. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 19 Mei 2016

Ayo Nonton Jagir Festival 2016, Ada Wayang Ajen, Pecak Silat, dan Perang Lumpur

Jelang Ramadhan, ada satu festival budaya yang sayang bila Anda lewatkan begitu saja. Namanya Jagir Festival 2016 yang akan pusatkan di Lapangan Jayagiri, Desa Jayagiri, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat selama dua hari, Jum’at-Sabtu, 3 - 4 Juni mendatang. Kenapa sayang kalau dilewatkan? Ya karena banyak acara menarik yang bakal disuguhkan antara lain pagelaran Wayang Ajen, Pencak Silat, dan Perang Lumpur.

Selain tiga acara tersebut, masih ada Helaran/Carnaval Seni Rakyat dan Budaya religi Masyarakat Jayagiri, Sirnarasa Panjalu, dan Pertunjukan Marawis, Jaipongan, Pengajian Akbar, Dzikir, dan Manaqib Qubro.

Dinamakan Festival Jagir, karena lokasinya di Desa Jayagiri, persis di kaki Gunung Sawal. Jayagiri biasa disingkat Jagir.

Festival Jagir kedua bermoto “Kami Ada untuk Pesona Indonesia” ini bertujuan membina, menggali, dan mengembangkan potensi yang ada ditengah-tengah masyarakat dalam bidang seni dan budaya daerah untuk dijadikan ajang promosi wisata budaya.

Festival ini juga sebagai bentuk pemberian motivasi bagi pelaku seni dan budaya dalam pengembangan kreativitas yang berkualitas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Festival yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini pun merupakan salah satu ajang promosi branding Pariwisata Nasional Pesona Indonesia, promosi wisata budaya lokal, dan sekaligus membuka peluang promosi bagi usaha perdagangan perikanan dan jasa di wilayah Ciamis Utara khususnya.

Kemenpar tentunya berharap festival ini menjadi daya tarik kunjungan dan mudik dalam menyambut Ramadhan sekaligus menjadi tujuan wisata mudik Mapag Ramadhan dan Nadran ke makam leluhur/keluarga serta berupaya untuk mengakomodir berbagai potensi seni budaya Kabupaten Ciamis khususnya di wilayah Utara.

Adapun peserta kegiatan Jagir Festival adalah seluruh masyarakat Desa Jayagiri Panumbangan Ciamis dan sekitarnya, santri, seniman dan budayawan dari berbagai daerah di Jawa Barat yang dapat menarik minat kunjungan wisatawan.

Profil Desa Jayagiri
Wilayah Desa Jayagiri dialiri aliran sungai dari anak Sungai Citanduy yang merupakan batas wilayah Utara Kabupaten Ciamis dengan wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Sekurangnya ada 4 aliran sungai berukuran sedang dan kecil yang mengalir di desa ini yakni aliran Sungai Cingoled, Cimuncang, Cibinuang, dan aliran Sungai Batudadar.

Desa ini pun memiliki beberapa mata air bersih dan mata air untuk pengairan sektor pertanian, salah satunya Mata Air Panadranan, yang letaknya persis di kaki Gunung Sawal, Dusun Cilimus.

Air dari Mata Air Panadranan menjadi salah satu air dari 7 mata air yang airnya digunakan untuk mencuci benda-benda pusaka Kerajaan Panjalu saat acara tradisi Nyangku setiap tahun. Mata air yang satu ini tak pernah kering sekalipun musim kemarau panjang.

Saat ini Desa Jayagiri dihuni 1.504 kepala keluarga atau 4.706 penduduk. Sarana pendidikannya baru ada 2 Taman Kanak-Kanak (TK), 3 Sekolah Dasar (SD), Madrasah dan Majelis Taklim di setiap dusun serta 3 Pondok Pesantren. SMP dan SMA adanya di luar desa.

Sarana kesehatannya baru berupa Pusat Kesehatan Desa (Puskesdes) dengan bidan desa dan paramedis serta kader untuk membantu pertolongan pertama buat warga.

Infrastrukturnya berupa jalan desa dan jalan lingkungan dalam kondisi yang kurang memadai namun cukup membantu masyarakat dalam menjalankan roda kehidupan sehari-hari. Ada satu hal yang menarik.

Kendati Jayagiri terletak di kaki gunung, lumayan jauh dari pusat kota dan bersuasana sepi, namun kondisi rumah warganya umumnya gedong dan besar-besar. 

Potensi Wisata
Desa Jayagiri yang berhawa sejuk ini pun memiliki sejumlah potensi wisata baik itu wisata alam, budaya, agro, dan petualangan.

Poteni wisata alam di desa seluas 348,07 hektar ini ada Gunung Sawal yang berstatus Suaka Margasatwa berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor:420/kpts/UM/1979 tanggal 4 Juli 1979. Suaka margasatwa ini berluas 5.400 hektar, mencakup wilayah Kecamatan Panumbangan, Panjalu, Cipaku, Kawali, Sadananya, Sindangkasih, dan Kecamatan Cihaurbeuti.

Aktivitas wisata yang dapat dilakukan pengunjung di gunung berbentuk pegunungan ini antara lain berkemah (camping). Ada beberapa camping spot yang biasa digunakan para penggiat alam dari sekitar Ciamis dan Tasikmalaya, di antaranya spot Tugu di Sadananya, Gunung Golkar di Sindangkasih, Batu Datar di Cipaku, dan Curug Tujuh di Panjalu. Atap tertinggi Gunung Sawal berada di daerah Panjalu dengan ketinggian 1.764 meter di atas permukaan laut (Mdpl).

Gunung Sawal yang bermakna sumbernya tak terbatas ini menjadi rumah bagi ratusan monyet. Selain itu ada lutung, kijang, babi, ular bahkan macan tutul.

Selain hutan produksi milik rakyat yang ditanami kopi, cengkeh, pete, dan lainnya, gunung ini pun diselimuti hutan lindung milik negara yang berisi pohon rasamala dan pinus.

Potensi wisata budayanya ada wisata religi, wisata ziarah, kesenian tradisional, kuliner khas, dan tradisi masyarakat setempat antara lain pencak silat, reog buncis, qasidahan, ritus damar sewu, dan seni gembyung.

Selain itu ada ritus mangerankeun ngalokay cai di huluwotan atau ruwatan sumber mata air sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa atas karunia serta limpahan rezeki dan barokahnya sumber daya alam di Desa Jayagiri.

Potensi wisata religi Islaminya berupa kegiatan Manaqib di Masjid Al-Hidayah Dusun Cimuncang, Desa Jayagiri. Kegiatan manaqib ini digelar setiap sebulan sekali.

Potensi wisata ziarahnya berupa makam keramat Eyang Guru Aji yang berada di Kampung atau Dusun Cilimus. Lokasi makamnya masuk dalam areal hutan lindung. Sedangkan tradisi masyarakat Desa Jayagiri yang menarik antara lain perang leutak atau perang lumpur di sawah atau di balong (empang ikan).

Sementara kulinernya berupa nasi liwet dengan lauk pepes ikan mujaer, sambal dan aneka lalapan termasuk pete. Panganan kecilnya ada rangginang dan saroja yang terbuat dari tepung beras seperti kembang goyang serta bermacam kue kering lainnya. Tak ketinggalan kere ikan dari ikan mujair kecil yang diberi bumbu lalu digoreng kering dengan dua macam rasa, asin dan manis.

Desa ini juga menyimpan potensi wisata agro. Selain lahan pertanian yang berteras-teras juga ada perkebunan kopi dan cengkeh di lereng Gunung Sawal.

Potensi wisata petualangannya berupa pendakian gunung ke puncak Gunung Sawal, motor cross, dan lintas alam. Setiap akhir pekan banyak penghobi motor cross yang menjajal medan menantang di Gunung Sawal, selain para pendaki.

Soal akomodasi, memang belum ada homestay apalagi hotel  di desa ini. Namun beberapa rumah penduduk bisa digunakan untuk tempat inap jika ada pengunjung yang ingin menginap di desa ini. Ada sekitar 7 rumah yang siap menampung pengunjung dari luar Jayagiri.

Untuk memperkenalkan semua potensi wisata yang ada di Desa Jayagiri, Kemenpar bekerjasama dengan masyarakat Desa Jayagiri sudah melakukan beberapa upaya antara lain dengan menggelar Festival Religi Muharraman, Festival Wisata Budaya Religi Manaqib, dan Festival Jagir.

Nah, selagi di sana, usai menyaksikan Festival Jagir 2016, jangan pulang dulu. Lanjutkan perjalanan Anda mendaki Gunung Sawal.

Tak sulit menjangkau Desa Jayagiri. Anda yang datang dari Kota Bandung bisa naik bis BP ke Panjalu atau mobil travel selama kurang lebih jam.

Dari Panjalu ke Desa Jayagiri dengan angkutan desa yang jumlahnya masih terbatas, turun di Desa Sindangmukti. Dari Sindakmuti naik ojek Rp 10 ribu selama 10 menit atau kalau dari Terminal bis Panumbangan, Ibukota Kecamatan Panumbangan naik ojek motor sekitar Rp 20 ribu.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
Foto: adji & dok. wawan gunawan


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP