Ke Majalengka Jangan Lupa Borong Batik Motif Genteng Jatiwanginya
Kalau bicara batik, Majalengka memang kalah jauh dengan Cirebon yang sudah lama tersohor dengan aneka batiknya terutama motif Mega Mendung atau awan. Padahal sejak beberapa tahun, segelincir warga Majalengka terutama yang tinggal di Kecamatan Jatiwangi juga mulai memproduksi batik. Salah satu motif batik yang tengah dikembangkan di sana adalah motif genteng. Maklum Jatiwangi sejak dulu dikenal sebagai daerah penghasil genteng.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
Ada tiga jenis batik motif Genteng Jatiwangi khas Majalengka. Pertama batik tulis, batiuk cap, dan batik printing. Harga masing-masing jenis batik tersbut berbeda.
"Kalau batik tulis harganya berkisar 500 ribu sampai satu juta rupiah per lembar,” kata Entur (59), pelopor pembuat batik motif genteng Jatiwangi khas Majalengka kepada travelplusindonesia saat mengikuti pameran kerajinan tangan Majalengka sebagai salah satu dari rangkaian acara Festival Pesona Wisata Religi Al-Mizan 2016 di Alun-Alun Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mizan, Jariwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (28/5).
Kalau batik motif genteng yang printing, lanjutnya per lembar mulai Rp 100 ribu. “Kalau yang sudah jadi baju untuk pria yang lengan pendek Rp 250 ribu. Begitupun dengan pakaian perempuan,” terang ibu 4 anak dan 4 cucu ini.
Selain motif genteng, Batik Majalengka juga memiliki beberapa motif lain seperti motif Gunung Ceremai, Mangga Gedong, Cerobong Asap Pabrik Gula, dan Pohon Tebu serta kombinasi berbagai motif yang ada.
Entur menjelaskan motif-motif Batik Majalengka memang dominan dari apa yang ada di Majalengka. Motif Gunung Ceremai contohnya, karena gunung aktif itu masuk wisalah Majalengka.
"Kalau motif Cerobong Asap karena dulu di Majalengka banyak pabrik gula dan cerobong asapnya sampai kini masih ada di beberpa tempat, sedangkan Mangga Gedong karena Majalengka juga dikenal sebagai penghasil manga itu sampi sekarang perkebunan Mangga Gedong masih banyak terdapat di Majalengka. Sementara Pohon Tebu karena dulu Majalengka banyak perkebunan Tebu,” terang Entur.
Menurut pengusaha Batik Majelengka yang memiliki 12 perajin batik ini, produksi dan distribusi Batik Majalengka masih terbatas. Begitupun dengan promosinya. "Biasanya pembeli datang langsung ke PKBM Bina Taruna dengan alamat RT 07 RW 04 Desa Loji, Kecamatan Jatiwangi," ungkapnya.
Berdasarakan pengamatan Travelplusindonesia, motif genteng dalam Batik Majalengka kurang menonjol. Ukurannya sangat kecil, sepintas bukan seperti genteng melainkan memory card kamera.
Selain itu motif tersebut masih sebagai pemanis saja karena dikombinasikan dengan motif lain seperti bunga, pohon tebu, dan lainnya yang justru berukuran dan berjumlah lebih besar daripada gambar gentengnya.
Andai saja motif genteng dibuat dengan ukuran lebih besar dan fokus, tentu kesan bahwa batik itu memang motif genteng akan lebih menonjol.
Contohnya motif Mega Mendung-nya Cirebon, langsung fokus ke bentuk awan, tidak ada motif tambahan lain sehingga lebih tegas dan amat menonjol karakternya.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar