiannya menjadi kekhasan sekaligus tantangan tersendiri. Terlebih ketika melewati trek berselimut ranting-ranting pohon dan bebatuan licin.

Nama gunung ini ikut terdongkrak juga karena pernah menjadi tempat jatuhnya pesawat Aviastar, Oktober tahun lalu. Pemberitaannya sempat meluas hingga masyarakat Indonesia mulai tahu nama gunung ini. Bangkai pesawat akhirnya ditemukan tim sar dari Basarnas di tengah hutan lebat yang masuk dalam Dusun Gamaru, Kabupaten Luwu.

Faktor penguat lainnya lagi, Latimojong merupakan gunung tidak aktif yang bukan berstatus taman nasional (TN). Oleh karena itu tidak ada batas waktu berkunjung dan tidak ada masa penutupan sebagai mana gunung berstatus TN saat terjadi cuaca buruk dan lainnya.

Ericks Rachmat, salah satu pendaki yang sudah berhasil mencapai The Seven Summits of Indonesia, menilai Latimojong merupakan gunung paling susah keempat di Indonesia setelah Gunung Binaiya di Pulau Seram (Maluku), Bukit Raya (perbatasan Kalbar dan Kalteng), dan Cartensz di Papua.

Namun menurut Travelplusindonesia, Latimojong berada di urutan kelima. Urutan keempat diduduki Gunung Leuser di Aceh lewat Jalur Selatan.

Setelah Latimojong kemudian Gunung Raung (Jatim) via Kalibaru, Gunung Arjuno (Jatim) lewat Jalur Lawang, Gunung Kerinci (Sumbar) via Kresik Tuo, Gunung Slamet (Jateng) lewat Blambangan, dan Gunung Ceremai (Jabar) via Linggarjati.

Mistis & Gelang Rotan
Aroma mistis di Latimojong pun masih begitu kuat, dan itu menjadi daya tarik tersendiri. Masyarakat setempat konon percaya pegunungan ini merupakan tempat asal-muasal nenek moyang orang Enrekang, Luwu, Bone, dan Toraja yang didominasi Suku Duri, yang berkomunikasi dengan Bahasa Duri.

Suku ini percaya bahwa arwah-arwah nenek moyang mereka bersemayam di pegunungan ini. Agar tak diganggu “penunggu” di beberapa tempat di gunung ini, pemandu lokal kerap menyarankan pendaki mengenakan gelang rotan sebagai penangkal.

Gelang rotan merupakan simbol bertamu dengan niat baik. Gelang ini juga melambangkan leluhur mereka yang kabarnya bernama Nenek Menga dan Janggok Riri.

Kalau saat pendakian mendengar suara burung, itu pertanda baik dan bisa melanjutkan pendakian. Jika yang didengan dengungan lebah, itu tandanya tidak bagus dan pendaki sebaiknya turun.

Melihat profil gunung ini dengan keistimewaan termasuk sisi mistisnya, tak heran semakin banyak pendaki yang berhasrat menggapainya, termasuk pendaki-pendaki yang berdomisili di Jakarta.

Akhirnya lambat laut ketenaran Latimojong semakin melambung. Menyaingi ketenaran dua gunung lain yang lebih dulu kesohor yakni Gunung Bawakaraeng dan Lompobatang.

Jika dulu Gunung Bawakaraeng dan Lompobatang disebut-sebut Gede-Pangrango atau Gepang-nya Sulawesi yang menjadi gunung favorit pendaki Sulawesi, utamanya Sulawesi Selatan (Sulsel), kini justru Latimojong yang menjadi primadona.

Bahkan statusnya kini berubah menjadi salah satu gunung populer di Indonesia, yang juga diminati para pendaki dari luar Sulawesi bahkan mancanegara.

Gunung ini mencakup banyak kabupaten di Sulsel, terutama Enrekang di sebelah Barat. Sementara di sebelah Utara Kabupaten Tana Toraja, sebelah Selatan Kabupaten Sidenreng Rappang, dan wilayah sebelah Timur Kabupaten Luwu hingga pinggir pantai Teluk Bone.

Namun secara administratif, Pegunungan Latimojong berada di Kabupaten Enrekang, Palopo, dan Tana Toraja.

Tapi jika ingin ke puncak tertingginya, Rante Mario, jalur yang lazim digunakan pendaki sampai saat ini melewati Kabupaten Enrekang, tepatnya dari Kota Kecamatan Baraka.

Tujuh Pos
Kalau berangkat dari Makassar (Ibukota Provinsi Sulsel), bisa naik angkutan berupa mobil Kijang/Panther atau sejenisnya yang menuju ke Baraka. Waktu tempuhnya lebih kurang 6 Jam. Turun di Pasar Baraka, lalu melapor petugas atau Kelompok Pecinta Alam (KPA) setempat yang juga kerap memandu pendaki-pendaki yang ingin diantar ke Gunung Latimojong.

Setelah itu, baru naik mobil Hard Top/Jeep ke desa terakhir. Dulu jenis mobil ini hanya beroperasi saat Hari Pasar untuk mengangkut bermacam hasil bumi warga setempat, sehingga pendaki yang ingin ke Latimojong harus tahu lebih dulu kapan Hari Pasar itu.

Dengan Hard Top/Jeep pendaki menuju Desa Latimojong. Desa ini terbagi atas 3 dusun, yaitu Karangan, Angin-Angin, dan Rante Lemo.

Dulu medannya parah, jalannya tanah berlumpur dan berlobang yang memang hanya bisa dilalui dengan Hard Top/ Jeep dengan double gardan/4 wheel drive. Tapi kini sudah agak lebih baik. Dulu lagi-lagi, mobil ini hanya bisa sampai di Dusun Rante Lemo dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam.

Dari Dusun Rante Lemo kemudian berjalan kaki melanjutkan ke Dusun Karangan, sebuah dusun terakhir sebelum Pendakian ke Pegunungan Latimojong selama sekitar 2 jam. Tapi berdasarkan data terakhir yang Travelplusindonesia dapat, Hard Top/Jeep sudah sampai di Dusun Karangan.

Di Karangan terdapat sungai eksotis bernama Sungai Salu Karangan. Pendaki bisa beristirahat di rumah-rumah warga sambil menikmati pemandangan di sekitar sungai. Keesokan harinya meneruskan perjalanan menuju Pos 1, mengikuti jalur sungai tersebut.

Ada 7 pos yang harus dilalui pendaki sebelum mencapai Puncak Rante Mario. Setelah itu ke Pos 2 yang sering disebut juga Pos Goa Sarung Pakpak. Selepas Pos 2, treknya menurun. Banyak sumber mata airnya.

Berikutnya ke Pos 3 dan 4 dengan medan yang kian terjal, berkemiringan hampir 80 derajat. Butuh teknik scrimbing untuk melewati medan ini.  

Setibanya di Pos 5 (Soloh Tama), ada dataran luas yang bisa digunakan sebagai basecamp sementara, sebelum muncak (ke puncak). Di pos ini ada aliran sungainya.

Usai istirahat, pendakian diteruskan ke Pos 6 sampai 7. Di Pos 7 akan nampak deretan puncak Gunung Latimojong. Pos 7 berupa dataran luas dengan jalur pendakian bercabang.

Kalau ingin ke Puncak Rante Mario, ambil jalur kiri. Treknya lumayan curam dengan medan berbatu. Setelah melewati 7 pos, barulah tiba di permukaan tertinggi di Pulau Sulawesi. Alhamdulillah

Open Trip
Nah, buat Anda para pendaki Jakarta dan kota lain yang tertarik menggapai Top of Celebes, pasca-lebaran nanti, tepatnya bulan Agustus, ada indie travel atau operator perjalanan berbasis komunitas bernama Trackmountain yang menjual paket open trip ke Gunung Latimojong.

Paket pendakiannya diberi nama “JAPPA-JAPPA KE ATAP SULAWESI PART 2” yang berlangsung selama 6 hari, tepatnya tanggal 13-18 Agustus 2016.

Bendahara Trackmountain Jenne Maria Magdalena (26) mengatakan kuota peserta paket pendakian Latimojong sesi kedua ini, sama seperti paket sebelumnya sebanyak 30 orang saja, ditambah dengan 6 panitia dan 2 porter.

Meeting point-nya tanggal 13 Agustus di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Pendakiannya mulai tanggal 14 sampai 17 Agustus. Terus bonus trip ke Tana Toraja 17 hingga 18 Agustus. Kalau semua lancar, sore tanggal 18 Agustus, peserta sudah ada di Bandara Makassar lagi,” terangnya kepada Travelplusindonesia lewat pesan WA di Jakarta, Jumat (24/6).

Sejak paket open trip ini diumumkan lewat sosial media (sosmed), khususnya Instagram awal Ramadhan sampai hari ini, sudah ada 5 orang peserta yang fix ikut. “Beberapa peserta lagi masih nunggu izin cuti kerja,” aku Jenne.

Buat pendaki yang tertarik ikut, himbaunya segeralah mendaftar. “Oiya harga paketnya Rp 1.650.000 per orang dengan bonus trip Tana Toraja,” tambah Jenne.

Setiap peserta, lanjut Jenne wajib membayar DP sebesar Rp 650.000. “Jika peserta membatalkan H-2 Minggu sebelum waktu pelaksanaan, maka uang tidak dikembalikan atau hangus. Pendaftaran paket ini ditutup 1 Agustus 2016,” ujarnya.

Penasaran ingin menggapai atapnya Sulawesi, dan tak mau repot-repot berpetualang sendirian? Paket pendakian racikan Trackmountain ini, rasanya bisa jadi pilihan.

Info detilnya bisa dilihat di akun Instagram @trackmountain, sedangkan formulir pendaftarannya di https://trackmountain.com/formulir/.

Ayo daeng jappa-jappa ke top of Celebes...

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.trackmountain & googlemaps


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP