. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 28 Mei 2016

Wawan Ajen Kecam Predator Seksual Saat Tampil di Festival Pesona Wisata Religi Al-Mizan 2016

Sejumlah kasus kejahatan seksual di sejumlah daerah di Tanah Air yang menggemparkan masyarakat baru-baru ini menarik perhatian Wawan Gunawan selaku dalang dari Wayang Ajen. Buktinya Ki Dalang Wawan Ajen yang akrab disapa Kang Wawan ini menyinggungnya saat dia tampil mendalang pada acara puncak Festival Pesona Wisata Al-Mizan 2016 di Alun-Alun Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mizan, Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (28/5).

Dalam penampilannya membawakan lakon cerita bertajuk "Satria Pindita Jatiwangi" yang dimulai pukul 10 malam itu, Wawan yang mengenakan kostum berwarna krem menyinggung beberapa kasus kejahatan seksual yang sempat menjadi headline sejumlah media, baik online, cetak maupun elektronik sepert kasus pemerkosaan Yuyun di Bengkulu yang dilakukan oleh 14 laki-laki hingga meninggal dunia, pemerkosaan ditambah pembunuhan dengan pacul yang terjadi di Tangerang, dan kasus pemerkosaan di bawah umur di Cilacap.

Dalang yang sudah mentas di 50 negara dan puluhan tempat di dalam negeri ini mengecam para predator seksual, terlebih para pelaku kejahatan sek terhadap anak-anak.

Menurutnya pelaku kejahatan seksual terhadap anak hukumannya harus dikebiri.

"Predator seksual bikin rusak, rusak moral anak bangsa, bikin hancur, hancur generasi muda," ujarnya dengan nada geram penuh amarah.

Mengangkat kejadian-kejadian yang lagi hagat dibicarakan masyarakat luas, kerap diungkap Wawan Ajen dalam setiap penampilannya mendalang.

Saat kasus penyanyi dangdut Zaskia Gotik melecehkan lambang Negara Indonesia Burung Garuda, Wawan pun menyenggolnya dalam pementasan sebelumnya.

Rupanya itulah trik dalang berpendidikan S3 asal Ciamis ini dalam menarik sekaligus mengikat perhatian penotonton. Dan itu berhasil membuat pagelarannya terkesan selalu segar, ada sesuatu yang baru.

Tak heran kalau dia dengan Wayang Ajen-nya disebut-sebut wayang gaul modern karena kerap mengangkat hal-hal kekinian, bukan cuma kasus pun teknologi mulai dari lighting, audio, multimedia, entertainment, dan lainnya

Buktinya pada acara puncak Festival Pesona Wisata Religi Al-Mizan 2016 ini, penonton yang sebagian besar para santri dan santriwati Ponpes Al-Mizan, ibu-ibu majelis taklim setempat, warga Jatiwangi dan sekitar serta segelincir wisatawan lokal dan nusantara yang hadir menyaksikannya berdalang, langsung terpikat dan enggan bergeser dari tempatnya duduk hingga akhir pagelaran.
.
Sejak ba'da Isya, penonton sudah berbodong-bondong mendatangi Alun-Alun Ponpes Al-Mizan untuk menyaksikan aksi Wayang Ajen. Sebagai pembuka, Prof. Dr. H. Dadang M.Hum menyampailan pengantar tentang sejarah Wayang Ajen berikut sepak terjangnya dalam pewayangan nasional.

Sebelum tampil, Wawan Ajen yang tak lain PNS Kemenpar berjabat Kasubid Wisata Sejarah dan Religi ini menjelaskan berwisata religi ini memiliki banyak keuntungan bagi pelakunya, mulai dari penguatan karakter diri, budi pekerti, sopan-santun dan tata karma.

Dalam wisata religi, lanjutnya pada dasarnya menghadirkan tata kehidupan yang sesuai deangan ajaran dan norma kehidupan.

Dia memberi contoh di Festival Pesona Wisata Religi Al-Mizan 2016 yang didukung penuh Kemenpar ini, wisatawan atau pengunjungnya dapat melihat dan mengambil manfaat dari kehidupan yang ada di dalam Ponpes Al-Mizan, baik kesahajaan kehidupannya maupun budaya di dalamnya.

"Semua itu bisa menjadi pelajaran hidup agar lebih baik lagi," terangnya.

Menurut Wawan, wisata religi juga erat kaitannya dengan pemenuhan kepuasan batin. "Batin perlu penyegaran dan penambahan wawasan, salah satunya dengan wisata religi ini," ujarnya.

Wisata religi, sambungnya juga dapat memperkuat jalinan budaya yang ada. Sebab masing-masing daerah memiliki karakter budaya yang berbeda.

"Dengan saling berkunjung, bersilaturahim lewat wisata religi, bukan hanya saling mengenal juga bisa kian memperkuat jalinan silaturahmi itu" pungkasnya.

Acara puncak Festival Pesona Wisata Religi Al-Mizan 2016 dibuka oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar Esthy Reko Astuti.

Menurut Esthy festival ini sudah ke-15 kali digelar, kemungkinan untuk meraup wisatwan lokal dan nusanatra amat besar. "Perlu pengemasan dan promosi yang lebih intens lagi agar festival ini ke depan bisa menjaring lebih banyak wisnus dan menjadi event berskala Nasional," ujarnya.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP